Cirrhosis (Sirosis)

Sirosis (Cirrhosis) merupakan penyakit hepatik kronis yang ditandai dengan kehancuran terdifusi dan regenerasi fibrotik sel hepatik. Saat jaringan nekrotik menimbulkan fibrosis, sirosis mengubah struktur hati dan vaskulatur normal, mengganggu liran darah dan limfa, dan alhasil menjadikan insufisiensi hepatik. Penyakit ini serius dan tidak reversibel dan merupakan penyebab terbesar kesepuluh dari maut di Amerika.
Sirosis biasanya ditemui pada orang berusia 45 hingga 75 tahun. Prognosisnya lebih baik pada fibrosis hepatik bentuk non-sirosis, lantaran menimbulkan disfungsi hepatik minimal dan tidak menghancurkan sel hati.


merupakan penyakit hepatik kronis yang ditandai dengan kehancuran terdifusi dan regenerasi Cirrhosis (Sirosis)

Penyebab Sirosis

Penyakit Kolastatik
- Sirosis bilier yang disebabkan oleh penyakit akses empedu yang menekan fatwa empedu
- Kolangitis sklerosis

Penyakit Hepatoselular

- Sirosis postnekrotik jawaban aneka macam tipe hepatitis (misalnya hepatitis viral tipe A, B, C dan D) atau paparan toksik
- Sirosis laennec (sirosis portal, nutrisional, atau alkoholik) jawaban hepatitis C
- Penyakit autoimun (sarkoidosis dan penyakit usus inflamatorik kronis)

Penyakit Metabolik

- Penyakit wilson, defisiensi alfa, antitripsin dan hemokromatosis (sirosis pigmen)

Sirosis Tipe Lain

- Sindrom budd-shiari
- Sirosis kardiak jawaban gagal jantung sisi kanan
- Sirosis kriptogenik (penyebabnya tidak diketahui)

Tanda Dan Gejala Sirosis

- Indikasi awal : lemah, letih, kram otot, berat tubuh turun, tanda dan tanda-tanda GI (anoreksia, indigesti, mual, muntah, konstipasi dan diare) dan nyeri abdominal
- Sistem saraf sentra : tanda dan tanda-tanda progresif ensefalopati hepatik, contohnya letargi, perubahan mental, bicara mencecar, asteriksis (gemetar yang mengibas-ngibas), neuritis periferal, paranoia, halusinasi, penumpulan mental ekstrem, dan koma
- Endokrin : atrofi testikular, menstruasi tidak teratur, ginekomastia, rambut dada dan aksilari rontok, libido hilang dan sterilitas
- Hematologis : sakit kuning, hepatomegali, asites, edema kaki, ensefalopati hepatik dan sindrom hepatorenal
- Respiratorik : efusi pleural dan perluasan toraks terbatas
- Kulit : pruritus parah, kekeringan ekstrem, kekencangan kulit buruk, pigmentasi abnormal, nevus laba-laba (dibagian tubuh tengah ke atas), eritema palmar, sakit kuning, dan edema periferal
- Tanda dan tanda-tanda lain : napas apek, vena abdominal superfisial membesar, atrofi otot, nyeri abdominal di kuadran atas yang memburuk ketika pasien duduk atau condong ke depan, splenomegali dan tampilan penyakit kronis yang menyusut

Uji Diagnostik

- Biopsi hati mendeteksi kehancuran dan fibrosis jaringan hepatik
- Scan hati mengatakan penebalan absurd dan bisa juga gumpalan di hati
- Alat USG mendeteksi pembesaran hati dan asites atau hepatik
- USG Doppler mengevaluasi kepatenan vena splenik, portal dan hepatik
- Sina-X abdominal mengatakan ukuran hati dan kista atau gas dalam traktus bilier atau hati, kalsifikasi hati, dan asites yang sangat banyak
- CT Scan dengan kontras I.V.atau MRI dengan kadar alfa-fetoprotein serum bisa membantu dengan kajian yang lebih mendalam pada nodulus hati
- Esofagogastroskopi mendeteksi penyebab pendarahan dalam esofagus, lambung dan duedenum proksimal dan memastikan adanya varises
- Karakteristik temuan laboratoris yang mengatakan sirosis mencakup berkurangnya keping darah, hematokrit, hemoglobin, albumin, elektrolit (natrium, kalium, klorida, dan magnesium), dan folat; kenaikan globulin, amonia serum, bilirubin total, fosfatase serum, aspartat aminotransferase serum, dan laktat dehidrogenase, peningkatan turbiditas thymol, dan keabnormalan koagulasi yang ditandai oleh waktu protombin dan tromboplastin parsial yang berlangsung lama

Tindakan Penanganan

- Pasien akan membutuhkan makanan kaya kalori dan mengandung protein dalam kadar menengah hingga tinggi; bila ia mengalami ensefalopati hepatik, asupan protein harus dibatasi. Biasanya natrium dibatasi hingga 500 mg/hari dan cairan dibatasi 500 hingga 1.500 ml/hari bila pasien mengelami deteriorasi, ia perlu makan melalui pipa atau hiperalimentasi
- Suplemen vitamin (A, B kompleks, D, dan K) diberikan untuk mengimbangi hati yang tidak bisa menyimpannya; vitamin B, asam folat dan tiamin diberikan untuk anemia defisiensi
- Vitamin K diberikan untuk kecenderungan pendarahan jawaban hipoprotombinemia; pasien juga bisa memerlukan transfusi darah dan plasma beku yang segar
- Penanganan aksesori mencakup beristirahat, berolahraga tingkat menengah dan menghindari paparan jerawat dan agens toksik (alkohol, sedatif, dan obat hepatotoksik, contohnya asetaminofen)
- Diuretik (furosemida atau spirolactone) diberikan untuk menangani edema
- Perintang beta-adrenergik bisa diberikan untuk menurunkan tekanan jawaban varises
- Laktulosa (secara oral atau rektal) bisa diberikan untuk menurunkan kadar amonia yang tinggi. bila terapi tidak cukup, neomisin bisa digunakan
- Parasentesis dan infusi albumin rendah garam bisa meredakan asites
- Prosedur pembedahan mencakup ligasi atau pengikatan varises, splenektomi, reseksi esofagogastrik dan anastomosis splenorenal atau portkaval untuk meringankan hipertensi portal. Shunt portosistemik intrahepatik transjugular dipakai untuk meredakan asites parah yang sulit disembuhkan dengan terapi standard.

Info artikel menarik lain silahkan baca Chronic Obstructive Pulmonary Disease (Penyakit Pulmoner Obstruktif Kronis). Untuk isu produk alkes lengkap silahkan kunjungi www.duniaalatkedokteran.com.

0 Response to "Cirrhosis (Sirosis)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel