Esofagitis Korosif

Inflamasi dan kerusakan esofagus akhir tercernanya zat kimiawi kaustik disebut Esofagitis Korosif (Esophagitis Corrosive) atau Kaustik. Cedera ini seolah-olah dengan luka bakar, bisa bersifat sementara atau mengakibatkan striktur permanen (penyempitan atau stenosis) di esofagus yang membutuhkan pembedahan korektif.
Cedera parah bisa cepat mengakibatkan perforasi esofageal, mediastinitis dan simpulan hidup akhir infeksi, syok, dan hemoragi mahir (akibat perforasi aortik). Tipe dan jumlah zat kimiawi tercerna memilih keparahan dan lokasi kerusakan.
Anak-anak biasanya menelan zat kimiawi dalam rumah tidak sengaja, sedangkan orang remaja biasanya alasannya yakni percobaan bunuh diri. Zat kimiawi bisa merusak mukosa atau submukosa saja, atau bisa merusak semua lapisan esofagus.


Inflamasi dan kerusakan esofagus akhir tercernanya zat kimiawi kaustik disebut Esofagitis Korosif

Kerusakan esofageal terjadi dalam tiga fase : 
1. Fase Akut : edema dan inflamasi; 
2. Fase Laten : ulserasi, eksudasi, dan pengelupasan jaringan; dan 
3. Fase Kronis : pembentukan parut difusi.

Penyebab Esofagitis Korosif
- Tercernanya larutan alkali atau alkali besar lengan berkuasa lainnya
- Tercernanya asam besar lengan berkuasa (tidak sering terjadi)

Tanda dan Gejala Esofagitis Korosif
- Fase akut berlangsung selama 3 atau 4 hari
- Vomitus berdarah yang mengandung penggalan jaringan esofageal (dalam kerusakan parah)
- DIsfagia disertai perkembangan striktur (biasanya dalam beberapa minggu)
- Perforasi esofageal dan mediastinitis terutama krepitasi (kehancuran seluruh esofagus)
- Demam (dalam bisul sekunder)
- Tidak bisa bicara (dalam kerusakan laringeal)
- Tidak bisa menelan
- Salivasi terlihat jelas
- Kisaran dari nyeri yang tidak terasa hingga nyeri mendalam di dalam lisan dan dada anterior
- Takipnea

Uji Diagnostik
- Endoskopi (dalam waktu 24 jam sesudah zat kimiawi tercerna) menunjukkan ekspansi dan lokasi cedera esofageal dan mengkaji kedalaman luka bakar. Prosedur ini juga bisa dilakukan satu ahad sesudah zat kimiawi masuk ke badan untuk mengkaji perkembangan striktur
- Penelanan barium juga mengkaji kerusakan esofageal dan dilakukan 1 ahad sesudah zat kimiawi masuk ke badan dan selanjutnya setiap 3 ahad sesuai perintah untuk mengidentifikasi spasma atau fistula segmental

Tindakan Penanganan
- Penanganan konservatif mencakup pemantauan kondisi pasien dan dukungan medikasi sesuai perintah, antara lain opioid, kortikosteroid, dan antibiotik spektrum luas
- Bougienage : memasukkan alat tipis, fleksibel, dan silindris yang disebut bouge ke dalam esofagus untuk membuatnya berdilasi dan meminimalkan striktur.
- Perforasi esofageal bisa memerlukan pembedahan segera, dan bisa juga dilakukan di lain waktu untuk mengoreksi striktur jikalau tidak bisa ditangani dengan bougienage
- Pembedahan korektif : transplan sepotong kolon ke esofagus yang rusak. Bahkan sesudah pembedahan, striktur bisa muncul kembali di daerah anastomosis
- Terapi I.V dilakukan untuk menggantikan cairan
- Nutrisi parenteral total diberikan jikalau pasien tidak bisa menelan, sesudah ini pasien bisa perlahan-lahan meningkatkannya dengan cairan jernih dan makanan lunak.

Info artikel menarik lain silahkan baca Divertikula Esofageal (Esophageal Diverticula), sedangkan untuk informasi alat kedokteran & alat kesehatan silahkan kunjungi www.duniaalatkedokteran.com.

0 Response to "Esofagitis Korosif"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel