Persalinan Normal Pada Kehamilan Kembar
Berikut ini yaitu beberapa pertanyaan mengenai persalinan normal pada kehamilan kembar, yang sering muncul di masyarakat.
Apakah yang dimaksud dengan kehamilan kembar ?
Kehamilan kembar terbagi menjadi dua yakni kembar fraternal (non-identik) dan kembar identik. Kembar fraternal yaitu kehamilan kembar yang terjadi dari perkembangan sel telur dan sperma yang berbeda. Sementara kembar identik terjadi akhir pembelahan satu sel telur yang dibuahi sel sperma menjadi dua janin atau lebih.
Kembar fraternal biasanya mempunyai dua plasenta (ari-ari) dan selaput ketuban yang memisahkan masing-masing janin (antara kedua janin terdapat sekat pemisah). Sedangkan kembar identik hanya mempunyai satu plasenta saja. Ada yang mempunyai selaput ketuban (sekat) yang memisahkan masing-masing janin, namun ada juga yang tidak mempunyai selaput ketuban (sekat pemisah) sehingga kedua janin berada dalam satu ruangan tanpa pemisah.
Kapan biasanya seorang ibu tahu kehamilannya kembar ?
Kehamilan kembar umumnya sanggup dideteksi pada ketika investigasi dengan ultrasonografi (USG) pada trimester awal kehamilan. Saat yang terbaik untuk melihat apakah suatu kehamilan itu kembar identik atau non identik yaitu ketika usia kehamilan ibu mencapai 12 minggu.
Pada kehamilan kembar yang mempunyai 2 plasenta (ari-ari) aktivitas kontrol rutin hampir sama dengan kehamilan normal, ibu sanggup melaksanakan investigasi kehamilan dan USG ibarat pada kehamilan tunggal, setiap 4 ahad sekali. Akan tetapi jikalau ada kelainan atau kehamilan kembar hanya mempunyai satu plasenta saja, kontrol rutin dianjurkan 2 ahad sekali.
Apakah ibu hamil kembar bisa bersalin normal ?
Untuk kehamilan kembar dua apabila posisi bayi memungkinkan untuk prosesi persalinan normal, ibu sanggup melaksanakan persalinan alami. Posisi memungkinkan disini maksudnya posisi anak pertama tidak sungsang. Meskipun bayi kedua sungsang maupun letaknya melintang, bayi tersebut tetap bisa sanggup dilahirkan secara per vaginam (normal).
Persalinan normal impulsif (alamiah) pada kembar tiga memang ada, meski umumnya proses persalinan bayi triplet dilakukan dengan tindakan operasi sesar. Mengapa demikian? Untuk sanggup melahirkan kembar tiga secara normal, ibu perlu berkonsentrasi lebih untuk mencicipi pergerakan janin. Selain itu, ibu juga perlu menyiapkan energi yang sangat besar untuk bersalin lebih dari dua kali untuk jeda waktu yang tidak lama. Jika energi ini tidak mencukupi, maka ibu memerlukan pemberian tindakan sesar semoga bayi bisa lahir.
Pada kelahiran bayi kembar tiga juga ada resiko untuk terjadinya perdarahan lebih banyak, sehingga dokter lebih menentukan persalinan sesar di ruang operasi. Maksudnya, jikalau resiko perdarahan terjadi, ibu sanggup segera ditangani tanpa harus pindah ruangan. Sementara dalam persalinan normal, jikalau terjadi perdarahan, maka ibu perlu dipindahkan dulu ke kamar operasi.
Apakah ibu hamil kembar sanggup melaksanakan IMD ?
Bagi ibu yang hamil kembar dan hendak melaksanakan Inisiasi Menyusui Dini (IMD), sangat disarankan untuk bayi yang lahir cukup bulan (37 minggu) dan dalam kondisi sehat. Apabila bayi yang lahir kurang bulan, mengalami gangguan bernapas, ketuban berwarna hijau kental atau bayi yang lahir kurang bugar, maka IMD tidak disarankan.
Permasalahan apa saja yang sering dialami bayi kembar tiga ?
Pada kehamilan triplet biasanya bayi mempunyai permasalahan-permasalahan yang lebih banyak dari kehamilan tunggal. Salah satunya bayi dilahirkan dengan berat tubuh kurang. Hal ini dikarenakan kapasitas perut ibu yang terbatas untuk menampung banyak bayi sehingga belum waktunya lahir, namun bayi sudah harus dikeluarkan. Kemampuan ibu untuk membesarkan bayinya di dalam perut hingga cukup bulan juga sulit oleh alasannya yaitu kapasitas perut ibu yang kecil, sehingga bayi kembar lahir lebih cepat dan menjadi bayi prematur.
Tips mengatur teladan makan ibu hamil dengan kehamilan triplet
Pada prinsipnya ibu perlu memperhatikan status kondisi gizi awal ibu dan sumber masakan yang diharapkan oleh bayi.
Apa yang dimaksud dengan status kondisi awal ?
Status kondisi awal ini dilihat dari riwayat kesehatan dan status gizi ibu sebelum hamil. Apakah ibu mempunyai riwayat penyakit yang diderita sebelum hamil yang bisa menghipnotis kondisi ibu.
Contoh, sebelum hamil ibu mengidap penyakit darah tinggi, maka sewaktu hamil ibu mempunyai resiko lebih tinggi untuk mengalami preekalmsia dan eklamsia (kejang yang dialami pada waktu usia kehamilan > 20 minggu). Pertumbuhan janin pun sanggup terhambat sehingga berat tubuh bayi lahir kecil. Karenanya, semenjak awal, riwayat kesehatan ibu harus dilaporkan semoga si calon bayi tetap sehat dengan penanganan yang tepat.
Apakah asupan gizi ibu hamil kembar harus lebih banyak ?
Berapa aksesori kalorinya harus dilihat menurut status atau keadaan gizi ibu ketika hamil. Hal ini sanggup dilihat dari berat tubuh ibu sebelum hamil. Apakah berat tubuh ibu sebelum hamil itu ideal (normal) atau kurang atau bahkan kegemukan. Kalau berat tubuh sebelum hamil kurang dari normal, asupan makan ibu harus lebih banyak dari ibu hamil yang berat badannya ideal, dan seterusnya.
Selain itu, kandungan gizi yang masuk juga perlu diperhatikan, ibarat zat besi, asam folat, zinc, vitamin B12, vitamin B6, vitamin C, dan kalsium. Semuanya ini penting untuk pembentukan organ dan pertumbuhan janin.
Apakah hal lain yang harus diperhatikan untuk memenuhi nutrisi selama kehamilan triplet ?
Perhatikan sumber masakan untuk janin. Untuk nutrisi kehamilan triplet dibutuhkan asupan dua kali lebih besar ketimbang kehamilan tunggal.
Ibu juga perlu tahu apakah kehamilan tripletnya mempunyai satu atau dua plasenta. Mohon diingat, plasenta merupakan organ penghubung ibu dan janin, dari plasenta inilah janin juga memperoleh asupan makanan. Jika dalam kehamilan bayi kembar tiga ini hanya mempunyai satu plasenta, kemungkinan kebutuhan nutrisi setiap bayi akan kurang tercukupi. Inilah yang merupakan faktor komplikasi pada bayi triplet yang harus diperhatikan.
Setelah memperhatikan permasalahan komplikasi pada janin ibarat ini, barulah melihat dosis asupan nutrisi. Kalau memang tidak ada duduk kasus dengan komplikasi di atas, asalkan bayi sehat, nutrisinya akan terpenuhi.
Bagaimana jikalau ibu hamya mempunyai satu plasenta, apa yang harus dilakukan ?
Satu plasenta sanggup memperlihatkan komplikasi pada janin berupa twin to twin transfusion syndrome (TTS) dimana antara kedua janin terdapat perbedaan berat tubuh yang signifikan. Ibu hamil yang diketahui mempunyai hanya satu plasenta perlu dipantau akan kemungkinan terjadinya hal ini dengan memantau berat janin setiap kontrol. Untuk hal ini perlu dilakukan investigasi USG secara teratur.
Bagaimana kita tahu nutrisi ibu sudah cukup atau belum ?
Untuk mengetahui apakah asupan gizi yang masuk maksimal atau tidak, sanggup diperhitungkan dengan kenaikan berat tubuh ibu begitu pula dengan berat janin. Apabila ibu makan tetapi berat tubuh janin tidak bertambah, sedangkan pedoman masakan pada janin bagus, kemungkinan ada yang salah dengan teladan makan ibu (tidak terpenuhi kebutuhan nutrisi). Sering kali terjadi, ibu menganggap sudah makan banyak, padahal belum mencukupi standar.
Makanan yang seimbang tidak harus ibarat masakan layaknya untuk tiga orang, yang terpenting yaitu komposisinya tepat. Tipe makanannya juga harus bervariasi ibarat meliputi sayur-sayuran dan buah-buahan. Misalnya, makan kiwi yang kaya antioksidan lalu makan jeruk yang kaya akan vitamin c dan sebagainya. Selain itu makan sayur dan buah juga sanggup memperlancar buang air besar bagi ibu hamil. Pada pada dasarnya makan layaknya ibarat 4 sehat 5 sempurna, hanya saja takarannya lebih banyak dari hamil biasa.
Jangan lupa juga perhatikan kondisi ibu selama hamil, apakah ibu mengalami mual muntah. Bila ini yang terjadi, tentu asupan ibu kurang. Untuk masalah ini perlu dikonsultasikan pada dokter untuk menerima penanganan lebih lanjut.
Saran untuk kehamilan kembar
- Usahakan ketahuilah lebih awal kehamilan anda apabila memang kembar. Bila dalam keluarga terdapat keturunan bayi kembar dan ditemukan kehamilan kembar pada diri ibu, segeralah periksa pada trimester awal, sekitar 11-13 minggu. Hal ini bertujuan untuk mengetahui dan mengantisipasi apakah bayi kembar ibu mempunyai satu plasenta atau dua plasenta.
- Lakukan pengecekan lebih lanjut dan kontrol terhadap kondisi bayi. Jika sudah mengetahui apakah kehamilan kembar ini mempunyai satu plasenta atau dua plasenta, ibu disarankan melaksanakan kontrol rutin 2 ahad sekali. Hal ini untuk mendeteksi lebih cepat, apakah ada komplikasi lebih lanjut atau tidak. Perlu diketahui, komplikasi biasanya terjadi sehabis 16 ahad usia kehamilan sehingga perlu diwaspadai. Komplikasi yang terlambat ditangani bisa menjadikan kelainan-kelainan yang tidak diinginkan, ibarat bayi yang satu lebih besar daripada bayi yang satunya lagi. Yang paling parah tentu janin gagal tumbuh.
- Perhatikan asupan makanan. Dengan memperhatikan status kondisi ibu, ibu sanggup mengantisipasi asupan masakan yang masuk ke dalam tubuh dan melihat kandungan gizi yang ada.
- Hati-hati dalam berafiliasi intim. Pada kehamilan triplet, perut ibu akan sangat membesar khususnya trimester akhir, otomatis verbal rahim gampang terbuka sehingga hati-hati dalam berafiliasi intim. Apabila tidak hati-hati, air ketuban akan gampang pecah, akhirnya belum cukup bulan, bayi sudah lahir.
Jika anda membutuhkan info lebih lanjut mengenai seputar duduk kasus kehamilan, silahkan kunjungi situs berikut ini ... PANDUAN LENGKAP UNTUK IBU HAMIL.
0 Response to "Persalinan Normal Pada Kehamilan Kembar"
Post a Comment