Tips Relaksasi Untuk Ibu Hamil

Relaksasi untuk ibu hamil ialah hal yang sangat penting bagi ibu hamil, demi sang buah hati yang sedang dikandungnya.

Apakah ibu mencicipi bermacam-macam keluhan selama hamil? Entah itu mual muntah, sulit tidur, pegal-pegal, tidak nafsu makan? Untuk itulah sebabnya, ibu hamil memerlukan relaksasi. Dengan relaksasi maka dibutuhkan ibu sanggup lebih menikmati kehamilan yang sedang dijalaninya.

Kehamilan seharusnya indah. Keindahan dan perasaan senang yang muncul membuat ibu berpengaruh menjalani kehamilan selama berbulan-bulan. Tak jarang, kehamilan membuat banyak sekali kondisi yang cukup berat. Bukan hanya perut yang semakin membesar, tetapi bermacam-macam rasa tak nyaman akhir sering muntah-muntah, pegal, pusing, perasaan yang lebih emosional, sulit tidur, sulit makan, cemas menghadapi persalinan dan sebagainya.

Buat sebagian perempuan, bukan kasus gampang kala mendapati ukuran tubuhnya berubah dan pergerakannya pun tak sebebas dulu. Belum lagi jikalau harus tetap bekerja dan menghadiri rapat-rapat yang panjang. Penampilan pun harus tetap perfect. Ibu yang tinggal di rumah pun belum tentu bebas keluhan, karena rasa pegal, lemas, gampang emosi, atau pusing mungkin menjadi sobat sehari-hari selama hamil. Padahal, hamil atau tidak hamil, acara tak boleh berhenti, bukan?

Jadi, bagaimana dong? Keluhan-keluhan yang muncul ketika hamil harus diakui sanggup mengganggu kenyamanan. Contoh, ibu tak bisa tidur nyenyak karena pinggang dan punggung terasa pegal. Keluhan ini bisa membuat ibu gusar, lelah, letih, dan tegang. Ibu pun sulit berpikir jernih karena fisik tidak prima. Jika hal ini didiamkan, bisa saja ketidaknyamanan yang semula terasa ringan lantas menumpuk menjadi berat. Padahal, perasaan tertekan atau stres sanggup menurunkan daya tahan tubuh. Kondisi ini tentu saja merugikan ibu dan janin. Beberapa penelitian bahkan mengaitkan antara pribadi negatif anak dengan kondisi psikis ibu yang labil ketika mengandungnya.

Tentu, kondisi ini dilarang didiamkan. Ibu harus berada pada kondisi yang nyaman, baik fisik maupun psikis selama hamil. Nah, relaksasi sanggup membuat pikiran ibu tenang, otot tidak tegang, sehingga bisa menjalani kehamilan dengan lebih nyaman. Ibu pun akan lebih siap menghadapi hari persalinan. Relaksasi sanggup dilakukan dimana saja selama ibu sanggup mengendurkan saraf, otot dan pikirannya. Apa pun yang sanggup membuat ibu tenang, menyerupai mendengarkan musik, menulis, membaca, berdoa, bahkan berolah badan dan jalan-jalan ke luar kota sanggup dilakukan sepanjang tidak ada unsur stres di dalamnya.

Menurut J. P. Chaplin, psikolog dan penulis “Kamus Psikologi Chaplin”, relaksasi ialah kembalinya otot ke keadaan istirahat sesudah kontraksi, atau suatu keadaan tegang yang rendah tanpa emosi yang kuat. Di dalam relaksasi, seseorang diajarkan untuk sadar wacana perasaan tegang dan relaks, mulai pikiran, otot, hingga organ-organ tubuh. Dengan membuat seseorang sadar akan tegang dan relaks, badan pun bisa memonitor sesegera mungkin semua sinyal kontrolnya dan secara otomatis membebaskan ketegangan yang diinginkan.

Pada kehamilan, relaksasi bertujuan semoga ibu lebih relaks sehingga lebih berpengaruh menghadapi banyak sekali keluhan. Selain itu, ibu lebih bisa berpikir positif terhadap apa yang terjadi pada tubuhnya, serta apa yang harus dilakukan. Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil melaksanakan relaksasi.

Berikut ialah bentuk-bentuk relaksasi yang sanggup ibu lakukan :

Stres Hilang Berkat Senam Hamil

Umumnya, semenjak kehamilan masuk trimester ketiga atau mulai usia kandungan 28 minggu, ibu hamil dianjurkan melaksanakan senam hamil hingga datang waktunya melahirkan. Apalagi di trimester akhir, umumnya ibu hamil rentan stres karena memikirkan persalinan yang akan dijalani. Tak sedikit ibu hamil yang mencemaskan rasa sakit ketika bersalin, ini tentu bisa menimbulkan stres tersendiri. Belum lagi memikirkan bayinya yang akan lahir, apakah sehat, dan sebagainya.

Nah, dengan melaksanakan senam hamil, dibutuhkan stres tersebut akan berkurang. Pasalnya, melalui senam hamil, ibu akan berguru teknik pernapasan yang benar dan cara mengejan yang benar, sehingga sanggup memperlancar persalinan. Selain itu, senam hamil juga akan mengoptimalkan fisik ibu, serta menghilangkan keluhan-keluhan yang terjadi akhir proses kehamilan. Ini karena rasa relaks yang ibu alami dari senam hamil, sehingga rasa pegal-pegal dan nyeri pun berkurang, begitu pun keluhan nanah dan kram kaki akan berkurang, tidur jadi lebih nyenyak, mood lebih baik, dan sebagainya. Pendeknya, ibu akan merasa lebih nyaman.

Lakukan senam hamil sedikitnya seminggu sekali. Awalnya tentu dengan pengawasan oleh pelatih yang memang berpengalaman dan bersertifikasi senam hamil. Namun, sebelum melaksanakan senam hamil, ibu dianjurkan berkonsultasi dahulu ke dokter. Ditakutkan ada kontraindikasi, menyerupai plasenta di bawah atau hipertensi. Ibu hamil yang mempunyai riwayat persalinan prematur, riwayat perdarahan, riwayat kontraksi selama hamil, dan mengalami komplikasi selama kehamilan, tidak dianjurkan mengikuti senam hamil karena dikhawatirkan bisa memicu persalinan dini.

Yoga Membuat Pikiran Tenang Dan Persalinan Lancar

Yoga ialah olahraga pernapasan yang dipadukan dengan gerak. Manfaat yoga, antara lain : sanggup mengurangi ketegangan, melemaskan otot, membantu ibu hamil bernapas dengan lebih baik, menenangkan pikiran sehingga terhindar dari stres, melenturkan persendian, serta mengurangi nyeri dan pegal. Jika rutin berlatih yoga, ibu sanggup menjalani persalinan normal dengan gampang dan lancar karena yoga membuat ibu terampil mengolah napas sehingga sanggup mengejan secara benar.

Banyak sekali gerakan yoga namun untuk ibu hamil pastilah pelatih akan menentukan yang cocok dan kondusif bagi kehamilan, lebih halus dan berirama, dengan mengutamakan pernapasan dan relaksasi otot tubuh. Misalnya, ibu diminta duduk bersila di atas matras, posisikan tangan lurus ke bawah dan letakkan kedua telapak tangan di atas lantai. Kemudian, tarik napas dalam-dalam dan hembuskan perlahan, lakukan berulang kali. Gerakan ini bisa dikombinasikan dengan gerakan-gerakan tangan ke atas sambil menarik napas dan keluarkan atau kombinasi-kombinasi lain.

Namun ingat, selalu konsultasikan lebih dahulu dengan dokter sebelum ibu hamil melaksanakan yoga. Bagaimanapun tidak semua ibu hamil boleh melaksanakan gerakan yoga, yakni ibu hamil yang mempunyai masalah, semisal adanya riwayat perdarahan, keguguran, persalinan prematur, dan lainnya. Jika ternyata kondisi ibu dan kehamilannya baik-baik saja dan dokter pun mengizinkan ibu berlatih yoga, maka pilihlah tempat-tempat yoga yang memang menyelenggarakan jadwal yoga untuk kehamilan dengan pelatih yang bersertifikat di bidang tersebut.

Olahraga Renang Untuk Ibu Hamil

Olahraga yang satu ini sangat dianjurkan bagi ibu hamil karena aman. Berenang sanggup memperkuat otot-otot badan secara merata tanpa menimbulkan peningkatan risiko trauma pada persendian otot karena membawa beban kehamilan. Berenang juga memperkuat otot jantung dan otot-otot dasar panggul, serta meningkatkan kebugaran. 

Bila mungkin, baiknya ibu hamil melaksanakan aquarobik, yaitu latihan/senam dengan memakai media air atau di dalam air. Selain membuat bugar, aquarobik juga sanggup mengurangi rasa sakit ketika bersalin. Pasalnya, senam air ini sanggup menjaga kelenturan dan elastisitas jaringan ikat pada sendi-sendi panggul ibu hamil, sehingga persalinan sanggup berlangsung lancar. Selain itu, pedoman darah pun menjadi lebih lancar sehingga lancar pula supply oksigen dan zat-zat gizi ke jaringan-jaringan tubuh, termasuk ke janin. Hal ini berdampak pada kesehatan ibu dan tumbuh kembang janin yang baik.

Namun, sebelum melaksanakan aquarobik, ibu hamil dianjurkan mengkonsultasikannya terlebih dahulu dengan dokter, baiknya ke dokter jago olahraga dalam kehamilan. Hal lain yang perlu diperhatikan terkait olahraga dalam air ini ialah :

1. Hati-hati dengan lantai licin di seputar kolam renang, jangan hingga ibu hamil terpeleset yang bisa membahayakan kandungan.
2. Sebelum masuk ke kolam, terlebih dahulu bilas badan dengan air segar di luar kolam semoga suhu badan menyesuaikan diri dengan suhu air kolam.
3. Tidak memaksakan diri. Hentikan acara bila ibu hamil merasa tidak nyaman. Beristirahatlah.
4. Tidak berenang di kala hujan karena nanti kedinginan dan gampang sakit.
5. Hindari memakai papan seluncur atau papan loncat.

Ibu Hamil Bernyanyi

Berkaraoke atau mendengarkan musik bersama teman-teman, apalagi pasangan terkasih, pastilah menyenangkan, stres pun hilang. Musik memang memperlihatkan rangsangan positif pada emosi karena membuat suasana jadi relaks, tenang, dan nyaman. Bahkan, penelitian membuktikan, musik juga sanggup menenangkan janin dan membuatnya cerdas. Untuk itu, baiknya ibu hamil mendengarkan musik yang sudah terbukti keuntungannya dari banyak penelitian, yakni : musik-musik klasik dari zaman baroque (seperti : lagu-lagu gubahan Vivaldi, Bach, Telemann, Handel) dan Mozart. Hindari lagu-lagu gubahan Beethoven, Brahms, dan jenis rock karena cenderung membuat janin resah.

Walaupun begitu, tak ada keharusan bagi ibu hamil untuk mendengarkan musik jenis tersebut apabila memang tidak menyukainya. Jika ibu hamil tidak menyukai jenis musik tersebut dan terpaksa mendengarkannya karena dianggap baik untuk janin, maka imbas positif yang dibutuhkan tak akan terjadi. Pasalnya, janin akan mencicipi emosi negatif ibunya, sehingga rangsangan positif dari musik malah tak didapat.

Jadi, kalau tujuan mendengarkan musik untuk memperlihatkan ketenangan pada ibu hamil, maka dengarkanlah musik yang memang ibu sukai. Namun jikalau ibu ingin memperlihatkan stimulasi pada janin, ibu sanggup memperdengarkannya secara pribadi pada janin melalui headphone yang ditempelkan di perut ibu. Dengan begitu, ibu jadi enggak stres karena harus mendengarkan musik yang sebetulnya kurang disukai.

Nyaman Dengan Peregangan

Sesuai namanya, gerakan peregangan bertujuan meregangkan otot-otot yang kaku sehingga lebih luwes dan hangat, dengan begitu ibu akan merasa lebih nyaman. Otot yang luwes pun nantinya akan membantu kelancaran bersalin. Gerakan peragangan ini pun sebetulnya bisa dipakai untuk pemanasan sebelum melaksanakan acara fisik atau berolahraga.

Ibu bisa melakukannya dimana saja karena gerakan-gerakannya sederhana dan mudah. Misalnya, gerakan rotasi leher ke kiri-kanan, ke atas-bawah, atau memutar. Ibu juga bisa menggerakan tangan menyerupai gaya orang berenang, menggerakkan kaki ke atas-bawah, memutar kaki, dan sebagainya. Ibu pun bisa melatih peregangan otot-otot pelvik dasar, otot panggul, dan otot di seputar selangkangan lewat senam kegel.

Ibu Hamil pergi Ke Salon

Ibu hamil tetap bisa pergi ke salon, melaksanakan spa atau aromaterapi. Kegiatan ini sangat menyenangkan, membuat ibu merasa lebih nyaman, tenang, segar, dan lainnya. Bahkan, sebuah penelitian menyatakan, spa sanggup membuat ibu hamil lebih tenang sehingga nyeri otot berkurang. Lebih amannya, salon, spa, atau aromaterapi sebaiknya gres dilakukan di trimester kedua kehamilan karena kondisi janin sudah lebih berpengaruh sehingga tak terpengaruh oleh acara di luar. Ibu bisa menikur-pedikur, pijat denga scrub, basuh muka, spa, atau aromaterapi. Selain membuat badan lebih nyaman, salon, spa dan aromaterapi juga sanggup melancarkan peredaran darah lewat pijat, menghaluskan, mengencangkan, hingga memperlihatkan gizi pada kulit.

Namun, sebelum ke salon, spa atau aromaterapi, sebaiknya ibu hamil berkonsultasi ke dokter, apakah kondusif melakukannya atau tidak. Selain itu, pastikan salon atau klinik yang memperlihatkan jasa memahami kondisi ibu hamil, mengingat tidak selamanya jenis perawatan salon / spa / aromaterapi kondusif untuk ibu hamil. Yang tidak aman, contohnya mandi lumpur, membungkus badan yang biasanya untuk pelangsingan (wrapping), sauna, hot wax, dan lainnya. Selain bahannya yang mungkin tidak terjamin keamanannya, juga sanggup meningkatkan temperatur suhu ibu yang berisiko kehilangan cairan tubuh dan berbahaya buat janin.

Self-Healing Untuk Ibu Hamil

Rasa tenang dan nyaman ketika menjalani kehamilan bisa diciptakan dari diri sendiri melalui self-healing, yaitu membuat ketenangan dan harmonisasi antara hati, pikiran dan badan dengan memberi sugesti pada diri sendiri. Self-healing akan membantu ibu hamil untuk menerima, mensyukuri, serta mantap menjalani kehamilan dengan hati bangga dan lapang dada. Selain itu, juga sanggup mengatasi sendiri perubahan emosi yang mungkin timbul akhir perubahan-perubahan yang muncul selama kehamilan.

Self-healing sanggup dilakukan kapan saja, baik pagi, siang, sore maupun malam, cukup 10-15 menit saja yang penting ibu menjadi relaks dan tenang. Caranya? Untuk permulaan baiknya ibu didampingi oleh pelatih minimal 3 kali pertemuan, selanjutnya ibu sanggup melakukannya sendiri. Yang penting diperhatikan, ruangan harus tenang, nyaman, dan bersuhu sejuk dengan cahaya redup / temaram. Putarlah musik berirama tenang / lembut secara berulang semoga ibu sanggup berkonsentrasi secara maksimal. Bila mungkin, tambahkan dengan anyir aromaterapi dari lilin yang dibakar.

Pijat Ibu Hamil Oleh Suami

Pijat yang satu ini, baiknya memang dilakukan oleh suami. Namanya, pijat endorfin atau endorphin massage. Pijat yang dikembangkan oleh Constance Palinsky, seorang hipnoterapis ini, merupakan pijatan ringan yang dilakukan terhadap ibu hamil semenjak 1 bulan menjelang persalinan. Tujuannya, membuat ibu hamil merasa lebih nyaman, tenang, damai, dan nrimo lewat pijatan-pijatan ringan guna meningkatkan pelepasan hormon oksitosin. Dengan begitu, otot-otot lebih lentur sehingga persalinan pun berjalan lebih lancar.

Pijat endorfin sangat membantu ibu untuk masuk ke alam relaksasi yang dalam serta membantu menguatkan ikatan antara ibu dan suami dalam mempersiapkan persalinan. Itulah mengapa, sebaiknya yang melaksanakan pijatan ini ialah suami. Mohon semoga suami mencurahkan kasih sayangnya lewat sentuhan halus di telapak tangan, lengan, leher, abhu, betis, punggung dan paha istrinya yang sedang hamil. Posisi ibu, bisa duduk atau berbaring miring (senyamannya ibu saja). Sementara suami dianjurkan duduk nyaman di samping atau di belakang ibu. Ketika suami memijat potongan punggung, pijatan dilakukan sangat ringan berbentuk karakter V yang bertujuan merangsang pengeluaran hormon endorfin yang berfungsi mengurangi nyeri kontraksi.

Ibu Hamil Jalan-Jalan

Kehamilan bukan penghalang untuk ibu bepergian. Yang penting kondisi ibu dan kehamilannya dalam keadaan sehat. Selain itu, kehamilan ibu berada pada trimester kedua, karena di usia kehamilan 14-28 ahad ini, umumnya kondisi ibu sudah bisa menyesuaikan diri terhadap banyak sekali perubahan akhir kehamilan.

Rencankan perjalanan dengan matang, dari tanggal keberangkatan, transportasi yang digunakan, kawasan tujuan perjalanan, dan kativitas yang dilakukan. Cermati barang bawaan ibu, dari pakaian, obat-obatan / vitamin, hingga tisu dan bekal mudah tapi bergizi untuk di perjalanan.

Ingatlah untuk selalu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter setiap kali hendak melaksanakan perjalanan. Beritahu kemana ibu akan melaksanakan perjalanan dan tanyakan apa saja yang perlu dipersiapkan, juga apa yang boleh dan tak boleh ibu lakukan dalam perjalanan terkait kesehatan ibu dan janin.

Ibu Hamil Nonton Bioskop

Memang, kita bisa saja meghadirkan bioskop di rumah. Namun, tak ada salahnya sesekali ibu menonton di bioskop. Ini bisa menjadi acara yang mengasyikkan, apalagi jikalau dilakukan bersama pasangan. Namun, perhatikan film yang akan ditonton, sebaiknya pilih film ringan yang tidak menguras emosi, menyerupai film bernuansa komedi atau film musikal. Bagaimana dengan film horor? Sekalipun ibu penggemar berat film horor, namun ketika hamil, mohon lupakan dahulu. Film yang membuat jantung berdebar-debar, apalagi disertai dengan musik yang berdentum-dentum, sanggup memancing kontraksi rahim. Satu hal lagi, jangan lupa membawa minuman dan kuliner ringan sehat untuk mengganjal lapar ketika menonton.

Wisata Kuliner Ibu Hamil

Memang, ibu hamil harus memperhatikan makan yang dikonsumsinya. Namun, bukan berarti ibu hamil tidak bisa berpetualang mencari tempat makan gres yang enak. Apalagi, acara makan merupakan salah satu cara alternatif pelepas stres. Asalkan ibu hamil mau memperhatikan hal-hal berikut ini, maka wisata kuliner, selain bisa membuat ibu senang, juga menyehatkan ibu dan janin.

• Pastikan resto / rumah makan yang dikunjungi terjamin kebersihannya, baik dalam pengolahan makanannya maupun perlengkapan masak dan makannya.
• Hindari kuliner berbumbu merangsang, semisal pedas dan asam, karena sanggup menimbulkan sakit mag dan gangguan pencernaan semisal diare.
• Hindari kuliner setengah matang atau malah mentah, semisal sashimi, karena dikhawatirkan mengandung virus / kuman / benalu yang sanggup membahayakan kesehatan ibu dan janin.
• Hindari pula kuliner yang dibakar / dipanggang, menyerupai steak atau satai, karena dikhawatirkan kurang matang.
• Bila ingin mengkonsumsi seafood, terutama kerang, pastikan kuliner tersebut tidak terkontaminasi logam berat, menyerupai merkuri. Namun, karena tidak gampang untuk mengetahuinya, baiknya hindari saja dahulu selama hamil. Sebagai gantinya, ibu sanggup mengkonsumsi ikan air tawar yang kandungan gizinya pun tak kalah dari seafood. Atau, ibu bisa mengkonsumsi ikan dari maritim dalam, menyerupai salmon dan herring.
• Untuk minuman, baiknya minum air putih saja atau jus buah. Hindari minuman bersoda, apalagi yang mengandung alkohol karena tak baik bagi kesehatan ibu dan tumbuh kembang janin. Bagaimana dengan kop dan teh? Kandungan kafeinnya sanggup meningkatkan tekanan darah dan membuat sering berkemih, oleh karena itu batasi hanya satu cangkir sehari.

Ibu Hamil Berhubungan Intim Dengan Suami

Kalau ada yang bilang tak boleh bekerjasama seks kala hamil, janganlah percaya. Selama kehamilan ibu baik-baik saja , tak ada alasan untuk tidak berintim-intim dengan suami. Apalagi, korelasi intim sanggup membuat otot-otot yang tegang menjadi rileks sehingga stres pun akan hilang dengan sendirinya.

Jadi, kalau TIDAK ADA 6 hal berikut ini, korelasi seks kondusif dilakukan ketika hamil :

1. Riwayat perdarahan.
2. Plasenta previa.
3. Risiko lahir prematur.
4. Ketuban pecah.
5. Riwayat keguguran berulang.
6. Riwayat penyakit kelamin / HIV AIDS.

Selain itu, tentu saja ibu hamil harus memperhatikan hal-hal berikut ini :

• Baiknya korelasi intim tidak dilakukan pada trimester pertama karena ibu sedang dalam masa pembiasaan terhadap perubahan yang terjadi karena kehamilan sehingga membuatnya tak nyaman.
• Masuk trimester ketiga, kurangi frekuensi bekerjasama intim.
• Bila usia kehamilan sudah cukup bulan untuk melahirkan, korelasi seks sanggup memperlancar proses persalinan.
• Posisi ketika bekerjasama intim tidak menekan kandungan. Untuk kenyamanan ibu hamil, posisi yang disarankan ialah : miring (spoon position), women on top, duduk (sitting dog), membelakangi / penetrasi dari belakang (rear entry), atau menungging.

Jika anda membutuhkan informasi lebih lanjut mengenai seputar persoalan kehamilan, silahkan kunjungi situs berikut ini ... PANDUAN LENGKAP UNTUK IBU HAMIL.

Share this post