Membiasakan Anak Kita Untuk Sholat

Membiasakan anak kita untuk sholat yaitu suatu amalan sholeh Membiasakan anak kita untuk sholat
Membiasakan anak kita untuk sholat yaitu suatu amalan sholeh, dan itu merupakan perjuangan kita sebagai orang renta supaya anak kita menjadi anak yang sholeh....

Sedangkan laba kita sebagai orang renta kalau kelak anak kita menjadi anak yang sholeh yaitu merupakan tabungan pahala untuk akherat kita kelak...insyaAllah

Rosulullaah shollallaahu 'alayhi wa'alaa aalihi wasallam bersabda, "terputus setiap amalan insan ketika telah tiba kematian, kecuali tiga; (salah satunya) Anak yang sholeh yang mendo'akan orang tuanya."

kita mencoba untuk menciptakan postingan status bersambung "92 cara gampang membiasakan anak sholat"....Dan kami mencoba untuk mengumpulkan semua status itu dalam foto tersendiri supaya mempermudah kita untuk mengulang kembali pelajaran dan mempermudah untuk kita mengamalkannya.... semoga Allah mudahkan, dan semoga sanggup memperlihatkan manfaat.... dan Semoga Allah menyebabkan bawah umur kita anak yang sholeh dan sholehah...aamiin

=>mari kita mulai...

1. Keikhlasan anda di dalam membiasakan bawah umur anda untuk sholat, ketulusan untuk mencari Ridho Allah dan negeri akherat akan memancarkan kekuatan-kekuatan yang ada pada diri anda dan menyebabkan anda mirip gunung yang tidak goyah oleh terpaan angin dan perubahan iklim terhadap bawah umur anda.

2. Bangunlah keyakinan pada diri mereka bahu-membahu malaikat maut sanggup tiba kapan saja!

3. Bekerjasamalah dengan tetangga-tetangga anda. Ajak bawah umur mereka ke masjid pada suatu waktu, dan pada kesempatan lain mereka mengajak bawah umur anda ke masjid. Adakanlah perjanjian (untuk mengajak) bawah umur mereka sholat di masjid dikala orang renta mereka tidak di rumah, dan mintalah mereka untuk mengajak bawah umur anda ke masjid dikala anda tidak di rumah, atau dikala mereka melihat bawah umur anda bermain di jalanan di waktu sholat.

4. Bila anda mengajarkan firman Allah,

أَلَمْ يَعْلَمْ بِأَنَّ اللَّهَ يَرَى

"Tidakkah beliau mengetahui bahwa sesungguhnya Allah melihat segala perbuatannya?" {QS.Al-'Alaq:14}

pada anak anda, maka beliau akan sholat meskipun anda tidak berada di dekatnya. Ini berarti bahwa anda menumbuhkan pengawasan pribadi pada anak anda dengan cara menumbuhkan ibadah tulus untuk Allah subhanahu wata'ala semata, sehingga anak anda tidak sholat lantaran takut pada anda, tapi lantaran cinta, mengagungkan, bahagia dan takut lantaran Allah 'Azza wajalla.

Jangan hingga anda termasuk orang renta yang membiasakan anak atas dasar pengawasan anda, sementara anda berkeyakinan telah menanamkan pengawasan ilahiyah pada diri bawah umur anda, sehingga bawah umur anda hanya mau mengerjakan sholat dikala di hadapan anda. Ini merupakan kesalahan fatal dalam mendidik anak. Untuk itu, senantiasalah menghubungkan mereka dengan Allah 'Azza wajalla, bukan hanya dengan anda.

5. Jangan menampakkan rasa frustasi dalam memperbaiki anak anda di hadapannya, lantaran itu akan menguatkan keengganan anak, sebagaimana berputus asa dari Rahmat Allah ta'ala yaitu perilaku berburuk sangka kepadaNya yang menafikan kesempurnaan tauhid. Ibnu Qoyyim Al-Jauziyyah rohimahullaah berkata, "Barangsiapa berputus asa dari Rahmat dan pertolongan Allah berarti beliau telah berburuk sangka kepadaNya."

6. Adakan pelajaran dan nasehat untuk anggota keluarga yang diberikan oleh salah satu dari kedua orang renta atau salah satu anak yang paling tua; baik lelaki atau perempuan, sekali dalam sepekan selama setengah jam, dengan catatan dilaksanakan secara kontinyu. Sedikit tapi kontinyu lebih baik daripada banyak namun terhenti. Pelajaran ini akan membuahkan hasil yang matang bagi bawah umur anda, dengan izin Allah subhanahu wata'ala.

7. Wahai ayah yang sering bepergian dalam suatu pekerjaan, perjalanan, terbaring di rumah sakit atau lantaran perceraian! Awasi bawah umur anda melalui telpon supaya mereka merasa betapa pentingnya sholat. Sebagian orang renta yang mendapat taufiq dari Allah, dikala bepergian untuk suatu pekerjaan dan semacamnya, beliau menghubungi anak-anaknya, berbicara dengan masing-masing dari mereka secara eksklusif dan bertanya wacana sholat mereka.

8. Tumbuhkan rasa takut terhadap su'ul khotimah (kesudahan yang buruk) dan tanamkan rasa bahagia akan husnul khotimah (kesudahan yang baik) pada diri mereka.

9. Bersungguh-sungguhlah dalam menyuruh bawah umur anda sholat dan jangan biarkan mereka sholat sesekali saja, tapi tekankan mereka untuk sholat.

10. Dahulukan masalah-masalah akherat atas masalah-masalah dunia dalam segala kondisi dan kesempatan, supaya anak anda terbiasa bahwa tidak ada persaingan di antara keduanya. Menunaikan sholat pada waktunya lebih penting daripada melaksanakan tugas-tugas sekolah, mendapat satu roka'at itu lebih utama daripada bermain sepak bola, dan memelihara waktu-waktu sholat itu lebih penting daripada menjaga relasi dengan teman, berbincang-bincang dengan sahabat melalui telepon atau menonton acara-acara televisi.

11. Silahkan anda mendiamkan dan bersikap hirau kepada anak anda (tidak diperhatikan, men-cueki) bila hal itu berkhasiat dan membawa manfaat, namun bila tidak berguna, maka jangan dilakukan. (contoh, ketika mereka bawah umur kita tidak sholat, kemudian kita mengambil perilaku mendiamkan dia, tidak mengajak bicara dan mencerminkan ketidak sukaan namun bukan marah)

12. Berkomunikasilah dengan pihak sekolah dan bekerjasamalah dengan para guru supaya mereka sering menjelaskan pentingnya sholat dan eksekusi bagi yang tidak sholat, dengan menanyakan murid-murid apakah mereka selalu menjaga sholat. Apa susahnya bagi guru untuk bertanya pada tiga murid setiap harinya secara tersendiri, "Apa engkau sholat shubuh hari ini?"

13. Belikan beberapa buku bergambar yang banyak terdapat di toko-toko buku yang menjelaskan cara wudhu' dan sholat simpel (sesuai sunnah Nabi) secara simpel dengan gambar, serta berisi sebagian dzikir. (gambar yang wajahnya dihapus, supaya tidak terlihat itu mirip insan bernyawa, dikarenakan telah shohih dari Nabi shollallaahu 'alayhi wa'alaa aalihi wasallam mengharamkan gambar makhluq bernyawa)

14. Merangkul, mencium, menepuk pundak dan mengusap punggung serta mengadakan kontak dari hati ke hati yang diberikan oleh kedua orangtua sebagai motivasi pada anak untuk sholat sesudah mereka menunaikannya, (nilainya) akan sanggup melebihi ribuan hadiah lainnya.

15. Apakah anak anda melelahkan anda dikala anda membangunkannya untuk sholat?

Jangan Pernah!!

- Berbicara dengan lembut.
- Menepuk punggung dan mengusap kepalanya.
- Sampaikan isu bangga padanya supaya mau bangkit dan kantuknya hilang, misalnya, "Hari ini kau akan pergi ke...", "Di hari ini fulan akan tiba ke...", "Kamu berhasil dalam...", "Fulan menghubungimu..." (Tapi cara ini bukanlah dengan berdusta)
- Biarkan anak anda tidur kembali, kemudian datangi lagi sesudah lima menit, tiga menit dan seterusnya bila waktu sholat masih lama.
- Matikan AC.
- Nyalakan lampu.
- Percikkan air di mukanya bila diperlukan.
- Do'akan anak anda dengan mengucapkan, "Bangunlah, semoga Allah melapangkan dadamu," dan semisalnya.
- Tanamkan rasa cinta dan takut, buatlah anak anda ingat pada Allah, contohnya dengan mengatakan, "Sholat itu cahaya untukmu di kuburmu," "Bangunlah nak, yang ada di akherat nanti hanya nirwana atau neraka."
- Tarik selimutnya, dan mulailah menggoyang tubuhnya dengan lembut dengan memanggilnya.
- Berikan jam weaker dengan bunyi adzan untuk bawah umur anda.
- Jangan ucapkan, "Bangun, sekolah!" tapi ucapkan, "Bangun, sholat shubuh.."
- Mesralah dan candailah (secara positif) anak anda di dikala membangunkannya untuk sholat. Atau dengan membacakan ayat-ayat berkenaan dengan sholat, hadits atau sya'ir. Cara ini sangat manjur dan mujarab, dengan catatan anda mengingatkan mereka dengan ayat-ayat Al-Quran dan hadits-hadits dengan rasa khusyu' serta merenungi maknanya. Artinya, benar-benar keluar dari lubuk hati anda.
- Di dikala anda membangunkan mereka untuk sholat, awasi bawah umur anda supaya tidak tidur di daerah lain.
- Berikan hadiah khusus bagi yang lebih dahulu bangkit dan sholat.
- Berilah penghargaan pada anak anda yang mengawasi saudara-saudaranya dan membangunkan mereka untuk sholat.
- Terakhir, bila cara-cara tersebut melelahkan anda (tidak berhasil), silahkan anda memukul (dengan pukulan mendidik bukan menyakiti!) anak anda yang telah mencapai usia 10 tahun. Anda memukul mereka lantaran anda mencintai mereka, supaya badan mereka tidak terbakar di neraka jahannam.

16. Kaitkan hati bawah umur anda dengan Allah. Dengan kata lain, tanamkan prinsip-prinsip tauhid dalam diri mereka; cinta Allah dan cinta RosulNya, taat Allah dan taat RosulNya, takut, harap, dan iman. Hal tersebut sanggup dibantu dengan obrolan bersama mereka wacana tauhid Rububiyyah, 'Uluhiyyah, Asma' dan Shifat Allah.

Tauhid laksana kepala bagi raga, dan penerapan perintah-perintah syari'at tidak akan terealisasi kecuali oleh orang yang benar tauhidnya, terlebih sholat, lantaran sholat memerlukan kesabaran dan akidah yang kuat.


17. Wahai ayah, anda mempunyai wibawa di dalam diri bawah umur anda yang mungkin tidak dimiliki seorang ibu dikala anda berada di rumah. Perintahkan mereka untuk sholat (oleh anda) secara langsung, dan jangan bebankan seluruh kiprah kepada ibu sendirian.

18. Anak-anak kecil pada umumnya perlu diingatkan untuk sholat dikala waktunya tiba. Karena itu, anda jangan bosan dan malas untuk mengingatkannya, lantaran pada umumnya kita lihat anak tersebut sholat, tapi beliau tidak memperhatikan waktu-waktu sholat atau melalaikannya, dengan demikian perlu ada pihak yang mengingatkannya.

Terdapat perbedaan besar antara anak yang mau sholat bila diingatkan dengan anak yang enggan sholat meski diingatkan. Dan fase derma peringatan merupakan fase pertama dalam tahapan memelihara sholat. Fase ini kadang berlangsung beberapa tahun. Setelah itu tiba masa sholat lantaran dorongan dari diri sendiri, tanpa perlu diingatkan.

19. Wahai kedua orangtua! Janganlah salah satu dari kalian mengandalkan yang lain dalam mendidik bawah umur untuk sholat, lantaran masing-masing dari kalian menanggung beban taklif secara tersendiri, dan Allah akan bertanya apa yang anda lakukan? bukan apa yang dilakukan orang lain. Untuk itu, persiapkanlah balasan untuk pertanyaan ini.

Sebagian ayah berkata, "Ibu mereka tidak peduli dan meninggalkan tugasnya." Sementara sebagian ibu bertutur, "Ayah mereka tidak membantuku dan melalaikan amanah." Namun alasan ini tidak akan diterima di hadapan Allah.

20. Berharaplah pahala dari Allah di dalam mendidik anak anda untuk sholat, dan untuk memperlihatkan kebaikan kepada anak anda. Rosulullaah shollallaahu 'alayhi wa'alaa aalihi wasallam bersabda,

مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ

"Barangsiapa yang memperlihatkan suatu kebaikan, maka beliau akan mendapat pahala mirip pahala orang yang melakukannya." {HR.Muslim}

Coba perhatikan, berapa kali anak anda sholat dalam hidupnya? Dan bagaimana pula bila anda mempunyai beberapa anak? berapa banyak kebaikan-kebaikan yang akan mendatangi anda lima kali sehari? itu belum termasuk sholat-sholat sunnah rawatib dan nafilah.

 
{Dikutip dari "92 thoriiqoh lita'wid auladika 'ala ash-sholah", Hana' binti 'Abdul 'Aziz Ash-Shunai', edisi terjemah; 92 cara gampang membiasakan anak shalat. darul haq.}

0 Response to "Membiasakan Anak Kita Untuk Sholat"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel