Varises Vagina Pada Ibu Hamil
Agak gila mendengarnya, varises vagina pada ibu hamil. Yang kita tahu selama ini varises terjadi di kaki atau di tangan bukan ? Nyatanya varises di vagina juga ada, tepatnya terjadi di labia mayora.
Vagina mempunyai beberapa cuilan yaitu cuilan terluar yang berbentuk dua bibir besar disebut labia mayora. Di balik bibir terluar ada bibir dalam yang lebih tipis, disebut labia minora. Pada pangkal depan labia minora terdapat cuilan sensitif yang disebut klitoris. Pada cuilan dalam bibir tersebut juga terdapat dua buah akses yaitu yang depan ialah akses kencing dan yang belakang ialah akses reproduksi yang disebut vulva. Vulva ini berafiliasi dengan rahim. Sering kali vulva inilah yang disebut vagina.
Ciri-ciri varises pada vagina ialah permukaan pada labia mayora tampak tidak rata, ada tonjolan-tonjolan yang berkelok-kelok dan berwarna agak kebiruan. Kadang etrlihat menyerupai sekumpulan urat.
Varises ini paling sering timbul pada dikala kehamilan sedang berlangsung. Sekitar 20-30% ibu hamil mengalami varises. Untungnya varises pada vagina jarang mengakibatkan duduk kasus serius pada ibu hamil dan tidak mensugesti pertumbuhan janin yang sedang dikandungnya. Keluhan yang ada, hanyalah rasa pegal-pegal di sekitar organ intim.
Apa yang menimbulkan varises vagina pada ibu hamil ? Rupanya peningkatan hormon progesteron selama masa kehamilan menciptakan dinding pembuluh darah membesar dan melebar sampai menonjol ke permukaan bibir vagina (terjadi peningkatan elastisitas dinding pembuluh darah, sehingga dinding pembuluh darah baik arteri maupun vena makin lentur). Alasan lain, terutama pada masa selesai kehamilan, janin telah mengisi rongga panggul terbendung dan menimbulkan varises di bibir vagina (biasanya terjadi pada kehamilan trisemester selesai atau usia kehamilan di atas 32 minggu).
Umumnya varises terjadi pada bumi usia tua, alasannya sanggup menimbulkan lemahnya dinding pembuluh darah vena, sehingga katub-katubnya pun ikut melemah. Varises jarang terjadi pada bumi usia muda, kalau tidak ada faktor keturunan dan contoh hidup yang memicu terjadinya varises tersebut. Risiko terjadinya varises di vagina akan semakin besar kalau ibu hamil tergolong gemuk, punya riwayat varises sebelumnya, asupan nutrisinya kurang serat, serta kurang beraktivitas.
Tujuh Faktor Penyebab
Varises bisa terjadi pada laki-laki maupun wanita, namun lebih sering pada wanita, alasannya perempuan mempunyai jaringan kulit lebih lunak dan ditambah dengan gangguan hormonal yang lebih tinggi ketika mengalami pubertas dan kehamilan. Adapaun penyebab varises lainnya ialah :
- Kehamilan. Meningkatnya hormon progesteron dan bertambahnya berat tubuh dikala hamil menciptakan kaki semakin terbebani. Akibatnya, pedoman darah dari kaki, tungkai, pangkal paha dan perut cuilan bawah pun terhambat dan terjadilah varises.
- Paritas Yang Tinggi. Ibu hamil yang mempunyai riwayat melahirkan anak banyak atau multipara juga gampang mengalami varises, alasannya perempuan yang sering melahirkan cenderung mempunyai otot-otot panggul yang lemah sehingga menimbulkan terjadinya pelebaran pada pembuluh darah.
- Faktor Keturunan. Kemungkinan besar, faktor keturunan menjadi penyebab terjadinya varises pada perempuan usia muda. Sedangkan pada perempuan yang sudah berusia, terjadi akhir perubahan hormon dan bertambahnya berat badan.
- Kurang Bergerak Dan Berdiri Terlalu Lama. Kurang bergerak akan menimbulkan otot sekitar pembuluh darah vena tidak bisa memompa darah secara maksimal. Sedangkan bangun terlalu usang menciptakan kaki terlalu berat menahan tubuh dan memperparah beban kerja pembuluh vena dalam mengalirkan darah. Bila pekerjaan yang dilakukan mengharuskan banyak berdiri, maka usahakan untuk tidak bangun dengan posisi statis atau diam, melainkan tetap bergerak. Misalnya dengan berjalan di tempat. Hal itu semoga otot tungkai sanggup terus bekerja memompa darah ke jantung.
- Merokok. Kandungan zat berbahaya dalam rokok menciptakan pembuluh darah menjadi kaku dan terjadi penyempitan, sehingga dinding pembuluh tidak lentur lagi.
- Kolesterol Dan Diabetes. Penderita kolesterol tinggi dan penderita diabetes gampang mengalami varises, alasannya kedua penyakit tersebut berafiliasi akrab dengan duduk kasus peredaran darah, dimana kelainan pembuluh darah dan kegemukan yang dialami sanggup memicu terjadinya varises.
- Memakai Sepatu Hak Tinggi. Pemakaian sepatu dengan hak yang terlalu tinggi bisa menciptakan gerak otot tumit yang berfungsi membantu kerja pembuluh darah menjadi tidak maksimal.
Apakah Varises Vagina Dapat Dicegah ?
Berikut ialah cara-cara yang sanggup ditempuh ibu hamil, semoga sanggup mengurangi risiko terjadinya varises vagina :
- Melakukan Senam Hamil. Senam hamil sanggup meningkatkan kebugaran dan ketenangan pikiran ibu hamil. Tubuh yang relaks akan memperlancar pedoman darah, dan pada akibatnya sanggup menghindari munculnya varises vagina. Lakukanlah senam hamil secara rutin dan terprogram sehingga kehamilan bisa berjalan lebih kondusif dan nyaman.
- Mengkonsumsi Makanan Bergizi Seimbang. Tujuannya supaya ibu hamil lebih sehat, otot dan dinding pembuluh darahnya lebih berpengaruh dan sehat sehingga tidak timbul varises.
- Tetap Melakukan Aktivitas Keseharian. Lantaran pembiasaan hormon dan pertambahan berat badan, ibu hamil mungkin jadi malas beraktivitas, lebih bahagia tiduran, nonton TV, atau memantau media sosial. Padahal posisi statis dalam waktu yang usang sanggup mengganggu kelancaran peredaran darah, terutama pedoman darah yang kembali ke jantung. Aliran yang tersendat inilah yang memunculkan varises. Jadi, beraktivitaslah secara normal dan sehat menyerupai biasa. Tentu saja dengan tetap memperhatikan kondisi kehamilan, menyerupai tidak mengangkat beban terlalu berat, bergerak terlalu cepat, beraktivitas terlalu letih, dan sebagainya. Dengan berkativitas normal dan sehat, ibu hamil akan merasa lebih bugar dan sehat.
- Angkat Kaki Di Atas Bantal. Posisi tubuh tertentu sanggup melancarkan pedoman darah balik ke jantung. Tidur dalam posisi terlentang atau miring, misalnya. Letakkan kaki di atas bantal. Posisi kaki yang lebih tinggi daripada cuilan tubuh yang lain akan membantu melancarkan pedoman darah sehingga memperkecil munculnya varises vagina. Selain itu, posisi tidur sebaiknya tidak dalam satu posisi saja melainkan harus berganti-ganti. Dengan miring ke kanan, meluruskan kaki, menekuk sedikit kaki, dan sebagainya.
- Menggunakan Sepatu Yang Nyaman. Sepatu yang nyaman (tidak sempit atau terlalu pas di telapak kaki) membantu menjaga kelancaran peredaran darah sehingga bisa meminimalkan risiko penyumbatan darah. Selain itu, sepatu yang nyaman penting untuk menjaga keseimbangan tubuh, menghindari sakit dan pegal pada kaki, serta memudahkan ibu hamil untuk melangkah.
Apakah Kelahiran Harus Caesar Karena Varises Pada Vagina ?
Meski varises vagina tak membahayakan kehamilan, di kala proses persalinan ada kemungkinan pembuluh darah mengalami sobek yang kemudian memicu terjadinya robekan pada vagina. Jika itu terjadi, dokter harus menghentikan perdarahan dan memperbaiki jaringan di sekitarnya. Umumnya dokter kandungan telah terlatih menghadapi masalah tersebut.
Perlukah operasi caesar untuk mencegah perdarahan akhir varises vagina ? Kondisi tersebut bukan kondisi mutlak untuk dilakukannya persalinan secara caesar. Lagi pula menyerupai kita ketahui, tindakan operasi pun menyimpan risiko tersendiri. Meskipun begitu, seorang ibu hamil harus selalu waspada. Jika ibu hamil mencicipi adanya benjolan di seputar vagina, harus benar-benar dicek cuilan dalam dan luarnya. Biasanya, semakin renta usia kehamilan, varises akan semakin parah, alasannya bendungan dari rahim yang kian besar semakin kuat. Apalagi kalau sebagian kepala janin sudah turun ke rongga panggul, pedoman darah dari bawah ke atas semakin tidak lancar. Walhasil, varises semakin membesar dan bertambah parah.
Risiko varises semakin besar terjadi pada perempuan yang pernah hamil dan melahirkan anak lebih dari dua kali. Juga pada perempuan hamil usia di atas 40 tahun. Sebabnya, arteriosclerosis (penebalan dinding pembuluh darah) yang dialami bumil, berdampak pada dinding pembuluh darah yang kehilangan daya lentur atau elastisitasnya. Kekakuan ini akan menghambat pedoman vena sehingga memudahkan varises muncul.
Bila varisesnya masih ringan, bumi dengan varises vagina masih sanggup menjalani persalinan dengan normal. Namun apabila terdapat banyak varisesnya atau diderita cukup berat, sebaiknya melahirkan dengan cara caesar. Hal ini dilakukan untuk meminimalisasikan risiko pecahnya dinding pembuluh darah akhir trauma atau laserasi jalan pada dikala bayi lahir. Karena dikhawatirkan akan membahayakan keselamatan ibu dan janinnya juga.
Jika anda membutuhkan info lebih lanjut mengenai seputar duduk kasus kehamilan, silahkan kunjungi situs berikut ini ... PANDUAN LENGKAP UNTUK IBU HAMIL.
0 Response to "Varises Vagina Pada Ibu Hamil"
Post a Comment