Belajar Disosiasi Dan Gangguan Disosiatif
Disosiasi yaitu proses mental di mana seseorang terputus dari pikiran, perasaan, ingatan, atau rasa identitas mereka. Gangguan disosiatif termasuk amnesia disosiatif, fugue disosiatif, gangguan depersonalisasi dan gangguan identitas disosiatif.
Orang-orang yang mengalami peristiwa traumatis akan sering mempunyai tingkat disosiasi selama program itu sendiri atau dalam jam-jam berikutnya, hari atau minggu. Misalnya, program tersebut tampak 'tidak nyata' atau orang tersebut merasa terlepas dari apa yang terjadi di sekitar mereka seperti menonton program di televisi. Dalam banyak kasus, disosiasi menghilang tanpa perlu perawatan.
Beberapa orang, bagaimanapun, menyebarkan gangguan disosiatif yang membutuhkan perawatan. Gangguan disosiatif merupakan dilema kontroversial dan kompleks yang memerlukan diagnosis, pengobatan dan dukungan spesifik. Jika Anda khawatir bahwa kita atau orang yang dicintai mungkin mempunyai gangguan disosiatif, penting untuk mencari tunjangan profesional.
Namun sebagai pengetahuan dasar untuk mencar ilmu disosiasi dan gangguan disosiatif berikut ulasannya.
Gejala dan tanda-tanda gangguan disosiatif tergantung pada jenis dan tingkat keparahan, tetapi mungkin termasuk:
Para profesional kesehatan mental mengenali empat tipe jenis utama gangguan disosiatif, termasuk:
Ada empat kategori amnesia disosiatif meliputi:
Kondisi ini biasanya melibatkan koeksistensi dua atau lebih negara-negara kepribadian dalam orang yang sama. Meskipun status kepribadian yang berbeda memengaruhi sikap seseorang, orang tersebut biasanya tidak menyadari status kepribadian ini dan mengalaminya sebagai penyimpangan memori. Negara-negara lain mungkin mempunyai bahasa badan yang berbeda, nada suara, pandangan hidup dan kenangan. Orang tersebut sanggup beralih ke kondisi kepribadian lain dikala sedang stres. Seseorang yang mempunyai gangguan identitas disosiatif hampir selalu mempunyai amnesia disosiatif juga.
Sebagian besar hebat kesehatan mental percaya bahwa penyebab gangguan disosiatif yaitu stress berat kronis pada masa kanak-kanak. Contoh stress berat termasuk penganiayaan fisik atau seksual berulang, pelecehan emosional atau kelalaian. Lingkungan keluarga yang tidak terduga atau menyeramkan juga sanggup menyebabkan anak untuk 'memutuskan' dari kenyataan selama masa stres. Tampaknya keparahan gangguan disosiatif di masa remaja secara eksklusif berkaitan dengan tingkat keparahan stress berat masa kanak-kanak.
Peristiwa traumatik yang terjadi selama masa remaja juga sanggup menyebabkan gangguan disosiatif. Kejadian-kejadian menyerupai itu mungkin termasuk perang, penyiksaan atau melalui tragedi alam.
Tanpa perawatan, kemungkinan komplikasi untuk seseorang dengan gangguan disosiatif mungkin termasuk:
Jika khawatir bahwa Anda atau orang yang dicintai mungkin mempunyai gangguan disosiatif, penting untuk mencari tunjangan profesional. Gangguan disosiatif selalu membutuhkan diagnosis dan perawatan profesional.
Diagnosis sanggup menjadi rumit alasannya gangguan disosiatif yang kompleks dan gejala-gejalanya yaitu umum untuk sejumlah kondisi lain. Sebagai contoh:
Efektivitas perawatan untuk gangguan disosiatif belum diteliti. Pilihan pengobatan didasarkan pada studi kasus, bukan penelitian. Secara umum, perawatan mungkin memakan waktu bertahun-tahun. Pilihan mungkin termasuk:
Kesimpulan:
Disosiasi yaitu proses mental untuk melepaskan diri dari pikiran, perasaan, ingatan, atau rasa identitas seseorang.
Gangguan disosiatif yang membutuhkan perawatan profesional termasuk amnesia disosiatif, fugue disosiatif, gangguan depersonalisasi dan gangguan identitas disosiatif.
Sebagian besar hebat kesehatan mental percaya bahwa penyebab gangguan disosiatif yaitu stress berat kronis pada masa kanak-kanak.
Demikian ihwal "belajar disosiasi dan gangguan disosiatif" biar bermanfaat!
Orang-orang yang mengalami peristiwa traumatis akan sering mempunyai tingkat disosiasi selama program itu sendiri atau dalam jam-jam berikutnya, hari atau minggu. Misalnya, program tersebut tampak 'tidak nyata' atau orang tersebut merasa terlepas dari apa yang terjadi di sekitar mereka seperti menonton program di televisi. Dalam banyak kasus, disosiasi menghilang tanpa perlu perawatan.
Beberapa orang, bagaimanapun, menyebarkan gangguan disosiatif yang membutuhkan perawatan. Gangguan disosiatif merupakan dilema kontroversial dan kompleks yang memerlukan diagnosis, pengobatan dan dukungan spesifik. Jika Anda khawatir bahwa kita atau orang yang dicintai mungkin mempunyai gangguan disosiatif, penting untuk mencari tunjangan profesional.
Namun sebagai pengetahuan dasar untuk mencar ilmu disosiasi dan gangguan disosiatif berikut ulasannya.
Gejala
Gejala dan tanda-tanda gangguan disosiatif tergantung pada jenis dan tingkat keparahan, tetapi mungkin termasuk:
- Merasa terputus dari diri sendiri
- Masalah dengan menangani emosi yang intens
- Pergeseran suasana hati yang tiba-tiba dan tidak terduga - misalnya, merasa sangat murung tanpa alasan
- Depresi atau dilema kecemasan, atau keduanya
- Merasa seolah dunia terdistorsi atau tidak aktual (disebut 'derealisasi')
- Masalah memori yang tidak terkait dengan cedera fisik atau kondisi medis
- Masalah kognitif lainnya (yang bekerjasama dengan pikiran) menyerupai dilema konsentrasi
- Kehilangan memori yang signifikan menyerupai melupakan warta pribadi yang penting
- Merasa harus berperilaku dengan cara tertentu
- Kebingungan identitas, contohnya: berperilaku dengan cara yang biasanya dianggap menyinggung atau menjijikkan.
Berbagai Jenis-Jenis Gangguan Disosiatif
Para profesional kesehatan mental mengenali empat tipe jenis utama gangguan disosiatif, termasuk:
- Amnesia disosiatif
- Dissociative fugue
- Gangguan depersonalisasi
- Gangguan identitas disosiatif.
1. Amnesia disosiatif
Amnesia disosiatif yaitu dikala seseorang tidak sanggup mengingat detail peristiwa traumatik atau stres, meskipun mereka menyadari bahwa dirinya mengalami kehilangan ingatan. Ini juga dikenal sebagai amnesia psikogenik. Amnesia jenis ini sanggup berlangsung dari beberapa hari sampai satu tahun atau lebih. Amnesia disosiatif mungkin terkait dengan gangguan lain menyerupai gangguan kecemasan.Ada empat kategori amnesia disosiatif meliputi:
- Amnesia lokal. untuk sementara waktu, orang tersebut tidak mempunyai ingatan ihwal peristiwa traumatis sama sekali. Contoh kasusnya, sehabis serangan, seseorang dengan amnesia lokal mungkin tidak ingat detail apa pun selama beberapa hari.
- Amnesia selektif. orang tersebut mempunyai ingatan yang tidak lengkap atau tidak lengkap dari peristiwa traumatis.
- Amnesia generalisata. Artinya generalisata bahwa orang tersebut mempunyai dilema mengingat rincian seluruh hidup mereka.
- Amnesia yang teresistemasi. Maksudnya, orang tersebut mungkin mempunyai kehilangan memori yang sangat khusus dan spesifik; vontohnya, mereka mungkin tidak ingat satu kerabat
2. Dissociative fugue
Dissociative fugue juga dikenal sebagai fugue psikogenik yaitu orang itu tiba-tiba, dan tanpa peringatan apa pun, tidak sanggup mengingat siapa dirinya dan tidak mengingat masa kemudian nya. Dia tidak menyadari bahwa ia mengalami kehilangan ingatan dan sanggup membuat identitas baru. Biasanya, orang itu melaksanakan perjalanan dari rumah, bahkan kadang kala lebih dari ribuan kilometer. Sementara fugue juga sanggup berlangsung antara jam dan bulan. Ketika orang itu keluar dari fugue disosiatif nya, pada umumnya dirinya akan galau dengan tidak adanya ingatan ihwal 'kehidupan baru' yang telah beliau buat untuk dirinya sendiri.3. Gangguan depersonalisasi
Gangguan depersonalisasi yaitu ditandai oleh perasaan terlepas dari kehidupan, pikiran, dan perasaan seseorang. Orang-orang dengan gangguan semacam ini menyampaikan beliau merasa jauh dan secara emosional tidak bekerjasama dengan diri mereka sendiri, seperti ia sedang menonton huruf dalam film yang membosankan. Gejala khas lainnya termasuk dilema konsentrasi dan memori. Orang tersebut sanggup melaporkan perasaan 'lalai' atau di luar kendali. Waktu sanggup melambat. bahkan mungkin melihat tubuhnya menjadi bentuk atau ukuran yang berbeda dari biasanya; dalam masalah yang parah, sehingga beliau tidak sanggup mengenali diri mereka sendiri di cermin.4. Gangguan identitas disosiatif
Dissociative identity disorder (DID) yaitu gangguan disosiatif yang paling kontroversial dan diperdebatkan di kalangan profesional kesehatan mental. Sebelumnya disebut gangguan kepribadian ganda, ini yaitu jenis gangguan disosiatif yang paling parah.Kondisi ini biasanya melibatkan koeksistensi dua atau lebih negara-negara kepribadian dalam orang yang sama. Meskipun status kepribadian yang berbeda memengaruhi sikap seseorang, orang tersebut biasanya tidak menyadari status kepribadian ini dan mengalaminya sebagai penyimpangan memori. Negara-negara lain mungkin mempunyai bahasa badan yang berbeda, nada suara, pandangan hidup dan kenangan. Orang tersebut sanggup beralih ke kondisi kepribadian lain dikala sedang stres. Seseorang yang mempunyai gangguan identitas disosiatif hampir selalu mempunyai amnesia disosiatif juga.
Penyebab
Sebagian besar hebat kesehatan mental percaya bahwa penyebab gangguan disosiatif yaitu stress berat kronis pada masa kanak-kanak. Contoh stress berat termasuk penganiayaan fisik atau seksual berulang, pelecehan emosional atau kelalaian. Lingkungan keluarga yang tidak terduga atau menyeramkan juga sanggup menyebabkan anak untuk 'memutuskan' dari kenyataan selama masa stres. Tampaknya keparahan gangguan disosiatif di masa remaja secara eksklusif berkaitan dengan tingkat keparahan stress berat masa kanak-kanak.
Peristiwa traumatik yang terjadi selama masa remaja juga sanggup menyebabkan gangguan disosiatif. Kejadian-kejadian menyerupai itu mungkin termasuk perang, penyiksaan atau melalui tragedi alam.
Komplikasi
Tanpa perawatan, kemungkinan komplikasi untuk seseorang dengan gangguan disosiatif mungkin termasuk:
- Kesulitan hidup menyerupai hubungan yang rusak dan kehilangan pekerjaan
- Masalah tidur menyerupai insomnia
- Masalah seksual
- Depresi berat
- Gangguan kecemasan
- Gangguan makan menyerupai anoreksia atau bulimia
- Penggunaan narkoba bermasalah termasuk alkoholisme
- Merugikan diri, termasuk bunuh diri.
Diagnosa
Jika khawatir bahwa Anda atau orang yang dicintai mungkin mempunyai gangguan disosiatif, penting untuk mencari tunjangan profesional. Gangguan disosiatif selalu membutuhkan diagnosis dan perawatan profesional.
Diagnosis sanggup menjadi rumit alasannya gangguan disosiatif yang kompleks dan gejala-gejalanya yaitu umum untuk sejumlah kondisi lain. Sebagai contoh:
- Penyebab fisik (seperti stress berat kepala atau tumor otak) sanggup menyebabkan amnesia dan dilema kognitif lainnya.
- Penyakit mental menyerupai gangguan obsesif-kompulsif, gangguan panik, dan gangguan stres pasca-trauma sanggup menyebabkan tanda-tanda yang menyerupai dengan gangguan disosiatif.
- Efek dari zat tertentu, termasuk beberapa obat rekreasi dan obat resep, sanggup memalsukan gejala.
- Diagnosis mungkin lebih lanjut terhambat dikala gangguan disosiatif hidup berdampingan dengan dilema kesehatan mental lain menyerupai depresi.
Pengobatan
Efektivitas perawatan untuk gangguan disosiatif belum diteliti. Pilihan pengobatan didasarkan pada studi kasus, bukan penelitian. Secara umum, perawatan mungkin memakan waktu bertahun-tahun. Pilihan mungkin termasuk:
- Lingkungan yang aman. dokter akan mencoba untuk membuat orang merasa kondusif dan rileks, yang cukup untuk memicu ingatan pada beberapa orang dengan gangguan disosiatif.
- Obat-obatan psikiatri, menyerupai barbiturat.
- Hypnosis. sanggup membantu memulihkan memori yang tertahan, meskipun bentuk perawatan untuk gangguan disosiatif ini dianggap kontroversial.
- Psikoterapi juga dikenal sebagai 'terapi bicara' atau konseling, yang biasanya dibutuhkan untuk jangka panjang. Contohnya termasuk terapi kognitif dan psikoanalisis.
- Penanganan stres - alasannya stres sanggup memicu gejala.
- Perawatan untuk gangguan lain. biasanya, seseorang dengan gangguan disosiatif mungkin mempunyai dilema kesehatan mental lainnya menyerupai depresi atau kecemasan. Perawatan mungkin termasuk obat antidepresan atau anti-kecemasan untuk mencoba memperbaiki tanda-tanda gangguan disosiatif.
Cara mengobatinya sanggup meminta tunjangan dari:
- Dokter Anda (untuk acuan ke layanan spesialis)
- Psikolog
- Psikiater
Kesimpulan:
Disosiasi yaitu proses mental untuk melepaskan diri dari pikiran, perasaan, ingatan, atau rasa identitas seseorang.
Gangguan disosiatif yang membutuhkan perawatan profesional termasuk amnesia disosiatif, fugue disosiatif, gangguan depersonalisasi dan gangguan identitas disosiatif.
Sebagian besar hebat kesehatan mental percaya bahwa penyebab gangguan disosiatif yaitu stress berat kronis pada masa kanak-kanak.
Demikian ihwal "belajar disosiasi dan gangguan disosiatif" biar bermanfaat!
0 Response to "Belajar Disosiasi Dan Gangguan Disosiatif"
Post a Comment