Syarat Dan Ketentuan Persalinan Normal Sehabis Operasi Sesar
Agar persalinan normal sesudah operasi sesar (VBAC) sanggup dilakukan, ada sejumlah syarat dan ketentuan yang harus dipatuhi. Berikut yaitu syarat-syarat tersebut :
Ibu Dan Janin Dalam Kondisi Baik
Ini syarat yang utama. Ibu hamil yang menginginkan VBAC harus bebas dari tekanan darah tinggi ataupun kondisi preeklamsia, tidak mengalami diabetes dalam kehamilan, ataupun penyakit-penyakit lain yang memperberat kondisi kehamilan.
Janin yang dikandung pun harus dalam keadaan sehat, tidak mengalami pertumbuhan terhambat ataupun pertumbuhan terlalu besar (makrosomia), kondisi air ketuban baik dan dalam jumlah cukup, pecahan terbawah dari janin yaitu kepala (bukan bokong ataupun punggung/perut bila posisi melintang), serta hal lain yang sanggup mengganggu proses melahirkan normal.
Jenis Irisan / Sayatan Sesar Terdahulu
Beberapa literatur menyarankan untuk mengetahui dahulu, jenis irisan rahim ketika operasi sesar terdahulu. Dengan begitu, bisa diketahui apa risiko yang mungkin dialami. Dalam operasi sesar dikenal dengan dua teknik sayatan, yaitu : memanjang di garis tengah badan (longitudinal linea mediana) dan melintang mengikuti garis lipatan kulit (pfannenstiel/transversal). Selain itu ada dua jenis sayatan pada dinding rahim, yakni : memanjang / longitudinal di korpus depan dan melintang / transperitoneal profunda di segmen bawah rahim.
Irisan di kulit perut tidak sama dengan irisan di dalam rahim. Bisa saja irisan di kulit perut pecahan bawah itu horizontal / transversal, sedangkan sayatan di dalam rahim vertikal alasannya yaitu ada kondisi / penyulit tertentu. Risiko rahim robek jauh lebih tinggi pada irisan rahim yang vertikal atau T-shaped (4-9%), sedangkan pada irisan rahim yang transversal / horizontal rendah (low transverse incision) angka risikonya jauh lebih kecil (0,2-1,5%).
Uantuk memilih sayatan mana yang digunakan, dokter mempunyai banyak pertimbangan. Pertama, kecepatan untuk mencapai dan melahirkan janin; kedua, letak plasenta; ketiga, kosmetik; dan keempat, persiapan kemungkinan seksio sesarea (operasi sesar) pada kehamilan berikutnya.
Sayatan pada rahim yang memungkinkan dilakukannya VBAC di kehamilan berikut yaitu sayatan transperitoneal profunda (melintang). Alasannya, sayatan ini lebih kondusif untuk kehamilan berikutnya daripada sayatan longitudinal / memanjang. Sekalipun begitu, risiko persalinannya relatif sama, yaitu terjadi robekan impulsif ketika persalinan.
Ditambah lagi, sayatan memanjang dikhawatirkan mengenai fundus (atas) rahim, sehingga sanggup mengganggu proses kontraksi kehamilan berikutnya. Padahal kontraksi sangat diharapkan supaya persalinan per vaginam sanggup berlangsung lancar. Sebab itu, dokter sedapat mungkin akan menghindari dilakukannya sayatan pada fundus. Akan tetapi, apabila pada rahim ditemukan penyulit, menyerupai mioma uteri pada korpus depan atau segmen bawah rahim, yang menyulitkan proses penjahitan sayatan, maka mau tak mau semoga bayi bisa dikeluarkan, sayatan diperlebar ke arah fundus.
Ukuran Ketebalan Rahim
Beberapa literatur menekankan pentingnya mengukur ketebalan rahim di daerah luka bekas operasi terdahulu. Sistematic Review tahun 2010, yang mengambil data sekitar tahun 1969-2009 dari dokter-dokter di Universitas Montreal, Canada menjelaskan, ketebalan segmen bawah rahim (SBR) bekas operasi sesar terdahulu sebaiknya di atas 3,5 mm. Pengukuran dilakukan menjelang tanggal persalinan (kehamilan 36 minggu). Namun, sebagian dokter menyampaikan rahim dengan ketebalan minimal 2 mm sudah cukup memenuhi syarat persalinan normal.
Tentunya, semakin banyak riwayat pernah sesar, maka semakin kecil pula kemungkinan untuk melaksanakan VBAC.
Umumnya VBAC hanya disarankan pada pasien dengan riwayat satu kali sesar. Jika lebih dari itu disarankan untuk sesar kembali pada kehamilan berikutnya, alasannya yaitu jaringan parut yang terbentuk dari proses penyembuhan luka sayatan di rahim akan lebih gampang robek pada pasien yang hamil dengan riwayat sesar berulang. Apalagi jikalau ada riwayat perlukaan rahim jawaban pengangkatan tumor jinak mioma uteri ataupun riwayat rahim robek (ruptura uteri).
Karena itu, untuk VBAC, ukuran tebal rahim harus berada dalam angka ideal, yaitu 4,5 mm alasannya yaitu mempunyai 0% risiko terjadinya ruptur uteri. Ketebalan segmen bawah rahim 4,5 mm dianggap kondusif menahan beban kontraksi rahim yang terjadi dalam proses persalinan VBAC. Namun, angka tersebut masih menjadi perdebatan, alasannya yaitu ada penelitian lain yang menyatakan ketebalan di atas 2,5 mm cukup, tetapi ada pula yang menyatakan harus di atas 3,5 mm. Idealnya semakin tebal tentu semakin aman. Asal tahu saja, proses persalinan akan mengakibatkan penipisan segmen bawah rahim. Kalau sebelum persalinan saja sudah tipis, maka risiko terjadinya robekan lebih besar.
Indikasi Sesar Terdahulu
Dalam seksio sesarea terdapat 3 indikasi, yaitu : indikasi ibu, indikasi anak, dan indikasi waktu.
Indikasi Ibu
Indikasi Ibu
Pada indikasi ibu, ada dua indikasi sesar, yaitu : faktor yang menetap dan tidak menetap.
Faktor menetap akan mengakibatkan ibu mustahil melaksanakan persalinan per vaginam. Faktor-faktor itu : panggul sempit, kelainan bentuk panggul, kelainan bentuk rahim, bekas seksio sesarea dua kali atau lebih, adanya tumor yang menghalangi jalan lahir, riwayat operasi otot rahim yang luas / mengenai fundus.
Namun, jikalau faktor penyebabnya tidak menetap, kemungkinan ibu sanggup melaksanakan persalinan per vaginam. Penyebab faktor tidak menetap yang mengharuskan sesar yaitu : plasenta previa, plasenta letak rendah, ketuban pecah dini, bisul masa persalinan, hipertensi dalam kehamilan, dan kekakuan leher rahim (rigid cervix).
Indikasi Anak
Untuk indikasi ini, ibu tidak perlu melaksanakan seksio sesarea alias sesar pada persalinan berikut ini. Gawat janin, janin besar (makrosomia), kelainan letak (sungsang, lintang), kelainan presentasi janin (muka, dagu belakang, , puncak kepala), kelainan bentuk janin (anensefalus, hidrosefalus, kembar siam), janin kembar posisi tertentu (saling kunci/interlocking, berebut masuk panggul/collision).
Indikasi waktu
Untuk indikasi ini, ibu tidak perlu melaksanakan seksio sesarea alias sesar pada persalinan berikut ini. Persalinan tak maju, inersia uteri sekunder (kelainan kontraksi yang kekuatannya tidak adekuat untuk melaksanakan pembukaan serviks atau mendorong janin keluar, terjadi pada fase aktif atau kala 1 dan kala 2).
Jarak Persalinan Minimal 2 Tahun
Ibu sanggup menjalani VBAC apabila persalinan seksio sesarea minimal dilakukan 2 tahun lalu. Dengan demikian, ada cukup waktu bagi proses penyembuhan dan pemulihan jaringan yang sebelumnya disayat.
Persalinan Tunggal Dengan Posisi Kepala Di Jalan Lahir
Jika kepala janin tidak memasuki jalan lahir, atau jikalau kehamilan kali ini kembar, maka ibu tidak dianjurkan menjalani VBAC. Ibu hamil dengan kondisi demikian lebih dianjurkan untuk menjalani operasi sesar bersiklus pada usia kehamilan di atas 37 ahad (biasanya pada usia kehamilan 38 minggu).
Ketuban Harus Utuh
Apabila ketuban sudah pecah lebih dari 6 jam dengan kontraksi rahim yang belum adekuat, maka harus dilakukan augmentasi (tindakan merangsang kontraksi rahim semoga terjadi persalinan) dengan infus oksitosin. Pada ibu hamil dengan bekas sesar, infus oksitosin diberikan di bawah pemantauan kontinu memakai kardiotokografi. Apabila pemantauan ini tidak memungkinkan, maka VBAC tidak sanggup dilaksanakan.
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Kelengkapan Fasyankes (Fasilitas Pelayanan Kesehatan) wajib bagi rumah sakit yang menjalankan VBAC. Antara lain tersedianya :
- Fasilitas seksio sesarea darurat, apabila proses VBAC gagal.
- Peralatan tindakan darurat bagi persalinan lewat jalan lahir (per vaginam), yaitu ekstrasi vakum dan ekstrasi forsep, apabila proses VBAC perlu segera diakhiri untuk mencegah robekan rahim.
- Fasilitas kesehatan untuk pengawasan ketat selama proses persalinan (mesin pemantau tekanan darah, nadi, dan kardiotokografi).
- Darah untuk transfusi. Persiapan darah untuk transfusi merupakan keharusan, alasannya yaitu bisa saja persalinan tidak sanggup dilanjutkan secara normal dan harus dilakukan operasi sesar yang risiko perdarahannya lebih besar.
Tenaga Kesehatan Yang Ahli
Carilah dokter kandungan yang mempunyai track record cukup baik dalam menangani persalinan VBAC. Perlu diketahui, tidak semua rumah sakit bisa menangani VBAC alasannya yaitu diharapkan pengawasan yang sangat ketat terhadap ibu dan janin. Kerja tim yang baik di rumah sakit, dari perawat, bidan, dan tim dokter, serta tersedianya peralatan yang mendukung untuk pengawasan ibu dan janin sangatlah penting.
Memulai operasi sesar apabila memang diperlukan, yaitu 30 menit semenjak diputuskan untuk melakukannya. Dengan demikian, tim operasi (dokter anestesi, dokter kandungan, dokter anak, serta perawat) harus bisa siap dalam kurun waktu tidak lebih dari 30 menit. Mengapa? Karena bila terjadi kegagalan kelahiran secara normal ataupun terjadi komplikasi menyerupai robekan rahim, maka operasi seksio sesarea untuk melahirkan bayi harus dilakukan secepatnya.
Hal Lain Yang Perlu Diperhatikan
Hal lain yang juga perlu untuk mendapat perhatian ialah :
- Ibu hamil sebaiknya sudah berada di rumah sakit ketika sudah muncul gejala persalinan. VBAC memerlukan pemantauan lebih ketat selama persalinan untuk mengantisipasi kegagalan maupun komplikasi. Bila tidak berada di rumah sakit, maka pemantauan tidak sanggup dilakukan secara optimal.
- Dukungan dari keluarga. Dalam budaya kita, masih sering kendali keputusan bukan tiba dari diri sendiri atau berdua dengan suami, melainkan dari keluarga besar. Hal ini harus dipikirkan jauh-jauh hari. Dengan begitu planning VBAC tidak acak-acakan alasannya yaitu intervensi mendadak dari keluarga dalam pengambilan keputusan.
- Pastikan pihak keluarga sudah mendapat info yang terperinci perihal VBAC dan sudah menandatangani surat persetujuan tindakan medis. Keuntungan dan risiko VBAC sangat penting disampaikan semoga pasien dan keluarganya memahami tindakan yang akan dijalankan beserta risiko maupun komplikasinya. Pemahaman ini perlu untuk mempersiapkan fisik, mental, maupun finansial.
- Memiliki catatan medik yang lengkap. Alangkah baiknya bila pihak rumah sakit mempunyai catatan medik yang lengkap perihal riwayat sesar sebelumnya (operator, jenis sayatan, komplikasi dan usang perawatan) dari seorang pasien. Jika dari catatan diketahui kondisinya memungkinkan, maka VBAC bisa direncanakan. Jika sebaliknya, ada kondisi yang tidak memungkinkan dilakukannya persalinan normal, maka VBAC bisa eksklusif dibatalkan.
Jika anda membutuhkan info lebih lanjut mengenai seputar persoalan kehamilan, silahkan kunjungi situs berikut ini ... PANDUAN LENGKAP UNTUK IBU HAMIL.
0 Response to "Syarat Dan Ketentuan Persalinan Normal Sehabis Operasi Sesar"
Post a Comment