Rambut Rontok Dikala Hamil

Rambut rontok ketika hamil merupakan duduk perkara yang sering terjadi selama masa hamil. Selama kehamilan di trimester pertama, setiap hari helai rambut yang rontok semakin banyak. Saat keramas, ketika disisir dan diikat, bahkan sewaktu diusap perlahan. Benarkah rambut Ibu sedang menipis?

Sepanjang masa kehamilan, kondisi hormon di badan Ibu mengalami perubahan cukup drastis. Perubahan ini turut menghipnotis siklus pertumbuhan rambut Ibu hamil. Normalnya, sebanyak 85% rambut akan berada pada fase pertumbuhan , sedangkan 15% lainnya berada pada fase istirahat. Setiap 2-3 bulan sekali, rambut yang beristirahat akan rontok dan digantikan oleh pertumbuhan rambut baru.

Akibat fluktuasi hormon di badan Ibu hamil, siklus tersebut berlangsung tidak sebagaimana mestinya. Sewaktu hamil, kadar hormon estrogen di badan Ibu meningkat jauh. Salah satu balasannya ialah menciptakan rambut terus berada pada fase pertumbuhan. Karena terus bertumbuh dan tidak mengalami kerontokan, rambut Ibu hamil terlihat lebih tebal dan berkilau dibandingkan sebelumnya.

Meski begitu, tidak semua Ibu hamil mencicipi volume rambutnya menebal. Sebagian justru mengalami rambut rontok ketika hamil, bahkan semenjak awal kehamilan. Rambut rontok pada ibu hamil dalam jumlah gila disebut telogen effluvium. Kerontokan ini terjadi pada 40-50% Ibu hamil dan sanggup terjadi di bulan pertama sampai kelima kehamilan namun hanya berlangsung sementara.

Selain itu, rambut rontok pada ibu hamil juga sering terjadi sekitar tiga bulan sesudah persalinan. Pasalnya, di ketika ini, kadar hormon di badan Ibu kembali mengalami perubahan hebat.

Rambut Rontok Saat Hamil Tidak Bisa Dihentikan Tapi Dapat Dikurangi

Meski menciptakan banyak Ibu tidak nyaman dan berpotensi mengurangi rasa percaya diri, rambut rontok ketika hamil ini sayangnya tidak sanggup dihentikan. Pasalnya, penyebab utama rambut rontok ketika hamil ialah faktor hormonal, sehingga tidak ada langkah khusus yang sanggup dilakukan untuk mengatasinya.

Meski tak sanggup dihentikan, kerontokan rambut, baik ketika hamil maupun pasca persalinan, sanggup dikurangi. Caranya dengan tetap memelihara kesehatan rambut selama hamil dan pasca persalinan. Nanti, duduk perkara rambut rontok ketika hamil ini akan berhenti sendiri ketika kondisi hormon badan Ibu sudah kembali normal. Pada ketika itu, rambut kan tumbuh dalam siklus ibarat sedia kala.

Perawatan Rambut Untuk Ibu Hamil di Salon

Perawatan rambut untuk ibu hamil sering menjadi duduk perkara yang memusingkan selama kehamilan. Ada sebagian Ibu yang selama hamil menentukan untuk tidak melaksanakan perawatan rambut di salon, ibarat : creambath, hair spa, dicat, atau diluruskan/dikeriting. Alasannya, takut materi kimia yang digunakan untuk rambut akan menghipnotis kesehatan janin. Pada kenyataannya, kekhawatiran ini kurang menerima santunan bukti ilmiah. Meski begitu, bukan berarti Ibu hamil sanggup bebas melaksanakan perawatan rambut di salon sesering mungkin.

Creambath/Hair Spa/Hair Mask. Ketiga teknik ini bertujuan menjaga kesehatan dan keindahan rambut dengan cara mengaplikasikan krim khusus bernutrisi ke dalam pori-pori kulit kepala. Bedanya, hair spa dan hair mask penting dilakukan oleh Ibu hamil yang rambutnya sering terpapar zat kimia, contohnya akhir pelurusan ataupun pengeritingan rambut, sehingga kondisi rambutnya lebih rapuh. Berikut tips perawatan rambut untuk Ibu hamil :

• Pilih krim dengan materi alami ibarat avokad, seledri atau cokelat.
• Pilih krim yang mengandung kandungan nutrisi penting bagi rambut, ibarat asam amino, biotin dan kalsium.
• Selain memijat kepala, minta kapster untuk memijat pecahan badan lain yang sering terasa pegal, ibarat bahu dan punggung.

Mewarnai Rambut. Menurut data dari Organization of Teratology Information Services (OTIS, forum penyedia isu perihal banyak sekali risiko yang berkaitan dengan reproduksi), tidak ada laporan atau penelitian yang menerangkan bahwa pewarnaan rambut semasa hamil akan mengakibatkan komplikasi pada kandungan, ibarat keguguran atau cacat lahir. Bahkan, OTIS menjelaskan, zat kimia dari pewarna rambut yang diserap kulit dan masuk ke dalam sistem badan kita jumlahnya sangat sedikit.

• Demi ketenangan hati Ibu hamil, para mahir menganjurkan pewarnaan rambut dilakukan sesudah usia kehamilan memasuki trimester kedua, alasannya ialah di tahap ini semua organ penting bayi telah terbentuk. Ibu hamil juga disarankan melaksanakan pewarnaan rambut hanya sekali selama masa kehamilan.
• Bila ingin mewarnai rambut secara permanen, pilih teknik highlight daripada full-head. Highlight rambut ialah proses mewarnai rambut dengan tetap mempertahankan warna aslinya. Berbeda dari full-head yang diaplikasikan ke seluruh area kepala, highlight dilakukan pada sebagian helai rambut tanpa menyentuh kulit kepala. Kemungkinan produk untuk diserap kulit pun sangat minim.
• Bila ingin mewarnai rambut  secara semi permanen, pilih teknik toning atau gunakan henna alami (pure henna). Toning ialah proses pewarnaan rambut yang dilakukan dengan cara melapisi batang rambut tanpa menyentuh kulit kepala. Sementara henna alami ialah pewarna rambut dari tumbuhan Lawsonia Inermis yang tidak mengandung zat kimia keras. Pewarna rambut semi permanen umumnya tidak mengandung materi kimia keras, ibarat amonia atau peroksida. Selain itu, pewarna semi-permanen biasanya akan memudar dalam waktu sebulan.
• Ketika hendak mewarnai rambut di salon, tanyakan produk pewarna apa yang hendak dipakai. Sebaiknya, baca terlebih dahulu materi atau arahan yang tertera di kemasannya semoga Ibu hamil lebih tenang.
• Jika mewarnai rambut sendiri di rumah, pastikan untuk : memakai produk yang sudah terdaftar di BPOM RI, berada di ruangan berventilasi baik, mengikuti arahan di kemasan produk pewarna dengan benar, melaksanakan tes alergi pada kulit sebelum memulai proses mewarnai, dan memakai sarung tangan selama mengaplikasikan produk.
• Hindari melaksanakan teknik bleaching alasannya ialah sanggup mengubah pigmen orisinil rambut dam menciptakan rambut menjadi rapuh.

Meluruskan/Mengeriting Rambut

Sama ibarat mewarnai rambut, meluruskan  atau mengeriting rambut di ketika hamil pun ternyata kondusif bagi kesehatan Ibu hamil maupun kandungan. Hal ini antara lain ditegaskan oleh Catherine Lynch, M.D., dosen bidang obstetri dan ginekologi serta Dekan di University of South Florida. Lynch mengatakan, zat kimia yang akan disrap tubuh, jumlahnya sangat sedikit dan tidak menghipnotis perkembangan janin. Ia hanya mengingatkan, hasil pelurusan atau pengeritingan rambut pada Ibu hamil sanggup berbeda jauh dari yang diharapkan. Pasalnya, fluktuasi hormon pada Ibu hamil turut mengubah komposisi dan tekstur rambut. Akibatnya, rambut sanggup bereaksi berbeda terhadap paparan produk pelurus ataupun pengeriting rambut.

Ibu Hamil Disarankan Tidak Melakukan Hair Relaxing

Belakangan ini muncul teknik pelurusan rambut gres yang disebut hair relaxing. Teknik ini memakai produk pelurusan berbahan dasar keratin, yang juga merupakan protein pembentuk komponen utama rambut. Produk hair relaxing umumnya mengandung zat kimia jenis lye (larutan alkali) dan non lye. Lye mengandung natrium hidroksida dan guanidin karbonat. Hingga sekarang belum ada penelitian yang mengungkapkan dampak dari perawatan ini terhadap kesehatan Ibu hamil ataupun janin. Berdasarkan hal itu, para mahir menyarankan Ibu hamil untuk tidak melaksanakan perawatan hair relaxing selama periode kehamilan.

Share this post