Endometriosis
Endometriosis adalah pembentukan jaringan endometrial di luar lapisan rongga uterin. Jaringan ektopik semacam ini umumnya terbatas di area pelvis, yang paling sering yaitu disekitar ovarium, peritoneum uterovesikal, ligamen uterosakral, dan cul-de-sac, namun dapat muncul juga dibagian badan manapun.
Jaringan endometrial ektopik merespons stimulasi normal dengan cara yang sama dengan yang dilakukan endometrium. Selama menstruasi, jaringan ektopik mengalami pendarahan, sehingga mengakibatkan jaringan di sekitarnya menjadi terinflamasi. Inflamasi ini mengakibatkan fibrosis, adhesi (pelekatan) yang menjadikan nyeri dan infertilitas.
Endometriosis aktif biasanya muncul dikala pasien berusia 30 hingga 40 tahun, terutama perempuan yang terlambat hamil. Endometriosis tidak sering muncul pada pasien yang berusia kurang dari 20 tahun. Gejala parah Endometriosis bisa menyerang tiba-tiba atau berkembang selama bertahun-tahun. Gangguan ini biasanya menjadi semakin parah dikala tahun-tahun menstruasi; sesudah menopause, Endometriosis cenderung hilang. Komplikasi primer dari Endometriosis adalah infertilitas.
Penyebab Endometriosis
- Tidak diketahui
- Suseptibilitas keluarga atau histerotomi terbaru dapat menjadi faktor predisposisi
Tanda dan Gejala Endometriosis
- Nyeri siklik di abdomen bawah, vagina, pelvis posterior, dan punggung yang dimulai 5 hingga 7 hari sebelum mens, mencapai puncaknya dikala hari pendarahan dan berlangsung selama 2 hingga 3 hari
Tanda dan tanda-tanda lain tergantung pada lokasi jaringan ektopik :
- Kandung kemih : nyeri suprapubis, disuria, hematuria
- Serviks, vagina, dan perineum : pendarahan dari endapan endometrial di area-area tersebut dikala mens
- Ovarium dan oviduk : infertilitas dan mens sangat banyak
- Ovarium atau cul-de-sac : dispareunia yang menusuk dalam
- Septum rektovaginal dan kolon : defekasi menyakitkan, pendarahan rektum dikala mens, nyeri di koksik atau sakrum
- Usus kecil dan ependiks : kram abdominal, mual dan muntah, yang semakin parah sebelum mens.
Uji Diagnostik
- Laparoskopi dipakai untuk memastikan diagnosis dan memilih stadium penyakit sebelum penanganan dimulai
Tindakan Penanganan
- Androgen, contohnya danazol diberikan pada stadium I dan II (bentuk ringan dengan endometria superfisial dan adhesi yang sangat tipis) bagi perempuan muda yang ingin mempunyai anak
- Progestin dan kontrasepsi hormonal juga dapat meringankan gejala
- Agonis hormon pelepas-gonadotropin dapat menekan produksi estrogen, alasannya dapat menciptakan perubahan atropik di jaringan endometrial ektopik dan dapat menyembuhkan
- Laparoskopi memungkinkan penguapan laser pada implan (diikuti dengan terapi hormon) atau dapat dipakai secara terapeutik untuk memicu adhesi lisis, membuang implan kecil dan kauterisasi implan
- Pembedahan dapat diharapkan untuk mencegah kanker (jika ada gumpalan di ovarium)
- Endometriosis parah mungkin membutuhkan histerektomi abdomen total dan kemungkinan salpingo-ooforektomi bilateral.
Info artikel menarik lain silahkan baca Endokarditis (Endocarditis), sedang untuk informasi alat kedokteran & alat kesehatan silahkan kunjungi www.duniaalatkedokteran.com.
Jaringan endometrial ektopik merespons stimulasi normal dengan cara yang sama dengan yang dilakukan endometrium. Selama menstruasi, jaringan ektopik mengalami pendarahan, sehingga mengakibatkan jaringan di sekitarnya menjadi terinflamasi. Inflamasi ini mengakibatkan fibrosis, adhesi (pelekatan) yang menjadikan nyeri dan infertilitas.
Endometriosis aktif biasanya muncul dikala pasien berusia 30 hingga 40 tahun, terutama perempuan yang terlambat hamil. Endometriosis tidak sering muncul pada pasien yang berusia kurang dari 20 tahun. Gejala parah Endometriosis bisa menyerang tiba-tiba atau berkembang selama bertahun-tahun. Gangguan ini biasanya menjadi semakin parah dikala tahun-tahun menstruasi; sesudah menopause, Endometriosis cenderung hilang. Komplikasi primer dari Endometriosis adalah infertilitas.
Penyebab Endometriosis
- Tidak diketahui
- Suseptibilitas keluarga atau histerotomi terbaru dapat menjadi faktor predisposisi
Tanda dan Gejala Endometriosis
- Nyeri siklik di abdomen bawah, vagina, pelvis posterior, dan punggung yang dimulai 5 hingga 7 hari sebelum mens, mencapai puncaknya dikala hari pendarahan dan berlangsung selama 2 hingga 3 hari
Tanda dan tanda-tanda lain tergantung pada lokasi jaringan ektopik :
- Kandung kemih : nyeri suprapubis, disuria, hematuria
- Serviks, vagina, dan perineum : pendarahan dari endapan endometrial di area-area tersebut dikala mens
- Ovarium dan oviduk : infertilitas dan mens sangat banyak
- Ovarium atau cul-de-sac : dispareunia yang menusuk dalam
- Septum rektovaginal dan kolon : defekasi menyakitkan, pendarahan rektum dikala mens, nyeri di koksik atau sakrum
- Usus kecil dan ependiks : kram abdominal, mual dan muntah, yang semakin parah sebelum mens.
Uji Diagnostik
- Laparoskopi dipakai untuk memastikan diagnosis dan memilih stadium penyakit sebelum penanganan dimulai
Tindakan Penanganan
- Androgen, contohnya danazol diberikan pada stadium I dan II (bentuk ringan dengan endometria superfisial dan adhesi yang sangat tipis) bagi perempuan muda yang ingin mempunyai anak
- Progestin dan kontrasepsi hormonal juga dapat meringankan gejala
- Agonis hormon pelepas-gonadotropin dapat menekan produksi estrogen, alasannya dapat menciptakan perubahan atropik di jaringan endometrial ektopik dan dapat menyembuhkan
- Laparoskopi memungkinkan penguapan laser pada implan (diikuti dengan terapi hormon) atau dapat dipakai secara terapeutik untuk memicu adhesi lisis, membuang implan kecil dan kauterisasi implan
- Pembedahan dapat diharapkan untuk mencegah kanker (jika ada gumpalan di ovarium)
- Endometriosis parah mungkin membutuhkan histerektomi abdomen total dan kemungkinan salpingo-ooforektomi bilateral.
Info artikel menarik lain silahkan baca Endokarditis (Endocarditis), sedang untuk informasi alat kedokteran & alat kesehatan silahkan kunjungi www.duniaalatkedokteran.com.
0 Response to "Endometriosis"
Post a Comment