Haemophilus Influenzae Infection
Haemophilus Influenzae merupakan penyebab umum dari laringotrakeobronkitis, epiglotiditis, pneumonia, bronkiolitis, otitis media, dan meningitis. Haemophilus Influenzae juga dapat menyebabkan endokarditis bakterial, konjungtivitis, selulitis fasial, artritis septik, dan osteomielitis namun tidak sering.
Infeksi Haemophilus Influenzae tipe B (Hib) paling sering menyerang anak-anak, pada tingkat 3% hingga 5%. Insidensi ini lebih tinggi sebelum vaksinasi banyak digunakan. Vaksin diberikan ketika anak berusia 2, 4, 6 dan 15 bulan. Insidensi meningitis jawaban nanah Hib pada belum dewasa berkulit hitam lebih tinggi.
Penyebab Infeksi Haemophilus Influenzae
- Haemophilus Influenzae
Tanda dan Gejala Infeksi Haemophilus Influenzae
- inflamasi supuratif akut
- Bronkopneumonia
- Epiglotitis, umumnya menyerang permukaan laringeal dan faringeal
- Demam tinggi
- Tidak lezat badan
- Edema mukosal dan eksudat kental jika Haemophilus Influenzae menginfeksi laring, trakea, dan pohon bronkial
- Mukosa faringeal yang berwarna merah dapat disertai eksudat berwarna kuning lembut
Uji Diagnostik
- Isolasi organisme biasanya dengan kultur darah, memastikan Infeksi Haemophilus Influenzae
- Leukositosis polimorfonuklear (15.000 hingga 30.000/ul) juga memastikan diagnosis
- Meningitis Hib dapat di deteksi dalam kultur cairan serebrospinal
- Hasil kultur nasofaringeal nyata tidak memilih diagnosis alasannya dapat merupakan temuan normal pada orang sehat
Tindakan Penanganan
- Rangkaian ampicilin selama 2 minggi merupakan penanganan standar, tetapi sekitar 30% hingga 50% strain Haemophilus Influenzae resistan
- Ceftriaxone, cefotaxime, atau chloramphenicol dapat dipakai bersamaan hingga identifikasi adanya sensitivitas.
Info artikel menarik lain silahkan baca Guillain Barre Sindrom, sedang untuk info Alat Kedokteran & Kesehatan silahkan kunjungi www.duniaalatkedokteran.com.
Infeksi Haemophilus Influenzae tipe B (Hib) paling sering menyerang anak-anak, pada tingkat 3% hingga 5%. Insidensi ini lebih tinggi sebelum vaksinasi banyak digunakan. Vaksin diberikan ketika anak berusia 2, 4, 6 dan 15 bulan. Insidensi meningitis jawaban nanah Hib pada belum dewasa berkulit hitam lebih tinggi.
Penyebab Infeksi Haemophilus Influenzae
- Haemophilus Influenzae
Tanda dan Gejala Infeksi Haemophilus Influenzae
- inflamasi supuratif akut
- Bronkopneumonia
- Epiglotitis, umumnya menyerang permukaan laringeal dan faringeal
- Demam tinggi
- Tidak lezat badan
- Edema mukosal dan eksudat kental jika Haemophilus Influenzae menginfeksi laring, trakea, dan pohon bronkial
- Mukosa faringeal yang berwarna merah dapat disertai eksudat berwarna kuning lembut
Uji Diagnostik
- Isolasi organisme biasanya dengan kultur darah, memastikan Infeksi Haemophilus Influenzae
- Leukositosis polimorfonuklear (15.000 hingga 30.000/ul) juga memastikan diagnosis
- Meningitis Hib dapat di deteksi dalam kultur cairan serebrospinal
- Hasil kultur nasofaringeal nyata tidak memilih diagnosis alasannya dapat merupakan temuan normal pada orang sehat
Tindakan Penanganan
- Rangkaian ampicilin selama 2 minggi merupakan penanganan standar, tetapi sekitar 30% hingga 50% strain Haemophilus Influenzae resistan
- Ceftriaxone, cefotaxime, atau chloramphenicol dapat dipakai bersamaan hingga identifikasi adanya sensitivitas.
Info artikel menarik lain silahkan baca Guillain Barre Sindrom, sedang untuk info Alat Kedokteran & Kesehatan silahkan kunjungi www.duniaalatkedokteran.com.
0 Response to "Haemophilus Influenzae Infection"
Post a Comment