Cara Meningkatkan Kreatifitas Anak Melalui Taplak Gunung

Pada goresan pena kali ini, penulis tertarik untuk membahas perihal permainan tradisional yang bisa menambah kreativitas dan acara nyata terhadap anak.
Tulisan ini didasari lantaran melihat dari perkembangan zaman dengan teknologi yang sangat maju, tidak terlepas juga dari perkembangan permainan 'elektronik' yang sangat maju pesat serta memudahkan setiap orang tidak terkecuali oleh anak-anak. Banyak memang permainan modern yang bisa meningkatkan kreatifitas anak, akan tetapi dalam goresan pena kali ini, penulis lebih tertarik mengangkat goresan pena perihal permainan tradisional.
Landasan lain yang menciptakan penulis tertarik mengangkat permainan tradisional, dengan impian permainan ini akan terus bertahan sampai bisa bersaing dengan permainan-permainan modern lainnya.

Setiap orang renta niscaya berharap anak-anaknya ialah anak yang aktif, bakir bersosialisasi, berdikari sampai mempunyai kreatifitas yang baik. Untuk mencapai hal tersebut tidak sedikit orang renta merogoh kocek dalam-dalam dengan mengkursuskan anak, membelikan anak benda-benda modern sampai banyak aktifitas lainnya.
Yang gotong royong hal-hal tersebut bisa dilakukan tanpa harus mengeluarkan pengeluaran yang lebih, ibarat memberi pengenalan kepada anak terhadap permainan tradisional yang sewaktu kecil kita lakukan. Salah satunya permainan sudamanda atau biasa di kenal dengan permainan engklek atau taplak gunung, penamaan permainan ini memang berbeda-beda tergantung kawasan yang memainkannya.

Permainan taplak gunung ini bisa dimainkan oleh banyak orang, dengan permainan dilakukan oleh satu orang terlebih dahulu.
Untuk pengunjung blog ini yang belum pernah dengar perihal permainan ini, di sini penulis mencoba untuk mendeskripsikan perihal taplak gunung ini.
Umumnya engklek di buat pada tempat yang sedikit luas, bisa dilakukan di halaman, taman maupun di tempat yang mempunyai area sedikit luas. Pembuatan taplak gunung ini terdiri dari tiga kotak berjajar keatas, diatas kotak ketiga tersebut di gambar dua kotak sejajar menyamping dilanjut dengan satu kotak diatas dua kotak sejajar kemudian di atas satu kotak tersebut di buat dua kotak sejajar lagi, kemudian di atas kedua kotak sejajar tersebut di buat setengah lingkaran.

Kebanyakan permainan engklek ini terdiri dari delapan kotak dan satu gambar setengah lingkaran, tapi ada juga taplak gunung yang di gambar dengan jumlah sembilan kotak. Bukan sesuatu yang harus diperdebatkan, lantaran berapapun jumlah kotaknya akan tetapi sistem permainannya akan sama.
Lalu apa kaitannya permainan taplak gunung ini dengan meningkatkan kreatifitas anak, gotong royong permainan tradisional ini bukan hanya meningkatkan kreatifitas saja, akan tetapi aneka macam yang bisa di ambil dari permainan tradisional ini.

Disini penulis mencoba untuk membahas efek permainan ini terhadap perkembangan anak.

Dampak Permainan Taplak Gunung


Dari segi perkembangan sosialisasi

Seperti yang penulis ungkapkan di atas bahwa permainan taplak gunung bisa dilakukan oleh dua orang atau lebih, disini anak akan berguru berinteraksi satu dengan yang lainnya. Karena akan terjadi komunikasi antar mereka baik dalam segi penentuan siapa yang akan memulai permainan tersebut, komunikasi hukum main antar mereka sampai ketika permainan dimulai akan terjadi komunikasi-komunikasi lainnya yang berkaitan dengan permainan tersebut.
Terjalinnya komunikasi verbal tersebut lah yang akan meningkatkan kemampuan anak dalam perundingan sampai pencapaian komitmen antara satu dengan lainnya, selain itu hal ini juga bisa meningkatkan rasa kekeluargaan antara mereka.
Hal yang masuk akal bila terjadi pertengkaran maupun beda pendapat, sebagai orang renta yang baik, penting untuk kita membiarkan hal itu terjadi lantaran hal itu alami. Terkadang kita terpancing untuk ikut campur dalam kontradiksi mereka, bahkan yang lebih parah kita membubarkan mereka tanpa memberi klarifikasi yang bisa mereka mengerti. Perlu diperhatikan pada ketika itu gotong royong kita berperan sebagai fasilitator, yang mempunyai kiprah untuk memperlihatkan aba-aba sehingga mereka mancapai komitmen bersama tanpa harus memisahkan mereka dengan menghentikan permainan mereka. Sebagai seorang fasilitator kita dituntut untuk tidak berat sebelah, walaupun itu terhadap anak kita sendiri. Peran penting fasilitator disini ialah memberi penjelesan terhadap apa yang dipertentangkan mereka, butuh kesabaran dan kenetralan kita biar bawah umur berguru mendapatkan setiap perbedaan yang dihadapi mereka pada ketika permainan tersebut. Secara tidak pribadi kita juga mengajarkan mereka terhadap kehidupan bersosial yang baik, dengan berguru mendapatkan perbedaan tanpa harus berdampak kepada perpecahan di antara mereka.

Dari segi kepemimpinan / kedewasaan

Jika kita perhatikan secara seksama, dalam permainan tersebut akan ada komitmen antar anak yang satu dengan anak yang lain. Coba kita perhatikan ketika mereka menentukan siapa yang terlebih dahulu yang bermain dan yang lainnya mengawasi temannya yang menerima giliran untuk bermain permainan itu. Walaupun penentuan tersebut melalui undian ataupun melalui 'suit', disini anak di tuntut untuk mendapatkan kekalahan dengan menunggu bermain dan membiarkan anak yang menang dalam undian mereka memulai permainan. Secara psikologi, anak akan berguru 'legowo' atas kekalahan otomatis pendidikan 'alami' kedewasaan pada diri mereka akan tumbuh dan akan berdampak pada ketika mereka remaja nanti. Begitu juga dengan pembelajaran kepemimpinan, ibarat ketika memulai undian untuk menentukan siapa yang akan memulai permainan, akan ada seorang anak yang akan menentukan metode undian macam apa yang akan dipakai untuk menentukan pemain pertama untuk memainkan permainan engklek tersebut, begitu juga dengan urutan ke dua dan seterusnya. Penentuan cara undian yang dipakai untuk menentukan siapa yang menjadi pemain pertama pada permainan taplak gunung merupakan pendidikan 'alami' kepemimpinan yang baik. Di sana sanggup dilihat bagaimana inspirasi yang dikeluarkan untuk di ikuti oleh teman-teman mereka, secara 'alami' kemampuan untuk di ikuti orang lain tanpa menjadikan perdebatan yang berarti inilah yang menjadikan bibit untuk bekal seorang anak menjadi pemimpin yang baik dan di ikuti oleh teman-temannya.

Dari segi kreatifitas

Dampak ini juga yang penulis jadikan judul dari goresan pena kali ini. Anak yang kreatif di dasari dengan perkembangan syaraf otak anak yang aktif, dan hal ini bisa didapatkan dari permainan tradisional ini. Seperti penulis ungkapkan sebelumnya tanpa bermaksud membandingkan permainan anak yang satu dengan yang lain atau membandingkan permainan modern dengan permainan tradisional, disini penulis bertujuan dengan mengangkat permainan tradisional ke dalam goresan pena ini penulis berharap biar kita sebagai orang renta lebih memfokuskan pendidikan terhadap anak melalui permainan tradisional. Selain kebudayaan negeri ini sanggup terjaga, juga dengan permainan tradisional ibarat tapak gunung ini bisa membangkitkan semangat kehidupan bersosial baik terhadap bawah umur maupun terhadap diri kita. Kembali perihal permainan engklek berdampak kepada kreatifitas anak, lantaran ketika bermain mereka mempunyai goal yaitu melewati setiap tahapan dari proses permainan taplak gunung ini dengan tujuan mempunyai setiap kotak yang ada di permainan tersebut. Strategi akan dibangun oleh si anak tanpa di sadarinya, dengan pembangunan taktik tersebut lah memancing syaraf otak mereka untuk berkembang. Selain dari taktik penguasaan kotak pada taplak gunung, otak si anak akan terpancing untuk melaksanakan perbaikan secara terus menerus dalam pembuatan gambar pada taplak gunung tersebut. Keinginan tersebut juga sanggup memancing kreatifitas anak untuk menggambar engklek lebih baik dari hari ke hari.

Kreatifitas yang terbangun secara otomatis akan terbawa ketika mereka remaja nantinya. Bukan hanya kreatifitas saja yang terbangun akan tetapi aktifitas anak akan terpancing, dengan banyaknya gerak yang dilakukan ketika mereka bermain permainan tradisional ini. Hal ini sangat bagus untuk tumbuh kembang anak, lantaran akan mencegah kelebihan berat tubuh pada anak atau umum di sebut dengan obesitas pada anak.

Perkembangan yang ibarat itulah yang gotong royong yang dibutuhkan orang renta pada umumnya.
Masih banyak lagi efek baik yang bisa di sanggup dari permainan tradisional taplak gunung ini, akan tetapi penulis hanya berfokus kepada ketiga efek permainan taplak gunung ini, lantaran ketiga efek ini yang berdasarkan penulis paling menonjol yang disebabkan oleh permainan engklek terhadap perkembangan anak kita.

Yang perlu di garis bawahi gotong royong ialah bagaimana permainan tradisional lebih sanggup meningkatkan perkembangan anak selain dari tidak membutuhkan biaya yang banyak dibandingkan permainan modern terutama permainan-permainan yang akrab kaitannya dengan bermain bersama akan tetapi tidak bertemu satu dengan yang lainnya, ibarat permainan online. Sangat penting bagi kita sebagai orang renta untuk mengarahkan buah hati kita dengan kehidupan sosial, sehingga akan berdampak kepada tingginya tingkat maupun nilai-nilai sosial yang terbangun oleh si anak semenjak dini.

Permainan taplak gunung bisa dimainkan oleh anak pria maupun anak perempuan, jadi permainan ini ialah permainan yang tidak menentukan gender. Permainan engklek yang dahulu sangat popular seiring perkembangan zaman, kini sudah jarang sekali kita melihat permainan ini dimainkan oleh anak-anak, lantaran bawah umur kini lebih sibuk bermain dengan permainan online yang memperangkap mereka dari kehidupan sosial mereka. Sekali lagi tanpa bermaksud apapun dengan membandingkan permainan tradisional dengan perkembangan zaman, penulis hanya berusaha menulis berdasarkan dari sudut pendang penulis dengan impian permainan tradisional termasuk engklek ini kembali menjadi permainan yang banyak dipakai oleh orang renta sebagai salah satu cara mendidik anak untuk meningkatkan kreatifitas mereka sampai meningkatkan nilai-nilai bersosial sampai kelak ketika mereka remaja nanti.

Sebelum dan sesudahnya, izinkan penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada pengunjung
blogduniaanakindonesia.blogspot.com, yang telah menyediakan waktu untuk berkunjung ke blog sederhana ini. Semoga goresan pena ini bermanfaat serta bila ada yang ingin menambahkan ataupun ada yang terlewatkan dari goresan pena ini, silahkan tulis di kolom komentar.

Apabila goresan pena ini bermanfaat, silahkan anda bagikan goresan pena ini melalui tombol media umum yang terdapat pada blogduniaanakindonesia.blogspot.com

0 Response to "Cara Meningkatkan Kreatifitas Anak Melalui Taplak Gunung"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel