Cara Menanamkan Nilai Agama Semenjak Usia Dini

Penanaman Agama Untuk Anak Usia Dini - Setiap orang renta niscaya menginginkan anak-anaknya cerdas, aktif, kreatif dan patuh terhadap orang tua. Jika kita melihat dari perkembangan zaman belakangan ini, terkadang penulis bertanya-tanya. Mampukah kita sebagai orang renta menanamkan nilai dan norma-norma yang dahulu kita diajarkan oleh orang renta kita semenjak kita berusia dini. Pertanyaan itu timbul alasannya banyak kita dengar bahkan melihat bagaimana seorang anak tidak atau kurang menghormati orang yang lebih tua, percampuran kebudayaan yang tanpa sanggup disaring oleh belum dewasa kita terkadang membawa mereka ke kebudayaan yang berdasarkan kita sebagai orang renta ialah awam.




Dari landasan ibarat itulah, kenapa penulis tertarik untuk menulis ihwal penanaman agama di usia dini. Umumnya orang renta berharap anak nya lebih baik dari belum dewasa yang lainnya, baik iru dari segi prestasi maupun dari segala hal, akan tetapi tidak sedikit orang tua, terlalu fokus dengan hal-hal yang berkaitan dengan pondasi keduniaan, sehingga kita lupa akan pondasi yang paling utama, yaitu dasar-dasar penanaman agama terhadap anak.

Penanaman nilai agama sanggup dilakukan semenjak dini dengan bermacam cara, diantaranya :



Pengenalan eksistensi Tuhan kepada anak


Cara ini ialah cara yang paling mendasar, dimana anak harus diajarkan ihwal eksistensi Tuhan sesuai dengan kepercayaan masing-masing. Pendidikan ihwal eksistensi Tuhan kepada anak sanggup dilakukan dengan mengajak anak berjalan-jalan baik itu dilakukan di sekeliling lingkungan maupun di daerah si anak menyukainya, dengan eksistensi kita dunia luar tersebut, perlahan kita memberi klarifikasi kepada anak ihwal alam-alam sekeliling dia, kemudian sebagai orang renta yang aktif, adabaiknya bertanya kepada mereka apa yang mereka lihat. Biarkan anak menyebutkan benda-benda atau binatang sekeliling mereka, di sini kita akan mendapati secara tidak eksklusif kemempuan anak dalam mendeskripsikan apa yang beliau lihat. setelah anak final mendeskripsikan apa yang beliau lihat, kiprah kitalah sebagai orang renta untuk menjelaskan kepada mereka ihwal pencipta dari yang anak sebutkan tersebut. Perlahan dan menyenangkan hal tersebut akan menciptakan anak merasa nyaman dan tidak merasa dalam pembelajaran, dengan demikian pendalaman terhadap eksistensi Tuhan pun sanggup dicerna dengan baik oleh anak.


Dalam penegenalan terhadap eksistensi Tuhan sangat disarankan semoga dilakukan dengan fun learning, Dasar dari pengetahuan dan pendalaman ihwal eksistensi Tuhan sangat penting diberikan semenjak anak usia dini alasannya mengingat usia belum dewasa ialah masa di mana mereka gampang untuk mengimitasi atau meniru, serta mereka juga masih sangat gampang untuk di dogma.


Jika kita tidak memulai mengenalkan eksistensi Tuhan kepada anak semenjak dini, suatu ketika anak akan bertanya dengan pertanyaan yang mungkin sebagian orang renta akan sulit menjabarkan balasan yang pas dan mengena dengan daya tangkap si anak. Pertanyaan anak tersebut sanggup berupa ibarat "mah  / pah.. Tuhan itu apa / siapa?".


Perlunya mendongengkan kisah tauladan


Umumnya anak sangat suka mendengar dongeng maupun dongeng, alasannya dengan dongeng sanggup menghilangkan dahaga rasa ingin tau mereka, penting untuk kita sebagai orang renta untuk menyediakan waktu bersama anak dengan menceritakan kisah-kisah tauladan baik itu kisah tauladan para nabi dan sahabat-sahabatnya sampai kisah tauladan yang lain, teutama ihwal kisah yang sanggup menumbuhkan norma-norma keagamaan mereka.


Menceritakan kisah-kisah tauladan ini, akan menambah pondasi mereka ketika mereka besar nanti. alasannya mereka sudah mengenal lebih dalam ihwal norma-norma yang diajarkan dari dongeng tersebut, seandainyapun sebagai orang renta masih galau dan belum terlalu banyak kisah yang sanggup diceritakan kepada anak, kita sanggup mencari / membeli dari aneka macam toko buku. Usahakan dalam menawarkan dongeng tauladan tersebut, kita sanggup menawarkan pola dalam kehidupan sehari-hari mereka. Pengolahan kata dan kalimat yang ringan dan menyenangkan akan semakin menciptakan anak tidak jenuh.


Kisah-kisah tauladan yang kita berikan kepada anak memungkinkan anak untuk mengingat serta memahami arti dari sebuah kebaikan, disini sangatlah penting. Karena dengan dasar ini, kelak anak akan sanggup membedakan mana yang sanggup dilakukan dan mana yang dilarang dilakukan.


Memberikan praktek dalam kehidupan sehari hari


Untuk poin yang ini, umumnya kita lupa bahwa apa yang kita lakukan sebagai orang tua, kelak akan di tiru oleh anak kita, alasannya anak mempunyai daya tangkap dan daya ingat yang kita sendiri sebagai orang yang awam kurang memahami.


Terkadang sebagai orang tua, kita hanya berpaku kepada perintah akan tetapi lupa untuk memberi contoh. Hal ini yang menciptakan penanaman terhadap agama kepada anak akan gagal, alasannya anak lebih tertarik dengan pola apa yang kita lakukan. Semisal kita menyuruh anak untuk beribadah, akan tetapi sebagai orang tua, kita tidak pernah melaksanakan hal tersebut. Hal tersebut akan menjadi boomerang untuk kita, alasannya siatu ketika akan bertanya kepada kita dengan pertanyaan yang mungkin kita sendiri tidak menduganya. Umumnya pertanyaan tersebut akan terlontas ibarat "Papa / Mamah saja saya tidak pernah lihat shalat, kemudian kenapa saya harus sholat ya?" atau pertanyaan sejenisnya.
Praktek itu sangat penting alasannya anak sanggup melaksanakan observasi berdasarkan daya tangkap mereka sendiri.


Penting juga untuk tidak mempraktekkan 'berbohong' walaupun dalam hal sekecil apapun, alasannya si anak akan menjadi orang yang kurang percaya terhadap orang tua, atau bahkan lebih parah lagi, anak akan melaksanakan kebohongan serupa.


Perlunya mengajak anak selalu bersyukur


Rasa syukur bukan berarti hanya alasannya kita diberi karunia saja, akan tetapi kita juga mengajarkan ketika kita menghadapi kesulitan. Dengan maksud mengingatkan anak dalam segala hal semua ada yang mengatur yaitu Tuhan sang maha pencipta. Dari sini akan tertanam ke diri anak bahwa dalam keadaan sesenang maupun sesulit apapun yang harus dituju ialah Tuhan.
Makara anak akan terbiasa untuk mendapatkan segala cobaan dan beryukur akan segala anugerah yang didapatkan, rasa syukur yang ditanamkan ini akan menambah rasa keyakinan si anak akan eksistensi sang pencipta.


Perlunya mengajak anak untuk saling berbagi


Dengan penanaman pondasi ini akan menciptakan anak semakin menghargai antar sesama, dan hal ini akan terbawa sampai anak pandai balig cukup akal nanti. Praktek membuatkan bukan hanya dalam bentuk bahan akan tetapi membuatkan sanggup diajarkan dengan bagaimana anak mengasihi binatang peliharaan mereka. Dari situ akan badan rasa mengasihi baik itu kepada sesama maupun dengan mahluk ciptaan Tuhan yang lainnya. Jika anak mempunyai jiwa yang dermawan, bukan hal yang tidak mungkin bagi anak untuk lebih mengasihi dan menghargai orang tua. Hal ini tercermin dari bagaimana anak akan sangat menghargai mahluk ciptaan Tuhan.


Dan masih banyak lagi cara yang sanggup ditempuh untuk menanamkan nilai-nilai agama terhadap anak semenjak dini, yang terpenting dalam penanaman nilai-nilai agma kepada anak ialah harus dilakukan dengan kesabaran dan penuh kasih sayang bukan dengan tekanan dan perintah.
Lakukan pengajaran dan penanaman norma-norma agama tersebut dengan cara bervariasi, sehingga anak tidak akan merasa jenuh dan bosan. jadi sangat perlu untuk kita sebagai orang renta untuk melaksanakan perbaikan secara terus-menerus terhadap pendidikan anak usia dini.


Yang terpenting ialah jangan pernah merasa bosan dalam menawarkan pola maupun praktek terbaik, semoga anak sanggup meniru. Hal ini sanggup kita kategorikan dengan pembelajaran dengan praktek, metode ini akan lebih mengena kepada anak, alasannya dengan melaksanakan praktek anak akan sangat gampang memahami dan mendalami, jikapun si anak kurang memahami, umumnya mereka akan banyak bertanya.


Karena dunia anak merupakan dunia yang serba 'tanya', perlu untuk orang renta untuk mengerti dan memahami cara memberikan balasan dari pertanyaan tersebut dengan kalimat yang sangat sederhana dan bila diharapkan berikan pola nya dalam kehidupan-kehidupan yang anak tahu.


Sebelum dan sesudahnya, izinkan penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada pengunjung
blogduniaanakindonesia.blogspot.com, yang telah menyediakan waktu untuk berkunjung ke blog sederhana ini. Semoga goresan pena ini bermanfaat serta bila ada yang ingin menambahkan ataupun ada yang terlewatkan dari goresan pena ini, silahkan tulis di kolom komentar.

0 Response to "Cara Menanamkan Nilai Agama Semenjak Usia Dini"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel