Psikologi Anak, Hambatan Serta Solusi Untuk Perkembangan Psikologis Anak

Psikologi Anak, Kendala serta Solusi untuk Perkembangan Psikologis Anak - Psikologi anak akan banyak dipengaruhi oleh banyak sekali macam faktor, dari faktor-faktor yang ada maka kita akan sanggup mengidentifikasi hambatan yang akan menghambat perkembangan anak dan dengan mengidentifikasi lebih dini hambatan tersebut, maka dibutuhkan kita bisa menemukan solusi terbaik untuk menangani hambatan yang akan dihadapi anak dalam fase tumbuh kembang mereka terutama yang berdampak kepada perkembangan psikologis anak.


Baca Juga:




Seorang anak mempunyai hak dan kewajibanya terhadap orang bau tanah dan begitu juga sebaliknya. Sebagai orang bau tanah yang arif, sudah pasti mempunyai harapan untuk memenuhi kewajibannya kepada anak, salah satunya ialah membatu dan mengarahkan dalam membentuk abjad si anak, hal ini terkadang di anggap remah. Anggapan ini terjadi lantaran kita selalu berharap penuh terhadap pendidikan anak secara formil saja dan menyepelekan tahapan pendidikan secara non formil ibarat pendidikan yang terjadi dalam lingkungan keluarga.




Namun, disadari atau tidak umumnya orang bau tanah lupa akan hal tersebut, hal ini banyak disebabkan lantaran rasa sayang berlebihan yang membuat pembentukan abjad yang berdampak pada psikologis anak  tidak sesuai ibarat yang orang bau tanah harapkan. Bukan hal yang langka jikalau kita sering melihat bagaimana orang bau tanah takaran kasih sayang tersebut berlebihan terhadap anak, ibarat bahwa apa yang diinginkan oleh anak harus terpenuhi, tidak adanya teguran atau larangan ketika anak melaksanakan sesuatu yang kurang baik dan masih banyak lagi hal-hal yang berdampak kepada psikologis anak pada dikala masa perkembangan mereka.


Kemampuan dalam memahami pendidikan psikologi perkembangan anak, tidak tiba begitu saja, hal ini perlu sekali orang bau tanah untuk mempunyai beberapa tumpuan baik itu berdasarkan pengalaman, berdasarkan buku maupun dari sumber-sumber lainnya. Karena dengan pengetahuan yang benar, orang bau tanah akan cepat tanggap merespon dengan respon yang baik. Dan bawah umur akan menjadi  pribadi yang kasatmata apabila anak tersebut diasuh oleh orang bau tanah yang peka terhadap kebutuhan psikologis anak.


Kebutuhan Psikologis Anak


#1. Kasih Sayang


Kasih sayang merupakan cerminan arti kebutuhan kasih yang sanggup menawarkan kehidupan  dan ketentraman secara psikologis terhadap anak. Jika kebutuhan ini terpenuhi, sanggup berdampak kepada perasaan senang anak, kondusif dan tentram. Kasih sayang ini sanggup berupa korelasi baik antara kedua orang tua, keluarga dan lingkungan sekitar. Dapat disimpulkan bahwa kasih sayang ini sangat erat bekerjasama dengan perasaan anak dengan orang bau tanah maupun orang sekelilingnya. Dengan memenuhi kebutuhan ini, pasti perkembangan psikologis anak akan menjadi positif, akan tetapi kebutuhan ini juga harus mempunyai kontrol yang baik dari orang bau tanah atau lingkungan sekeliling anak. Karena kasih sayang yang berlebihan atau tanpa kontrol akan ‘membutakan’  kita, dan membiarkan anak menjadi ‘raja’ yang selalu dipenuhi segala keinginannya. Dengan alih menawarkan kasih sayang, kita memanjakan anak dan tanpa kita sadari hal tersebut mensugesti anak menjadi pribadi yang egois, lantaran apapun yang diinginkannya selalu harus ataupun terpenuhi. Butuh budi dari kita untuk mengontrol dan mengetahui seberapa dan kesih sayang ibarat apa yang wajib kita berikan kepada anak.


#2. Rasa Aman


Kebutuhan akan rasa kondusif ini merupakan kebutuhan dasar yang dibutuhkan psikologis anak, hal ini dikarenakan anak sangat butuh akan tunjangan dari bahaya, keamanan , tunjangan dan sebagainya. Dengan pemenuhan kebutuhan ini, anak akan merasa diterima oleh orang tuanya, anak akan merasa didukung, anak akan merasa selalu diperhatikan dan akan merasa dipenuhi segala kebutuhannya dalam kontek  kebutuhan yang tidak berlebihan. Dukungan moril ibarat ini akan berdampak baik, lantaran kenyamanan yang didapat akan membuat anak gampang terbuka terhadap orang tuanya.  Perkembangan psikologis anak, memang sangat perlu sebagai orang bau tanah yang pintar untuk membimbing dan mengarahkan dalam segala hal. Apalagi dengan perkembangan zaman ibarat kini ini.


#3. Rasa menerima pangalaman


Dunia anak ialah dunia yang mempunyai rasa ingin tahu lebih besar dibandingkan rasa keingintahuan orang remaja akan segala hal. Psikologi anak menuntut orang bau tanah untuk pintar dalam menawarkan pengetahuan yang setiap anak ingin ketahui, baik itu pengetahuan atau pengalaman secara lingkungan sosial mereka maupun pengetahuan perihal agama.


Karena secara psikologi, perkembangan anak akan menjadi kasatmata apabila adanya kedekatan komunikasi antara anak dengan orang tua. Hal ini akan menjadikan mutual trust antara anak dan orang tua, lantaran anak akan selalu bertanya tanpa batas untuk memenuhi dahaga keingintahuan mereka kepada kita, biarkan anak selalu bertanya dan kiprah kitalah menjawab semua pertanyaan yang dipertanyakan mereka kepada kita serta usahakan untuk menjawab maupun menjelaskan apa yang anak ingin tahu dengan kalimat yang gampang anak mengerti dan fahami.


Usahakan untuk menjawab segala apa yang mereka ingin tahu, dan jangan hingga anak tidak mau lagi bertanya terhadap orang tuanya perihal apa yang mereka ingin tahu. Hal tersebut akan menjadikan ahadirnya pihak ketiga yang akan menjawab pertanyaan anak, yang kemungkinan besar kita tidak tahu apa yang anak tanyakan dijawab oleh pihak ketiga dengan balasan yang sanggup dipertanggungjawabkan atau tidak. Dalam hal ini pihak ketiga ialah orang lain di luar dari keluarga kita, ibarat sobat mereka ataupun orang lain yang anak kenal.


Memang tidak jarang dari orang bau tanah menganggap hal ini mudah, akan tetapi tidak sedikit orang bau tanah resah atau bahkan tidak bisa menjawab pertanyaan  yang diajukan kepada kita oleh anak. Harus kita sadari bahwa pertanyaan tersebut banyak terlontar lantaran berdasarkan keingintahuan mereka yang besar, dan sekali lagi kewajiban kitalah yang harus menjawab pertanyaan tersebut dengan kalimat yang sangat sederhana, yang gampang ditangkap oleh anak. Hindari melaksanakan kebohongan kecil ataupun mematahkan semangat mereka bertanya, dengan memakai kalimat “bawel banget sih kamu….”,  “Udah jangan banyak tanya….. “, dan sebagainya. Jawaban-jawaban ibarat itu akan sangat kuat terhadap perkembangan psikologis anak, lantaran secara psikologi kita sudah mendidik anak dengan memblok rasa ingin tau anak terhadap sesuatu.


Serta masih banyak lagi kebutuhan anak yang harus kita penuhi sebagai pendidikan psikologi terhadap perkembangan anak, yang akan berdampak kepada psikologis anak tersebut.


Kendala dalam Pendidikan Psikologi Anak


Pendidikan perihal psikologi anak yang tidak sempurna sasaran akan berdampak besar terhadap psikologis anak tersebut hingga mereka remaja nanti. Bukan hal yang gampang buat orang bau tanah untuk menerapkan pendidikan psikologi anak terutama bagi kita yang awam akan hal tersebut, adapun kita bisa banyak baca dari banyak sekali macam referensi, akan tetapi terkadang kita sendiri lupa apa yang kita ketahui atau bahkan memang kita tidak mengetahui hal tersebut sama sekali. Adapun harapan setiap orang bau tanah pasti berharap bahwa perkembahangan anak secara psokologi sanggup berdampak kasatmata terhadap perkembangan anak secara psikologis mereka, tapi terkadang kita sebagai orang tua  menghadapi banyak sekali hambatan untuk mengarahkan mereka dengan berharap perkembangan psikologis anak menjadi positif.


Kendala yang umum dihadapi orang bau tanah untuk pendidikan psikologi anak, diantaranya  :


#1. Salah satu dari orang bau tanah jarang pulang


Dengan alasan yang sangat klasik, yaitu pekerjaan yang membuat salah satu dari kita jarang berada di rumah. Hal ini tanpa kita sadari akan berdampak terhadap kedekatan kita terhadap anak, anak akan merasa bahwa beliau sudah terlalu terbiasa tanpa adanya salah satu dari kita. Di sini akan terjadi jarak secara psikologi anak terhadap orang tua, perlu kita sadari bahwa kebutuhan anak akan kehadiran orang bau tanah secara utuh itu sangat kuat terhadap psikologis anak itu sendiri. Dengan kehadiran orang bau tanah secara utuh, anak terpenuhi kebutuhan nya baik berupa keamanan maupun kasih sayang, dalam perkembangan psikologis anak kebutuhan tersebut lebih penting dibandingkan kebutuhan material  yang mungkin kebanyakan dari orang bau tanah lupa akan hal ini, atau bahkan hanya mengandalkan salah satu dari kita yang melaksanakan itu dengan perkiraan bahwa kiprah itu bisa diberikan kepada orang lain ibarat pengasuh atau pihak lain.


Perlu kita ketahui bahwa kedekatan kita terhadap anak, bekerjsama hal yang sangat pokok dan hal ini ialah kewajiban kita sebagai orang bau tanah untuk membuat hal tersebut. Setidaknya jikalau memang hal tersebut harus terjadi ,maka ada baiknya kita lakukan hal yang membuat anak merasa bahwa kehadiran kita berarti untuk mereka dengan melaksanakan komunikasi secara intensif, baik itu melalui telepon ataupun video call. Untuk hal ini bekerjsama tidak disarankan, akan tetapi cara ini bisa dilakukan jikalau memang benar-benar kita tidak bisa sama sekali untuk melaksanakan pertemuan fisik lantaran jarak. Perlu digaris bawahi bahwa pertemuan tidak selalu berarti secara fisik saja bahwa kita berada di rumah, akan tetapi mentalpun perlu baik itu dalam bentuk curahan perhatian maupun pemahaman kita terhadap situasi di rumah.


#2.  Terlalu banyak melarang tanpa memberi penjelasan


Umumnya sebagai orang tua, kita berusaha sangat berhati-hati dalam menjaga anak, jikalau kita melihat atau mengetahui anak melaksanakan sesuatu yang berdasarkan kita tidak baik, secara spontanitas kita pribadi melarang anak tanpa member tahu kenapa hal tersebut tidak boleh. Hal ini akan sangat menjadikan rasa ingin tau yang sangat tinggi terhadap psikologi anak, sehingga suatu dikala tanpa sepengetahuan kita mereka akan melaksanakan hal yang kita larang tadi. Mereka melaksanakan dengan sembunyi-sembunyi lantaran mereka takut ketahuan, dan secara umum hal tersebut sanggup membangun psikologis anak menjadi seorang pembohong. Ada baiknya sebagi orang bau tanah mengarahkan anak dengan komunikasi yang baik, kalaupun kita melarang anak lakukanlah dengan alasan kenapa hal tersebut dihentikan dilakukan oleh mereka.


#3. Anak terlalu banyak bertanya


Tidak bisa dipungkiri, dalam dunia bawah umur sesuatu baik itu hal kecil berdasarkan kita bisa menjadi susuatu yang istimewa untuk mereka. Hal itu terjadi lantaran mereka mempunyai rasa ingin tau yang sangat tinggi, dengan rasa ingin tau tersebutlah yang terkadang membuat bawah umur ibarat ‘bawel’ dalam bertanya. Sudah seharusnya bagi kita untuk bersikap bijak dalam menghadapi hal ini, dengan menawarkan balasan dari semua hal yang ingin mereka tahu. Hindari anutan bahwa apa yang kita jawab tidak kuat terhadap perkembangan psikologis anak, lantaran apapun yang kita lakukan akan menjadi baro meter mereka dalam tingkat keterbukaan dan kepercayaan mereka.


Dan masih banyak lagi hambatan yang dihadapi orang bau tanah untuk pendidikan psikologi anak, dalam goresan pena ini penulis hanya menulis tiga hambatan lantaran ketiga hambatan ini yang sangat umum terjadi dalam kehidupan kita dalam pendidikan psikologi anak yang tanpa kita sadari akan berdampak kepada perkembangan psikologis anak.


Solusi untuk menghadapi Kendala dalam Pendidikan Psikologi Anak


Jika kita menghadapi hambatan ibarat tersebut, ada baiknya kita lakukan perbaikan terhadap contoh pendidikan psikologi anak. Perbaikan untuk menemukan solusi terbaik untuk mengahadapi kendala-kendala ini dibutuhkan akan berdampak kasatmata terhadap psikologis anak kita, adapun beberapa solusi yang mungkin bisa dilakukan untuk perbaikan perkembangan psikologis anak sebagai berikut :


#1. Sediakan waktu untuk berkumpul dengan keluarga


Wajibkan diri kita mempunyai waktu untuk  bersama dengan keluarga, dengan kebersamaan tersebut kita akan lebih mendalami kondisi yang bekerjsama yang terjadi dalam keluarga kita, dengan adanya waktu tersebut kita juga dapa mencurahkan perhatian kita kepada anak, di situ kita akan sangat mendalami kondisi anak dan perkembanganya setiap waktu. Dan keberadaan serta perhatian tersebut akan meningkatkan moral anak, dengan begitu perkembangan psikologis anak akan menjadi positif, lantaran anak secara tidak pribadi mengakui keberadaan kita sebagai orang bau tanah dan anak akan merasa bahwa beliau menerima kasih sayang yang beliau butuhkan untuk perkembangan psikologis anak tersebut, jadi jangan biarkan diri kita memberi alasan untuk diri kita sendiri bahwa kita mencari nafkah, bahwa kita sudah cukup dengan keberadaan pengasuh atau pihak ketiga atau alasan kita sudah terlalu cape dengan acara kita. Yang harus kita tanamkan Ke diri kita ialah waktu berkumpul bersama keluarga dan mencurahankan perhatian kepada keluarga ialah wajib.


#2. Perbanyak kosa kata sederhana


Bahasa anak ialah bahasa yang sangat sederhana, tapi terkadang akan sangat sulit untuk kita memakai bahasa anak tersebut. Hal ini dikarenakan dalam keseharian kita selalu mendengar bahkan memakai bahasa-bahasa yang dalam lingkup sulit difahami oleh anak itu sendiri, jadi ada baiknya untuk kita selalu mendengar mereka dengan begitu kita akan menambah pengetahuan kita terhadap bahasa mereka. Dan tidak ada salahnya kita juga mencar ilmu dari banyak sekali macam tumpuan untuk mengetahui cara penyampaian yang baik kepada anak dengan memakai bahasa sederhana dan gampang di mengerti anak.


#3. Jadilah fasilitator serta trainer yang baik


Seorang instruktur yang baik serta seorang fasilitator yang handal pasti akan menghasilkan hasil yang baik juga baik untuk semua anggota tim. Begitu juga dengan anak, jikalau kita menjadi instruktur serta fasilitator yang baik untuk anak maka secara psikologis anak akan menjadi pribadi-pribadi yang mempunyai psikologis positif. Orang bau tanah bukan pemilik kehidupan anak akan tetapi pengarah untuk kebaikan anak di masa yang akan datang, dengan aba-aba yang mengena dan gampang difahami, dibutuhkan kesabaran dan ‘ketelatenan’ seorang trainer dan fasilitor supaya anak mengetahui mana yang baik untuk beliau dan mana yang jelek untuk dia. Yang paling utama ialah kebutuhan anak akan terpenuhi dalam segi penambahan pengetahuan dan pengalaman, dan ini akan menjadi bekal mereka dikala mereka remaja kelak.




Psikologi anak


Sebagai epilog dari goresan pena ini serta tanpa mengurangi rasa terimakasih yang sangat besar kepada pengunjung dikarenakan telah menyediakan waktu untuk membaca  dan berkunjung ke blogduniaanakindonesia.blogspot.com, izinkan penulis mengajak kita sebagai orang bau tanah untuk menawarkan kebutuhan psikologi anak supaya kelak bawah umur kita menjadi pribadi yang sesuai ibarat yang diharapkan, terutama dengan perkembangan teknologi dan kehidupan ibarat kini ini. Dimana banyak kita temukan bawah umur usia dini sudah tahu perihal mempunyai seorang kekasih, bawah umur usia dini sudah terbawa arus baik itu secara pergaulan maupun secara tontonan visual. Tantangan-tangan ibarat inilah yang menjadi kiprah pokok kita sebagai orang bau tanah untuk lebih peduli lagi perihal psikologi anak serta perkembangannya.

Artikel Parenting


0 Response to "Psikologi Anak, Hambatan Serta Solusi Untuk Perkembangan Psikologis Anak"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel