Dunia Anak Bukan Dunia Pengemis

- Fenomena menjelang lebaran yang paling mengenaskan salah satunya yaitu banyak kita temukan banyak di jalan bawah umur meminta-minta, yang seharusnya dunia anak bukan untuk mengais rezeki dengan memasuki dunia pengemis tetapi dunia anak yaitu dunia bermain. Mereka seharusnya menikmati dunia bermain serta mencar ilmu tidak sepatutnya kita membiarkan anak berada pada jalan-jalan umum, hanya untuk mendapat belas kasihan dari orang lain yang kesudahannya anak terpaksa terjerumus ke dunia yang seharusnya tidak layak untuk bawah umur jalani, yaitu dunia pengemis.



Yang Seharusnya Dilakukan Saat Menghadapi Pengemis Anak


Dengan memanfaatkan bawah umur untuk menyebabkan mereka ladang dalam mengais rezeki tidak dibenarkan dan tanpa pengecualian. Bukan sebuah alasan yang sanggup diterima walaupun itu berkaitan dengan kehidupan sebuah keluarga, alasannya yaitu kiprah orang bau tanah untuk menunjukkan rasa kondusif kepada anak dengan membuat suasana yang layak bagi anak untuk menikmati dunia mereka demi tumbuh kembang anak yang lebih baik.





Bukankah anak merupakan anugerah serta amanah yang seharusnya di jaga menyerupai kita menjaga diri kita sendiri. Bayangkan masih banyak diluar sana yang mngharapkan kehadiran seorang anak dengan melaksanakan banyak sekali macam cara serta mengorbankan waktu sampai materi hanya untuk mendapat seorang anak.


Bulan ramadhan sampai lebaran kita banyak menemukan berjamurnya pengemis-pengemis di jalan juga termasuk pengemis anak-anak. Entah itu yang terkoordinir maupun pengemis yang dilakukan oleh keluarga. Pengemis seharusnya bukan sebuah profesi yang sanggup digeluti oleh anak, dengan memakai bawah umur para pelaku berusaha memanfaatkan rasa kemanusiaan kita untuk menunjukkan rezeki kepada pengemis anak. Tidak ada cara lain untuk mengurangi berjamurnya pengemis-pegemis anak di masa yang akan datang, yaitu dengan cara:


Jangan menunjukkan rezeki kita ke pengemis anak di jalan


Umumnya para pelaku yang memakai bawah umur untuk mengais rezeki dengan cara mengemis di jalan, mereka memakai rasa iba yang kita miliki sebagai senjata mendapat pemasukan melaui anak-anak. Padahal hal tersebut sudah jelas-jelas salah, jadi ada baiknya kita menunjukkan ketegasan kepada diri kita sendiri untuk tidak akan pernah menunjukkan masukan berupa uang kepada pengemis anak.


Memang hal ini terdengar agak sedikit kejam, akan tetapi kalau kita fikirkan secara mendalam justru dengan menekan pemasukan mereka melalui bawah umur setidaknya kedepan para pelaku akan berfikir lebih keras lagi untuk memakai bawah umur dalam pencarian rezeki.


Komitmen hati kita dengan tidak menunjukkan pengemis anak di jalan sumbangan ataupun rezeki kita, otomatis akan mengurangi pendapatan pelaku. Dengan demikian dunia pengemis bawah umur kedepan dibutuhkan akan berkurang, walaupun tidak signifikan.


Memang tindakan ini yaitu tindakan kecil, akan tetapi tindakan kecil ini juga akan berdapak positif terhadap berjamurnya pengemis bawah umur di jalan. Jika kita melaksanakan perhitungan secara matematis, setiap orang yang bertemu dengan pengemis anak di jalan tidak menunjukkan pemberian dalam bentuk apapun terutama uang, maka pementingan jumlah pendapatan pelaku sudah past akan berkurang terutama pelaku yang meggunakan dunia anak sebagai dunia pengemis di jalan umum.


Tegur pengemis anak tersebut


Terkadang perilaku masabodo kita yang membuat bawah umur tidak jera dan berlangganan berada di satu kawasan atau lokasi tersebut. Ada baiknya kita menegur mereka dengan kalimat yang anak-anka fahami dan menunjukkan klarifikasi kepada anak tersebut akan ancaman kalau berada di jalan.


Juga beri pengertian bahwa apa yang bawah umur lakukan bukan hal yang baik untuk mereka, memang secara nyatanya akan ada penolakan dari mereka. Akan tetapi tindakan ini kalau dilakukan, bukan hanya sekali akan tetapi dilakukan bersama oleh setiap pengguna jalan. Maka kemungkinan terbesar mereka tidak akan memakai area tersebut sebagai area langganan untuk mengais rezeki, kiprah penting kita sebagai pengguna jalan untuk menunjukkan teguran secara baik-baik kepada pengemis bawah umur tersebut untuk tidak berada pada area kawasan mereka berlangganan mengais rezeki.


Perlu kearifan dalam melaksanakan tindakan ini, alasannya sudah barang tentu tidak semua orang mau atau akan melaksanakan hal peneguran terhadap pengemis anak tersebut. Baik itu dengan alasan bahwa itu bukan urusan kita ataupun alasan lainnya. Memang hal ini tidak salah, akan tetapi ada baiknya kita bertindak walaupun tindakan itu termasuk tindakan yang kecil.

Dengan melaksanakan tindakan-tindakan kecil  berupa teguran terhadap pengemis anak-anak, kemungkinan baiknya yaitu anak akan mendengar. Seperti kita ketahui bahwa dunia anak bukanlah dunia cukup umur yang mempunyai pola fikir yang penuh dengan pertimbanagn dan perhitungan matang, dunia anak lebih cendering dengan dunia bimbingan. Kaprikornus ada baiknya kalau kita membimbing mereka berupa teguran, yang suatu ketika kita berharap akan berdampak baik terhadap pengemis anak tersebut.


Ajak pengemis anak berkomunikasi


Komunikasi dengan dua arah merupakan alternatif terbaik untuk kita mengetahui latar belakang mengapa bawah umur berada di jalanan dengan menggeluti profesi sebagai pengemis. Memang hal ini terlihat agak mencampuri urusan orang lain, akan tetapi kepedulian macam ini yang seharusnya kita berikan kepada pengemis anak-anak. Dengan mengetahui latar belakang tersebut, kita sanggup melaksanakan pendekatan dan menyadarkan bawah umur untuk tidak berada di jalan umum dalam rentan waktu yang usang terutama menjadi seorang pengemis.

Kepedulian kita terhadap latar belakang mengapa bawah umur menggeluti profesi sebagai pengemis, sanggup kita jadikan guid line dalam menekan berjamurnya pengemis bawah umur tersebut. Karena dunia anak yaitu dunia yang membutuhkan bimbingan serta arahan, jadi ada baiknya kita sedikit meluangkan waktu untuk mendalami alasan dibalik mereka bersedia menjadi pengemis di jalan. Berjamurnya pengemis bawah umur terutama pada masa kini seprti ulan puasa ataupun laberan alasannya kita hanya membiarkan hal tersebut terjadi tanpa melaksanakan tindakan kongkrit dalam melaksanakan pementingan jumlah pengemis jalanan.


Umumnya kita hanya mengandalkan petugas untuk menertibkan pengemis anak di jalan. Mengandalkan petugas untuk hal tersebut tidak akan kuat terhadap berjamurnya pengemis bawah umur di jalan, hal ini sanggup terjadi kalau tidak ada proteksi faktual dari setiap warga negara menyerupai kita.


Laporkan area temuan pengemis bawah umur kepada pihak yang berwenang


Melaporkan area yang sering dijadikan kawasan berkumpulnya atau kawasan langganan pengemis bawah umur beroperasi kepada petugas yang berwenang untuk meminta petugas membantu mensterilkan area tersebut dari berjamurnya pengemis jalanan, merupakan suatu tindakan konkrit lainnya selain tindakan yang tersebut diatas.


Banyak alasan yang membuat kita malas untuk melaporkan area kawasan berkumpulnya pengemis jalanan kepada petugas yang berwenang, salah satunya yaitu kurang ada kesigapan petugas atas lapuran tersebut. Sudah barang tentu disinilah kiprah penting sebuah timbal balik yang dibutuhkan sanggup menekan laju berjamurnya pengemis bawah umur di jalanan. Jika kesepakatan antara petugas dan warga yang melapurkan maka bukan sesuatu hal yang tidak mungkin pengemis anak di jalan akan berkurang jumlahnya. Dan sangat perlu tindakan tegas yang harus diberikan kepada pelaku yang memanfaatkan bawah umur sebagai sumber pencari rezeki.


Dari semua cara-cara diatas dalam menekan berjamurnya jumlah pengemis anak, sanggup disimpulkan bahwa hal yang terpenting yaitu kepedulian kita serta kesepakatan kita dalam bertindak bukan hanya dalam sebuah wacana ataupun teori belaka.


Menjelang perjalanan pulang kampung lebaran apalagi ketika kita melaksanakan perjalanan pulang kampung bareng bawah umur kita dan kalau kita menemukan pengemis anak di jalanan, ada baiknya juga kita menunjukkan pengetahuan kepada bawah umur kita wacana pengemis anak di jalanan dan efek terhadap mereka kalau bawah umur berada pada jalan umum. Hal ini sangat bagus bagi kita sebagai orang bau tanah untuk mengarahkan serta mendidik bawah umur wacana pembelajaran sesuai dengan apa yang bawah umur kita lihat.


Hal yang Harus Kita Lakukan Jika Kita Mudik Bareng Anak dan Menemukan Pengemis Anak ketika di Perjalanan


Jangan ajarkan anak untuk memberi sedekah kepada pengemis anak


Memang kita perlu menanamkan jiwa sosial kepada anak supaya kelak anak menjadi sosok yang mempunyai jiwa sosial yang tinggi. Akan tetapi ada baiknya juga kita menunjukkan klarifikasi keada bawah umur kita mengapa kita dihentikan menunjukkan sumbangan kepada pengemis anak di jalan.
Dengan menunjukkan klarifikasi yang sederhana kepada anak wacana alasan mengapa kita tidak memperbolehkan anak untuk menunjukkan sumbangan kepada pengemis tanpa terkecuali walaupun itu yaitu pengemis anak yang mereka temui di jalan terutama ketika dalam perjalanan pulang kampung bersama mereka, dibutuhkan psikologi anak sanggup berkembang terutama dalam hal sosial. Bahwa tindakan sosial sanggup dilakuan kalau tindakan tersebut mengena dan sempurna sasaran, menyerupai kita sanggup memberi pola lebih baik menunjukkan sumbangan kepada kawasan atau orang yang sempurna sasaran dibandingkan menunjukkan kepada pengemis jalanan.


Ajarkan anak wacana pentingnya mencar ilmu untuk menjadi orang yang sesuai dengan harapan


Jika dalam perjalanan pulang kampung tidak sediki dari kita akan menemukan pengemis anak di jalanan, kalau kita pulang kampung bareng anak pada fase pra sekolah yang notabenenya yaitu dunia anak yang mempunyai rasa keingintahuan yang sangat tinggi. Ada baiknya kita jadikan apa yang bawah umur lihat sebagai materi pelajaran dan pelengkap pengetahuan mereka.


Selain hal tersebut mengurangi rasa jenuh anak ketika perjalanan pulang kampung lebaran, anak juga akan mendapat pelengkap pengetahuan berupa pentingnya mempunyai masa depan yang cerah. Dilain sisi kita juga mengajarkan anak wacana pentingnya kehidupan yang akan dijalani akan di masa yang akan datang, jadi perjalanan pulang kampung bareng anak akan lebih menyenangkan alasannya terjalinnya komunikasi yang baik dalam perjalanan pulang kampung lebaran.



Tulisan ini dibentuk alasannya perasan penulis yang sudah mulai sedikit galau dengan berjamurnya pengemis bawah umur dijalanan terutama menjelang lebaran serta penulis merasa pentingnya kita baik sebagai warga negara maupun orang bau tanah untuk kembali memperhatikan betapa pentingnya dunia anak demi tumbuh kembang bawah umur negeri ini, supaya mereka sanggup menjalani dunia mereka selayaknya di lindungi dalam undang-undang. Terutama bawah umur kita yang perlu perhatian khusus orang bau tanah dalam memfasilitasi tumbuh kembang mereka untuk pembekalan pengetahuan bawah umur di masa yang akan datang, dan momen pulang kampung lebaran bareng bawah umur yang akan kita lakukan merupakan salah satu cara terbaik untuk mengenalkan bawah umur dengan dunia sosial yang mereka sanggup dapati dari melihat serta mencar ilmu wacana kehidupan sosial.


Dengan klarifikasi yang ringan serta gampang di mengerti semoga bawah umur sanggup pembelajaran wacana kehidupan, serta pentingnya dunia anak dalam pemahaman wacana semua yang mereka lihat.
Karena garis besar yang sanggup kita berikan kepada bawah umur kita yaitu dunia anak merupakan dunia yang penuh dengan pembelajaran serta pengetahuan bukan dunia yang bekerja menyerupai menjadai pengemis di jalan.


Demikian goresan pena wacana ‘Dunia Anak bukan Dunia Pengemis’, semoga sanggup menunjukkan pelengkap rujukan wacana hal-hal penting kepedulian kita terhadap pengetahuan kehidupan sosial, terutama wacana dunia pengemis yang tidak seharusnya menjadi profesi anak-anak. Terimakasih telah meluangkan waktu untuk membaca goresan pena yang terdapat pada blogduniaanakindonesia.blogspot.com

0 Response to "Dunia Anak Bukan Dunia Pengemis"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel