Cara Memperkenalkan Seni Pada Anak
Sederhana saja memperkenalkan seni pada anak, alasannya yakni intinya belum dewasa menyukai seni sejak dini. Peran Anda sebagai orang bau tanah yang harus aktif menjaga biar seni tersebut tetap lekat dalam keseharian anak. Contoh paling mudah, jangan membatasi anak. Saat datang masanya anak suka mencorat-coret dinding, jangan lantas Anda menyembunyikan semua pensil dan krayon di rumah. Jika Anda tak rela dinding rumah menjadi kanvas, maka fasilitasilah anak dengan kertas kosong yang banyak. Kemudian, dampingi ketika ia mencorat coret. Katakan, “Itu gambar apa? Oh, kau mau menggambar balon, ya? Sini, Mama kasih pola menggambar balon. Ada bulatannya, lalu dikasih tali.”
Biarkan anak mencoba berulang kali, dan jangan menyalahkannya sedikit pun. Jika anak suatu hari memamerkan hasil karyanya kepada Anda, “Berilah pujian, meski hasil karyanya sama sekali tak menciptakan Anda terkesan!” Kadang, berdasarkan Lisa, orang bau tanah berekspektasi tinggi, berharap anak bisa menciptakan sesuatu dengan manis dan sempurna, ibarat yang dicontohkan oleh gurunya. “Terlebih jikalau orang bau tanah menyadari anaknya berbakat, mereka biasanya berharap anaknya bisa menciptakan hasil karya yang stand out,” kata Lisa. Hasil karya anak sepatutnya diperlakukan sebagai sesuatu yang berharga, contohnya dengan dipuji, dipajang, dan dipamerkan kepada kakek atau nenek. Tidak usah takut rumah menjadi berantakan, Ma. Toh, akan datang masanya anak kesudahannya bosan dan ingin membuang hasil karyanya yang kini sudah ia anggap tak baiklah lagi.
0 Response to "Cara Memperkenalkan Seni Pada Anak"
Post a Comment