Psikologi Perkembangan Anak Usia Sekolah Dasar

Psikologi Perkembangan Anak-anak SD - Mengetahui karakteristik psikologi perkembangan anak di usia SD perlu dilakukan oleh orangtua maupun para guru dalam menjalankan pendidikan ataupun parenting, biar sanggup membantu perkembangannya secara psikologis.


Perkembangan kognitif maupun fisik untuk psikologi anak usia sekolah dasar, Menurut Piaget anak pada usia (7-11 tahun) berada dalam tahap operasional konkret yaitu dimana anak sudah bisa berpikir rasional, menyerupai budi sehat untuk menuntaskan suatu duduk kasus yang konkret (aktual), oleh alasannya itu tumbuh kembang di masa ini sangat perlu menjadi perhatian.

Di Indonesia pada umumnya anak usia sekolah ialah umur 6-12 tahun yang sudah memasuki pendidikan formal tingkat dasar. Untuk memahami tumbuh kembang anak SD secara kognitif dan sebagai materi referensi, berikut ini pembahasan ihwal perkembangan anak sesuai usianya.

Psikologi Perkembangan Anak

 di usia SD perlu dilakukan oleh orangtua maupun para guru dalam menjalankan pe Psikologi Perkembangan Anak Usia Sekolah Dasar

Psikologi perkembangan anak tidak bisa dipisahkan dengan tahap perkembangan dan pertumbuhan mulai belum dewasa usia dini sampai masa sekolah dasar. Perkembangan anak usia sekolah dasar (6-12 tahun) mempunyai ciri-ciri perkembangan sebagai berikut:

1. Tumbuh kembang secara fisik.

Perkembangan anak SD dilihat dari tumbuh kembang fisik motorik ialah pertumbuhan anak di usia ini relatif lambat dan relatif seimbang dibandingkan anak usia dini. Pengertian perkembangan fisik ialah rentetan perubahan jasmani insan secara anatomis ataupun fisiologis menuju ke arah yang lebih maju dan sempurna.

Perkembangan fisik motorik ini umumnya ditandai hal-hal sebagai berikut:
  • Pertumbuhan anak pesat, lengan dan kaki panjang tungkai kurus, lalu menjadi gemuk.
  • Gigi susu berganti gigi tetap.
  • Penuh energi, suka bergerak aktif sekali, makin usang keaktifan lebih terarah.
  • Masih bahagia berlari.

Menurut Yusuf (2006), secara umum pada usia SD (6-12) tahun, anak sudah sanggup mereaksi rangsang dan inteklektual, atau melaksanakan tugas-tugas berguru yang menuntut kemampuan intelektual atau kemampuan kognitif menyerupai menulis, membaca, dan menghitung.


Menurut Hasan (2006), tujuan pengembangan fisik motorik ialah untuk melatih keterampilan fisik terutama melatih motorik kasar, motorik halus sehingga anak sanggup meloncat, memanjat, dan lain sebagainya, selain anak juga sanggup bermain musik, menari bahkan sanggup menciptakan kerajinan tangan.

2. Tubuh kembang secara kognitif.

Pengertian perkembangan kognitif ialah proses yang terjadi secara internal di dalam pusat susunan saraf pada waktu insan sedang berpikir (Gagne dalam Jamaris, 2006). Menurut para hebat jiwa aliran kognitifis, tingkah laris seseorang/anak itu senantiasa didasarkan pada kognisi, yaitu tindakan mengenal atau memikirkan situasi dimana tingkah laris itu terjadi.

Perkembangan kognitif anak ditandai dengan hal-hal sebagai berikut:
  • Dapat mengikuti arahan dan mengerjakan kiprah tertentu.
  • Tumbuh rasa tanggung jawab alasannya anak di usia ini lebih mengerti.
  • Senang mendengarkan kisah meskipun sudah sanggup membaca.
  • Cara berfikirnya berdasarkan hal yang konkrit..
  • Belum mempunyai pendapat sendiri, masih bergantung pada pendapat orang dewasa, orang bau tanah maupun guru.
  • Konsentrasi sanggup bertahan lebih lama.
  • Belum mengerti hal yang abstrak.


Teori perkembangan kognitif ini dikembangkan oleh Jean Piaget, seorang psikolog Swiss yang hidup tahun 1896-1980. Teorinya memperlihatkan banyak konsep utama dalam lapangan psikologi perkembangan serta kuat terhadap perkembangan konsep kecerdasan, kembali menurut  Piaget, perkembangan kognitif berarti kemampuan untuk secara lebih tepat merepresentasikan dunia dan melaksanakan operasi logis dalam representasi konsep yang berdasar pada kenyataan.

Anak usia 7-11 tahun memasuki periode operasional konkrit ialah masa dimana anak mempunyai kemampuan berfikir secara rasional. Pada usia ini belum dewasa sudah mulai berguru ihwal pendidikan formal yang menuntut daya konsentrasi, sehabis melewati masa dunia anak bermain dan belajar.

3. Tumbuh kembang secara sosial.

Perkembangan sosial anak ialah pencapaian kematangan dalam korelasi sosial anak usia dini dan usia sekolah dasar. Secara sederhana definisi perkembangan sosial merupakan proses berguru untuk beradaptasi terhadap norma-norma kelompok, moral, dan tradisi; meleburkan diri menjadi suatu kesatuan yang saling berkomunikasi dan bekerja sama.

Perkembangan Sosial anak ditandai dengan hal-hal sebagai berikut:
  • Anak mempunyai rasa hormat dan segan kepada guru.
  • Dapat beradaptasi dengan sobat sebaya, sifat egosentris mulai hilang dan berganti dengan kesanggupan untuk mengerti. Menurut Jean Piaget, egosentrisme ialah kemampuan untuk melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain (bahkan ketika orang tersebut berpikir dengan cara yang salah).
  • Masih merasa bersahabat dengan orang tua.
  • Kurang sabar terhadap anak kecil.

4. Tumbuh kembang secara bahasa.

Perkembangan bahasa ialah perkembangan aspek penting dalam perkembangan anak alasannya aspek-aspek bahasa merupakan alat komunikasi yang mempunyai fungsi sosial, dan bahasa mempunyai fungsi-fungsi ekspresif.


Anak usia sekolah dasar akan bertambah kosa katanya seiring dengan pertambahan pengetahuan yang diadapat di pendidikan formal maupun non-formal, dengan penguasaan dan penambahan kosa kata tersebut menciptakan anak akan lebih luas dalam memahami dan mengerti.


Perkembangan Psikologi Anak

 di usia SD perlu dilakukan oleh orangtua maupun para guru dalam menjalankan pe Psikologi Perkembangan Anak Usia Sekolah Dasar

Perkembangan seorang anak menyerupai yang telah banyak terurai di atas, tidak hanya terbatas pada perkembangan fisik saja tetapi juga pada perkembangan psikologisnya baik itu mental, sosial maupun emosional.

Berdasarkan teori perkembangan moral lawrence Kohlberg, menganalisis anak usia 6-12 tahun menjadi dua tahapan, yaitu:

1. Anak usia 6-10 tahun.

Dalam usia ini, ia menilai anak sudah bisa menilai eksekusi atau jawaban yang diterimanya berdasarkan tingkat eksekusi dari kesalahan yang dilakukannnya. Sehingga ia sudah bisa mengetahui bahwa berperilaku baik akan bisa membuatnya jauh atau tak mendapat hukuman

2 .Anak usia 10-12 tahun.

Dalam usia ini, berdasarkan Kohlberg, Anak sudah bisa berpikir bijaksana. Hal ini ditandai dengan ia berperilaku sesuai dengan aturan moral biar disukai oleh orang dewasa, bukan alasannya takut dihukum. Sehingga berbuat kebaikan bagi anak usia menyerupai ini lebih dinilai dari tujuannya. Ia pun menjadi anak yang tahu akan aturan.

Artikel Parenting




Demikian goresan pena ihwal Psikologi Perkembangan Anak SD, semoga dengan goresan pena ini sanggup membantu orang bau tanah dalam melaksanakan parenting yang tepat. Terimakasih telah meluangkan waktu untuk membaca goresan pena yang terdapat pada blogduniaanakindonesia.blogspot.com.




Daftar Pustaka

Martini Jamaris. 2006. Perkembangan dan Pengembangan Anak Usia Taman Kanak-kanak. Grasindo.

Hasan, Aliah B. Purwakania. 2006. Psikologi Perkembangan Islami. Jakarta. Raja Grafindo Persada.

Sagala, Saiful. 2007. Konsep dan Maksna Pembelajaran. Bandung. Alfabeta, Syamsudin, Abin Makmun. 1996. Psikologi Kependidikan, Bandung, Rosda Karya.

Yusuf, Samsyu. 2006. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung. Rosda Karya.

0 Response to "Psikologi Perkembangan Anak Usia Sekolah Dasar"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel