Pengaruh Jamu Tradisional Untuk Kesehatan Ibu Hamil
Banyak pertanyaan yang timbul di masayarakat kita mengenai pengaruh jamu tradisional untuk kesehatan ibu hamil. Hal ini disebabkan lantaran ada beberapa jamu yang terbukti kondusif dan efektif untuk ibu hamil, namun ada juga yang justru berbahaya.
Masyarakat Indonesia amat lekat dengan tradisi, termasuk tradisi minum jamu. Ini juga berlaku untuk ibu hamil. Ramuan cabai puyang (cabe jawa dicampur kunyit, misalnya, dipercaya sanggup memperkuat rahim). Di pasaran pun, ada beberapa produk jamu yang dikhususkan untuk kehamilan, muda dan usai bersalin. Yang menjadi pertanyaan bagaimana keamanan jamu untuk ibu hamil dan menyusui?
Pengaruh jamu tradisional bagi kesehatan ibu hamil sayangnya sampai sekarang belum ada penelitian maupun pengujian secara teratogenik (efek pada janin). Jadi, belum ada bukti keamanan jamu untuk dikonsumsi ibu hamil.
Bila ada pertanyaan apakah ibu hamil sanggup mengkonsumsi jamu, sejauh untuk pemakaian luar, tak masalah. Tapi tetap secara medis, jamu yang dikonsumsi secara oral/minum tidak dianjurkan. Ini terkait dengan takaran kondusif jamu yang belum ada patokannya, sementara di dunia medis, takaran merupakan hal yang sangat penting. Anggapan bahwa jamu tidak mempunyai efek, juga sanggup dibantah lantaran jamu juga mempunyai kandungan materi aktif di dalamnya. Dari sebuah penelitian, jamu cabai puyang sebaiknya tidak dikonsumsi ibu hamil lantaran sanggup mengurangi kontraksi ketika ibu bersalin sehingga menciptakan janin sulit keluar. Konsumsi jamu tersebut pada trimester pertama bahkan sanggup meningkatkan risiko keguguran. Jamu yang relatif kondusif untuk ibu hamil dan sudah ada penelitiannya hanyalah jahe.
Bagaimana dengan jamu usai bersalin? Bagi ibu menyusui yang ingin minum jamu tersebut, harap diketahui apapun masakan yang dikonsumsi ibu akan mempengaruhi ASI. Ini artinya si kecil pun secara tidak pribadi akan mengkonsumsi jamu ini. Bagi ibu, jamu tersebut mungkin aman-aman saja, namun apakah kondusif pula bagi bayinya? Itu yang tidak diketahui.
Jadi, selama kondisi ibu sehat bergotong-royong ibu tidak memerlukan jamu apapun. Kalaupun ada impian untuk mencoba, mohon selalu mengkonsultasikannya pada dokter.
Bahan Jamu Dalam Masakan
Bagaimana dengan penggunaan materi jamu, ibarat jahe, kencur, kunyit, temulawak, dalam masakan? Apakah bahan-bahan tersebut kondusif untuk ibu hamil? Dalam proses masak-memasak, bahan-bahan tersebut umumnya hanya dipakai sebagai bumbu dengan jumlah yang relatif tidak banyak. Suhu tinggi ketika memasak pun akan menciptakan materi aktifnya mengalami degradasi lantaran pemanasan. Bahan-bahan aktif yang terkandung di dalamnya akan menjadi rusak sehingga yang ada tinggalah kandungan aromatiknya saja. Kaprikornus bumbu-bumbu tersebut tidak persoalan kalau dikonsumsi oleh ibu hamil.
Daftar Nama Bahan Herbal Yang Dilarang
Ada beberapa materi jamu yang berbahaya sesuai ketetapan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Khasiat Jamu Tradisional Bagi Ibu Hamil
- Mengecilkan Perut Usai Bersalin. Sehabis bersalin, ibu berniat memakai jamu yang dibalurkan ke perut? Silahkan lakukan, jangan lupa gunakan stagen untuk menciptakan perut tidak kendor. Secara pengalaman empiris hal ini memang berguna menciptakan perut mengecil. Untuk bahan-bahan jamu yang terserap ke dalam tubuh melalui pori-pori, efeknya tidak berbahaya. Kecuali bagi ibu yang sensitif, mungkin sanggup mengalami reaksi alergi ibarat gatal-gatal. Jika ibarat itu sebaiknya hentikan pemakaian jamu balur tersebut.
- Membersihkan Daerah Kewanitaan. Bagi ibu hamil yang sering mengalami lembab di tempat vagina atau keputihan, sanggup memakai air bilasan daun sirih setiap habis buang air kecil. Daun sirih terbilang kondusif untuk obat antiseptik dibandingkan dengan obat antiseptik yang lain. Di dalam organ kewanitaan ada keseimbangan antara basil dan jamur. Antiseptik tertentu biasanya akan membunuh basil sehingga jamur akan tumbuh subur dan ini menjadikan keputihan. Sebaliknya, kalau jamur banyak yang terbunuh, maka basil akan tumbuh. Nah, daun sirih sanggup menyeimbangkan keberadaan basil dan jamur pada organ kewanitaan. Daun sirih pun tidak mempunyai imbas toksis. Untuk penggunaan pemakaian luar ibu sanggup mengambil 10 lembar daun sirih yang dicuci higienis dan masak dalam 5 liter air. Air rebusan ini sanggup disimpan dan dipakai untuk bilasan tempat organ kewanitaan.
- Mengatasi Bau Badan Karena Keringat. Karena efek hormonal ibu hamil sering mengalami keringat berlebih dan tak jarang menjadikan bacin badan. Penyebab bacin tubuh terkait dengan persoalan di pori-pori kulit dimana ada kelenjar apokrin yang mengandung asam lemak. Karena asam lemak tersebut bertemu dengan bakteri, timbullah bacin asam yang tidak sedap ini. Untuk mengatasinya, daun sirih kembali sanggup dimanfaatkan. Sehabis mandi dengan sabun, bilas tubuh dengan rebusan daun sirih. Setelah itu bilas dan keringkan dengan handuk ibarat biasa.
- Mengatasi Mual Muntah. Bagi ibu hamil yang mengalami mual muntah, silahkan coba ramuan herbal jahe. Penelitian di Jerman menawarkan jahe terbukti efektif mengatasi morning sickness. Namun tentu bila jahe tidak sanggup mengatasi keluhan ibu, konsultasikan hal ini pada dokter.
- Gunakan dua ruas jari jahe (50 mg) yang sudah dikupas kulitnya dan dibersihkan.
- Bakar biar keluar minyak atsirinya, digepuk dan diseduh dengan segelas air panas.
- Sebaiknya ramuan ini untuk sekali minum, jangan disimpan dikulkas. Dikhawatirkan terkontaminasi, lantaran sanggup tumbuh kapang/jamur.
- Jika dikonsumsi minuman masbodoh sanggup saja dengan menambahkan es. Pada industri, biasanya jamu sebagai minuman ini memakai pengawet yang memang kondusif dan diijinkan untuk menghindari dari tumbuhnya jamur dan bakteri.
Jika anda membutuhkan info lebih lanjut mengenai seputar persoalan kehamilan, silahkan kunjungi situs berikut ini ... PANDUAN LENGKAP UNTUK IBU HAMIL.
0 Response to "Pengaruh Jamu Tradisional Untuk Kesehatan Ibu Hamil"
Post a Comment