Infeksi Sitomegalovirus

Infeksi Sitomegalovirus (cytomegalovirus-CMV) yang juga disebut sebagai penyakit kelenjar salivari tergeneralisasi dan penyakit inklusi sitomegalik, disebabkan oleh sitomegalovirus yang merupakan virus asam deoksiribonukleat dan sensitif-eter dan termasuk dalam keluarga herpes. Infeksi Sitomegalovirus muncul diseluruh dunia dan ditularkan melalui kontak manusia. Sekitar empat dari lima orang yang berusia 35 tahun telah terkena Infeksi Sitomegalovirus, biasanya dikala masa kanak-kanak atau masa sampaumur awal. Disebagian besar orang-orang tersebut, penyakit ini sangat ringan sehingga dipandang remeh. Pasien yang mengalami imunosupresi, terutama yang menjalani transplantasi organ, berpeluang 90% tertular Infeksi Sitomegalovirus.
Resipien transfusi darah dari donor dengan antibodi Infeksi Sitomegalovirus positip beresiko terinfeksi juga. Waspadalah bahwa Infeksi Sitomegalovirus saat hamil dapat membahayakan fetus, lantaran dapat menimbulkan bayi meninggal sesaat sesudah lahir, kerusakan otak, dan kelainan lahir atau menimbulkan penyakit neonatal parah.


 yang juga disebut sebagai penyakit kelenjar salivari tergeneralisasi dan penyakit inklusi Infeksi Sitomegalovirus

Penyebab Infeksi Sitomegalovirus

- Kontak dengan sekresi terinfeksi (saliva, urin, semen, air susu ibu, tinja, darah, cairan vaginal, cairan servikal)
- Lahir melalui jalan masuk kelahiran
- Hubungan seksual

Tanda dan Gejala Infeksi Sitomegalovirus

- Mononukleosis sitomegalovirus disertai demam tinggi dan tidak teratur selama 3 ahad atau lebih
Infeksi Sitomegalovirus terdiseminasi, yang dapat menimbulkan korioretinitis (menyebabkan buta), kolitis, atau ensefalitis (pada pasien yang menderita AIDS)
- Pada bayi berusia 3 hingga 6 bulan yang terinfeksi, biasanya asimtomatik atau juga dapat disfungsi hepatik, hepatosplenomegali, angioma laba-laba, pneumonitis, limfadenopati, dan kerusakan otak
- Keluhan ringan dan atau tidak spesifik
- Pneumonia dan nanah sekunder pada pasien yang mengalami imunodefisiensi dan yang diberi imunosupresan

Uji Diagnostik

- Isolasi virus di urin atau dari saliva, tenggorokan, serviks, sel darah putih, dan spesimen biopsi memastikan diagnosis
- Uji laboratoris lain mendukung diagnosis, mencakup studi fiksasi komplemen, uji antibodi kongenital, uji imunofluoresen tidak eksklusif untuk antibodi imunoglobulin M CMV.

Tindakan Penanganan

- Karena biasanya Infeksi Sitomegalovirus bersifat self-limiting (bisa sembuh tanpa banyak interfensi), penanganannya ditujukakn untuk meringankan tanda-tanda dan mencegah komplikasi
- Pada pasien yang mengalami imunosupresi : acyclovir, ganciclovir, valganciclovir, cidofovir, dan foscarnet dikombinasikan dengan imun globulin anti-CMV untuk peneumonitis dan dapat juga penyakit GI.

Info artikel menarik lain silahkan baca Fibrosis Sistik (Cystic Fibrosis), sedang untuk informasi alat kedokteran & alat kesehatan silahkan kunjungi www.duniaalatkedokteran.com.

0 Response to "Infeksi Sitomegalovirus"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel