Hearing Loss (Hilang Pendengaran)

Hilang Pendengaran (Hearing Loss) disebabkan oleh kesulitan mekanis atau saraf dalam transmisi gelombang bunyi. Hilang Pendengaran (Hearing Loss) diklasifikasikan menjadi tiga bentuk utama adalah :
1).Hilangnya pendengaran konduktif, adalah terganggunya fatwa suara dari indera pendengaran eksternal ke pertemuan stapes dan jendela oval
2).Hilangnya pendengaran sensorineural adalah gangguan koklear atau disfungsi saraf akustik (kranial kedelapan) yang mengakibatkan gagalnya transmisi impuls suara di dalam indera pendengaran dalam atau otak
3).Hilangnya pendengaran campuran adalah kombinasi dari konduktif atau sensorineural.
Hilang Pendengaran (Hearing Loss) bisa parsial maupun menyeluruh dan diperhitungkan memakai rumus Asosiasi Medis Amerika.
Pendengaran terganggu sebesar 1,5% bila rata-rata nada murni melebihi 25 desibel (dB).


disebabkan oleh kesulitan mekanis atau saraf dalam transmisi gelombang suara Hearing Loss (Hilang Pendengaran)

Penyebab Hilang Pendengaran (Hearing Loss)
Hilangnya Pendengaran Konduktif :
- Perintangan di indera pendengaran eksternal
- Impaksi serumen
- Otitis media, otitis eksterna
- Otosklerosis
- Otitis serosa
- Penebalan, retraksi, parut, atau perforasi membran timpani

Hilangnya Pendengaran Sensorineural
- Neuroma akustik
- Arteriosklerosis
- Paparan suara yang sangat keras
- Toksisitas obat
- Trauma kepala atau telinga
- Gangguan koklea atau saraf akustik (kranial kedelapan)
- Penyakit menular
- Hilangnya sel rambut dan serabut saraf di koklea
- Otospongiosis
- Degenerasi organ corti
- Fistula perilimfatik
- Paparan suara keras (85 hingga 90 dB) dalam waktu lama
- Oklusi vaskular arteri serebelar anterior

Hilangnya Pendengaran Kongenital
- Sifat dominan, mayoritas autosomal, resesif autosomal, atau tertaut seks

Hilangnya Pendengaran Neonatus
- Keabnormalan kongenital di telinga, hidung atau tenggorokan
- Toksisitas obat
- Infeksi maternal dikala kehamilan atau kelahiran
- Paparan maternal terhadap rubela atau sifilis dikala kehamilan
- Anoksia fetal dalam waktu usang dikala lahir
- Trauma dikala lahir
- Penggunaan obat ototoksik dikala kehamilan

Hilangnya Pendengaran Mendadak
- Neuroma akustik
- Infeksi basil dan virus
- Diskrasia darah
- Penyakit meniere
- Oklusi arteri auditorik internal oleh spasma atau trombosis
- Obat ototoksik
- Beguk subklinis

Tanda dan Gejala Hilang Pendengaran (Hearing Loss)
- Respons defisien terhadap stimulus auditorik dalam waktu 2 hingga 3 hari sesudah lahir
- Gangguan perkembangan bicara
- Kesulitan mendengar yang terlihat jelas

Uji Diagnostik
- Uji weber, rinne dan uji khusus audiologis lainnya dapat membedakan antara hilangnya pendengaran konduktif dan sensorineural
- Respons otak auditorik dipakai untuk mengukur kegiatan dalam saraf auditorik dan batang otak
- CT Scan membantu mengevaluasi jalan vestibular dan auditorik dan audiometri nada murni mengkaji keberadaan dan tingkat kehilangan pendengaran.
- CT Scan dan MRI dilakukan untuk memilih keterlibatan jaringan lunak dan keberadaan dan lokasi tumor
- Pemeriksaan otoskopis atau mikroskopis dapat dipakai untuk mendiagnosis gangguan indera pendengaran tengah atau membuang debris infeksi.

Tindakan Penanganan
- Dibutuhkan alat bantu dengar atau alat bantu lain untuk berkomunikasi
- Dibutuhkan implan koklear
- Pembedahan dapat dilakukan untuk mengoreksi perforasi membran timpani
- Antibiotik diberikan bila nanah merupakan prosedur penyebab
- Serumenolitik diberikan untuk melarutkan serumen
- Dekongestan membersihkan kongesti sehingga membantu pendengaran
- Analgesik dapat diberikan untuk menambah kenyamanan.

Info perihal artikel penyakit menarik lain silahkan baca Headache (Sakit Kepala), sedang untuk info Alat Kedokteran & Alat Kesehatan silahkan kunjungi www.duniaalatkedokteran.com.

0 Response to "Hearing Loss (Hilang Pendengaran)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel