Kenali Tumbuh Kembang Anak, Sebelum Mendidiknya

Cara Mendidik Anak yang Baik dalam Keluarga - Mendidik anak yaitu kewajiban orangtua, semoga kelak belum dewasa menjadi soleh, patuh penurut dan tidak bandel. Tetapi sebelum memastikan langkah mengasuh mereka, ada baiknya kita jangan melupakan proses tumbuh kembang si kecil.


Cara Mendidik Anak yang Baik dalam Keluarga Kenali Tumbuh Kembang Anak, Sebelum Mendidiknya

Tidak jarang kita harus menghadapi anak yang bandel, nakal, susah diatur, keras kepala bahkan suka berbohong. Ini bisa saja terjadi dilingkungan keluarga, apabila dibiarkan; tentu akan berdampak kepada kenakalan remaja.


Untuk cara mengatasi anak bandel, nakal, susah diatur, keras kepala dan suka berbohong akan tidak mudah. Kaprikornus sebagai cara atau langkah semoga sanggup menghindari ini terjadi, ada baiknya kita mulai mengenal tumbuh dan kembangan anak serta bagaimana memilih pola asuh yang tepat.


Cara Mendidik Anak yang Baik dalam Keluarga Kenali Tumbuh Kembang Anak, Sebelum Mendidiknya


Tumbuh Kembang Anak




Fase pertumbuhan anak yaitu perubahan pada organ fisik yang mengalami perubahan berkaitan dengan bertambahnya ukuran fisik dan strukturnya. Pertumbuhan struktur fisik sanggup berupa, berat badan, tinggi / panjang badan, besarnya organ tubuh ibarat dada, kepala, kaki dan sebagainya.


Pertumbuhan anak secara umum sanggup dilihat dari; berat tubuh dan tinggi tubuh berdasarkan usia mereka. Untuk menghitungnya;

Pertumbuhan dari berat tubuh anak.

Untuk mengetahui berat tubuh ideal untuk seorang anak usia 1-10 Tahun bisa memakai cara, Berat Badan Ideal = (umur tahun X 2 ) + 8

Contoh : jikalau anak berusia 10 tahun, maka berat tubuh ideal si anak yaitu ( 10 X 2 ) + 8 = 28 kg
Kaprikornus berat tubuh idealnya yaitu 28 kg untuk anak usia 10 tahun.

Pertumbuhan dari tinggi tubuh anak

Untuk tinggi tubuh anak ada beberapa cara perhitungan.

Tinggi tubuh anak laki-laki.
Anak pria = (tinggi ayah + tinggi ibu + 13 cm) : 2


Tinggi tubuh anak perempuan.
Anak wanita = (tinggi ayah + tinggi ibu – 13 cm) : 2
Angka yang didapat bisa menjadi lebih atau kurang sebanyak 8,5 cm.

Atau anda juga bisa menghitung tinggi tubuh yang realistis untuk anak dengan cara :

Berdasarkan usia si anak

Untuk anak usia 1 tahun = 1,5 X Tinggi tubuh ketika lahir
Untuk anak usia 4 tahun = 2 X Tinggi Badan ketika lahir
Untuk anak usia 6 tahun = 1,5 X Tinggi Badan ketika anak usia 1 tahun
Untuk anak usia 13 tahun : 3 X Tinggi Badan ketika lahir

Cara Mendidik Anak yang Baik dalam Keluarga Kenali Tumbuh Kembang Anak, Sebelum Mendidiknya

Perkembangan Anak


Pengertian perkembangan anak yaitu perkembangan pada anak mengacu pada perubahan biologis, psikologis dan emosional yang terjadi pada insan antara kelahiran juga tamat masa remaja, sebagai individu berlangsung dari ketergantungan untuk meningkatkan otonomi.


Perkembangan itu sendiri dapar didefinisikan bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh, dengan pola teratur dan sanggup diprediksi, lantaran perkembangan merupakan hasil dari proses pematangan.


Cara Mendidik Anak yang Baik dalam Keluarga Kenali Tumbuh Kembang Anak, Sebelum Mendidiknya


Contoh dari perkembangan anak itu seperti: kemampuan berbicara si anak,  kemampuan motorik si anak baik motorik bernafsu ataupun motorik halus, kemampuan sosialisasi anak dan kemampuan kemandirian anak.


Kebahagian setiap orang renta itu yaitu ketika melihat anak nya sanggup tumbuh kembang dengan baik.


Tumbuh kembang anak dengan baik juga harus melalui beberapa tahapan serta juga dipengaruhi oleh pola pengasuhan yang baik pula.


Dan menjadi kiprah kita sebagi orang renta untuk mewujudkan hal tersebut, baik dalam mengikuti tahapan perkembangan anak berdasarkan umur sampai menjadi potongan dari fasilitator untuk perkembangan dan pertumbuhannya.


Dari pengertian pertumbuhan dan perkembangan yaitu penting diketahui bahwa setiap anak merupakan anugerah bagi setiap orang tuanya, maka kewajiban orang tualah untuk mengasuh, merawat serta mendidik semoga suatu ketika anak menjadi penurut, patuh, soleh bahkan yang berkualitas dan berbudi.


Tetapi sayangnya, jikalau ini hanya sebatas teori pertumbuhan dan perkembangan anak menimbulkan tidak sedikit dari kita memperlihatkan kiprah tersebut kepada pihak ketiga, baik itu kepada pengasuh maupun keluarga lainnya. Tanpa kita sadari, hal itu akan berdampak kepada tahap pertumbuhan dan perkembangan anak, baik secara psikis maupun fisik.



Tahap Perkembangan Anak


Pada masa perkembangan setiap anak mempunyai tahapan, yang harus dilalui, dan tahapan perkembangan anak berdasarkan umur merupakan tahapan penentu jati diri anak ketika dewasa nanti. Tahap-tahap tersebut;
  1. Tahap perkembangan kepercayaan. Kepercayaan diri adalah dasar dari perkembangan tersebut untuk melawan ketidakpercayaan. Tahap perkembangan anak bayi terjadi pada bayi 0-18 bulan.
  2. Tahap perkembangan otonomi. Otonomi melawan kebimbangan dan rasa malu. Tahap perkembangan anak usia dini ini terjadi pada umur 1,5-3 tahun.
  3. Tahap perkembangan inisiatif. Inisiatif melawan rasa bersalah. Perkembangan ini terjadi pada usia 3-6 tahun.
  4. Perkembangan industri. Industri melawan rasa rendah diri. Perkembangan ini terjadi pada umur 6 -12 tahun.
  5. Perkembangan Identitas. Identitas melawan kekaburan jati diri. Perkembangan ink terjadi pada dewasa usia 12-18 tahun.



Baca Juga:

Karena masa depan anak yaitu tanggung jawab kita bersama terutama orang tua. (Kadang) orang renta berdalih 'tidak' ada waktu lantaran sibuk mencari nafkah sampai sibuk dengan kegiatan-kegiatan lainnya ibarat arisan dan sebagainya. Dengan dalih tersebut kemudian tanggung jawab pengasuhan anak pun diberikan oleh orang lain ibarat kepada pengasuh sampai ke tetangga tanpa adalagi pengawasan dari orang tua.




Pernahkan kita berfikir dengan menyerahkan (sepenuhnya) tanggung jawab tersebut akan sangat berdampak kepada perkembangan anak terutama psikologisnya.


Jenis- Jenis Pola Asuh


Adapun Jenis pola asuh dalam keluarga yang ikut mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak jikalau dilihat dari teori pertumbuhan dan perkembangan mulai dari anak usia dini berdasarkan para ahli. Macam-macam pola asuh tersebut berdasarkan ahli, bisa di bagi menjadi :

1. Pola asuh otoriter


Pola pengasuhan yang kaku atau adikara yaitu termasuk pola pengasuhan yang memaksakan kehendak terhadap anak untuk mengikuti perintah yang orangtua mau. Apabila tidak sesuai dengan harapan mereka, maka akan ada eksekusi diberikan oleh orangtua baik itu berupa fisik tanpa memperlihatkan klarifikasi kepada anak.


Pola asuh otoritatif sanggup disebut dengan pola pengasuhan diktaror, dampak yang terjadi apabila pola pengasuhan ini diterapkan, memungkinkan akan berdampak anak kurang inisiatif, kurang kreativitas serta kurang komunikatif.


Dengan pola asuh orangtua yang otoritatif, akan menjadi salah satu penyebab anak bandel, nakal, keras kepala dan susah diatur. Akan sangat sulit untuk mengatasi maupun mendidik anak yang menjadi bandel, keras kepala, nakal, bahkan susah diatur, dengan rasa takutnya memungkinkan dirinya akan banyak berbohong.


Baca Juga:




Kaprikornus ada baiknya untuk memikirkan kembali, apakah itu pola asuh adikara cocok diterapkan dalam pengasuhan di keluarga. Sebagai materi catatan, bahwa ketika anak apa lagi dewasa bandel, nakal, keras kepala dan susah diatur tentu kita akan dipusingkan untuk mencari cara-cara mengatasi kenakalan anak termasuk remaja.


Banyak pola kasus pola asuh adikara yang hasilnya kita mendapati macam macam kenakalan remaja. Oleh lantaran itu, sebaiknya pertimbangkan sebelum tetapkan untuk menerapkan pola pengasuhan ini.


2. Pola asuh demokratis


Pengertian pola asuh demokratis yaitu setiap saran, mendidik maupun perintah ke anak, orang renta selalu memberi contoh, juga menghargai perjuangan yang sudah dilakukan anak-anak, ini meliputi pengertian demokratis dalam mengarahkan mereka dengan penuh kasih sayang.


Pengasuhan demokratis, Apabila anak melaksanakan kesalahan bukan eksekusi diberikan akan tetapi koreksi dengan klarifikasi yang gampang difahami oleh mereka. Pola asuh ibarat ini sangatlah baik ketika fase tumbuh kembang anak lantaran mereka akan lebih percaya diri, kreatif serta menumbuhkan kemandirian.


Dalam kehidupan sosial, kita banyak menemukan pola kasus pola asuh demokratis. Contoh-contoh tersebut bisa dipakai sebagai langkah untuk mematangkan diri ketika menerapkan pola pengasuhan demokratis.


3. Pola asuh permisive 


Pola pengasuhan permisive artinya pola pengasuhan yang serba membolehkan tanpa kontrol terhadap anak. Banyak sekali kita temui pola pengasuhan ibarat ini, karean orang renta 'merasa' sangat sayang terhadap anak maka apapun undangan anak selalu dituruti tanpa memikirkan apakah perlu atau tidak. Pola pengasuhan ibarat ini menimbulkan anak akan mempunyai ego yang tinggi dan tidak bisa mengontrol diri serta kurang tanggung jawab.


Dari pola asuh ke- 3 ini, tentu Anak akan menjadi keras kepala dan nakal. Macam kenakalan dewasa misalnya suka membantah orangtua, melaksanakan aneka macam cara untuk memenuhi keinginannya dan banyak lagi pola kasus lainnya disebabkan oleh pola asuh permisive.


Baca Juga:


4. Pola asuh neglectful


Pola pengasuhan neglectful yaitu pola asuh anak yang tidak dipedulikan arau diterlantarkan. Karena anak merasa kurang dipedulikan maka anak berdampak kepada dirinya akan mempunyai kemampuan rendah.


Untuk memilih cara mendidik anak baik di keluarga, sebagai materi pertimbangan ke empat pola asuh tersebut, sanggup dijadikan rujukan bagi Anda yang belum mengetahui bagaimana cara mendidik anak melalui pola asuh sempurna semoga kelak mereka tidak nakal, keras dan menjadi patuh maupun penurut.

0 Response to "Kenali Tumbuh Kembang Anak, Sebelum Mendidiknya"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel