Glaukoma

Glaukoma merupakan kelompok gangguan yang ditandai dengan tekanan intraokular (intraocular pressure-IOP) yang cukup tinggi untuk dapat merusak saraf optik. Jika tidak ditangani, Glaukoma menyebabkan kehilangan penglihatan periferal secara sedikit demi sedikit dan karenanya kebutaan.
Glaukoma muncul dalam beberapa bentuk : glaukoma sudut terbuka primer (primary open angle/kronis), epilog sudut akut (acute angle closure/sudut sempit), tensi rendah (IOP normal yang terlalu tinggi untuk orang tertentu), dan kongenital (diwariskan sebagai sifat resesif autosomal); dan glaukoma yang disebabkan oleh kondisi tertentu.
Glaukoma merupakan satu dari penyebab kebutaan di amerika serikat. Sekitar 2% orang amerika yang berusia 40 hingga 50 tahun dan 8% orang amerika yang berusia lebih dari 70 tahun menderita penyakit ini.
Insidensinya paling tinggi pada warga kulit gelap dan merupakan satu-satunya penyebab paling umum dari kebutaan di populasi tersebut


merupakan kelompok gangguan yang ditandai dengan tekanan intraokular  Glaukoma

Penyebab Glaukoma
Glaukoma Sudut Terbuka Primer
- Obstruksi anutan humor akueus melalui saluran trabekular atau susukan Schlemm (umumnya terjadi dalam keluarga; menyerang 90% dari semua penderita glaukoma)
- Produksi humor akueus yang berlebihan

Glaukoma Penutupan Sudut Akut
- Adhesi (pelekatan) di sudut antara iris anterior dengan permukaan korneal posterior (disebut sebagai sinekia anterior periferal)
- Neovaskularisasi di sudut akhir oklusi vena atau diabetes)
- Obstruksi anutan humor cair yang disebabkan oleh sudut yang sempit secara anatomis antara iris anterior dan permukaan korneal posterior, bilik anterior dangkal, penebalan iris menjadikan penutupan sudut dikala dilasi pupil, atau pupil menonjol yang menekan trabekulae sehingga menutup sudut

Glukoma Sekunder
- Diabetes
- Pengaruh obat contohnya kortikosteroid
- Trauma
- Uveitis
- Oklusi venosa

Tanda dan Gejala
Glaukoma Sudut terbuka Primer dan Bilateral
- Kehilangan penglihatan periferal
- Sakit ringan di mata
- Menurunnya akuitas visual (terutama di malam hari) yang tidak dapat dikoreksi dengan kacamata
- Melihat halo di sekitar cahaya

Glaukoma Penutupan Sudut Akut
- Kekaburan dan menurunnya akuitas visual
- Kornea buram
- Dilasi pupil sedang yang tidak reaktif terhadap cahaya
- Mual dan muntah
- Fotofobia
- Tekanan di mata
- Melihat halo di sekitar cahaya
- Inflamasi dan nyeri mata unilateral

Uji Diagnostik
- Tonometri (menggunakan aplanasi, tonometer schiotz atau pneumatik) mengukur IOP dan menawarkan dasar acuan. IOP normal berkisar dari 8 hingga 21 mmHg, tetapi beberapa pasien yang mempunyai IOP normal dapat memperlihatkan tanda dan tanda-tanda glaukoma. Disisi lain beberapa pasien yang mempunyai IOP yang tinggi secara aneh tidak mengalami efek klinis. Tensi ujung jari merupakan cara lain untuk mengukur IOP. Saat dilakukan palpasi lembut pada kelopak mata yang tertutup, satu mata terasa lebih keras daripada mata yang lain pada penderita Glaukoma Penutupan Sudut Akut.
- Pemeriksaan lampu celah menawarkan pandangan di struktur anterior mata, termasuk kornea, iris dan lensa
- Gonioskopi, dengan memilih sudut bilik anterior mata, dapat membedakan Glaukoma Sudut Terbuka Primer dan Glaukoma Penutupan Sudut Akut. Sudut normal jikalau pasien mengalami Glaukoma Sudut Terbuka Primer. Pasien yang lebih bau tanah juga dapat mengalami penutupan parsial sudut sehingga dapat mengalami dua bentuk glaukoma sekaligus.
- Optalmoskopi menawarkan pandangan fundus, dikala pelengkungan diskus optik dapat dilihat dalam Glaukoma Sudut Terbuka Kronis. Perubahan ini muncul selanjutnya dalam Glaukoma Sudut Terbuka Kronis jika penyakit tidak dikontrol.
- Perimetri atau uji bidang visual membantu mengevaluasi ekspansi deteriorasi sudut terbuka dengan memilih kehilangan penglihatan periferal
- Fotografi fundus dapat memantau diskus untuk melihat setiap perubahan

Tindakan Penanganan
Glaukoma Sudut Terbuka
- Perintang beta adrenergik, contohnya timolol (betimol) mempunyai kontra indikasi pada pasien yang menderita asma atau bradikardia dan betaxolol (betopic) menurunkan tekanan dengan mengurangi produksi humor akueus
- Antagonis alfa, contohnya brimonidine (alpagan P) menurunkan IOP
- Inhibitor anhidrase karbonat topikal dapat menurunkan tekanan dengan mengurangi produksi humor akueus.
- Tetes mata miotik mempermudah anutan keluar humor akueus
- Trabekulektomi adalah mekanisme penyaringan melalui pembedahan yang menciptakan lubang untuk anutan keluar akueus, dapat diharapkan jikalau kondisi pasien tidak merespons penanganan medis
- Shunt pipa / katup dapat dibutuhkan untuk menurunkan IOP pada penyakit stadium akhir
- Trabekuloplasti laser argon, dikala tembakan laser argon difokuskan pada saluran trabekular sudut terbuka menghasilkan panas yang mengubah permukaan saluran dan meningkatkan anutan keluar humor akueus.

Glaukoma Penutupan Sudut
- Penanganan pribadi diharapkan untuk menurunkan IOP yang tinggi. Jika tekanan tidak turun dengan terapi obat, iridotomi laser atau iridektomi periferal dengan pembedahan harus dilakukan secara ceoat dan sempurna untuk menyelamatkan penglihatan pasien
- Iridektomi meringankan tekanan dengan menginsisi penggalan iris untuk membentuk kembali anutan keluar humor akueus. Iridektomi profilatik dilakukan beberapa hari kemudian pada mata yang lain untuk mencegah rangkaian glaukoma akut di mata tersebut
- Mannitol I.V. dan tetes mata steroid diberikan sehabis operasi untuk mengurangi dan mengatasi inflamasi.
- Timolol dipakai untuk menurunkan IOP
- Analgesik opioid diberikan untuk meringankan nyeri parah.

Info artikel menarik lain silahkan baca Refluks Gastroesofageal (Gastroesophageal Reflux), sedang untuk info alat kedokteran & alat kesehatan silahkan kunjungi www.duniaalatkedokteran.com.

0 Response to "Glaukoma"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel